For You

9.5K 528 126
                                    


---------------------------------------------------

For you

.

Februarieskies

.

Vkook ☆ Kim Taehyung, Jeon Jungkook

.

T

.

Brothership, family

----------------------------------------------------

Jarum jam merujuk waktu sepertiga malam. Seorang adik menatap kakaknya dengan raut cemas sekaligus kesal.

"Kenapa Hyung baru pulang? Seharusnya Hyung sudah di rumah sejak delapan jam yang lalu, kenapa tidak mengabariku?"

"Maaf Kookie-ya," ujar yang ditanya. "Ada beberapa hal yang harus kuurus di kantor."

Yang dipanggil Kookie hanya menghela napas lelah. Sesibuk apa pun, sang kakak tak pernah bekerja sampai selarut ini.

"Hyung sudah makan? Kapan terakhir kali Hyung makan?"

Yang lebih tua menundukkan kepala. Tidak berani menatap sang adik yang masih memasang wajah kesal. Ia masih sayang nyawa.

"Aish! Taehyung Hyung, bisakah Hyung berhenti membuatku khawatir? Bagaimana jika asam lambung Hyung naik, lalu maag Hyung kambuh?"

Taehyung hanya diam menerima omelan adiknya, Jungkook. Mereka selalu seperti ini. Jungkook yang terkesan berlebihan, dan Taehyung yang terlampau ceroboh. Mereka hanya memiliki satu sama lain, tolong jangan salahkan Jungkook dengan segala sikap berlebihannya ketika itu menyangkut sang kakak.

"Mandi dan makanlah dulu, Hyung, setelah itu tidur. Aku akan siapkan air panasnya, jangan nekat mandi air dingin selarut ini hanya karena kau malas seperti kemarin," ucap Jungkook lalu pergi.

Setelah beristirahat sejenak, Taehyung bergegas mandi seperti yang diperintahkan Jungkook. Namun setelahnya, Taehyung tak langsung pergi ke meja makan. Badannya sangat lelah, ulu hatinya terasa berdenyut menyakitkan, dan sekelilingnya mulai terasa berputar.

Inilah yang selalu dikhawatirkan Jungkook. Sejak kecil, Taehyung memiliki vertigo yang akan kambuh saat maag-nya juga kambuh.

Taehyung membaringkan tubuh di kasur, berharap sakitnya akan hilang jika ia tidur, sedangkan Jungkook masih setia menunggu Taehyung untuk makan bersama.

Saat dirasa Taehyung tak kunjung turun dari kamarnya yang berada di lantai atas, Jungkook memutuskan bangkit untuk mengecek keadaannya.

"Hyung, mengapa lama sek-- astaga ... Hyung!"

Jungkook segera menghampiri Taehyung yang terlihat meringis dalam tidurnya. Keringat dingin dan bibir pucat ikut serta menghiasi wajah piasnya.

"Aish! Apa kubilang, mengapa Hyung tidak mendengarkanku?"

Jungkook mengacak rambut dengan perasaan frustasi, lalu mulai melakukan pertolongan pertama yang biasa ia lakukan.

Taehyung memang tak jarang seperti ini. Jungkook bisa saja membawanya ke rumah sakit atau klinik terdekat, tapi jarak rumah sakit 24 jam terdekat terlalu jauh sedangkan klinik di daerahnya sudah pasti tutup. Terlebih lagi, waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua pagi dan Jungkook merasa dirinya masih mampu menangani Taehyung dengan kedua tangannya sendiri.

FOR YOU [Requested Fic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang