[Chapter 1] Yang Sebenarnya

7.1K 423 93
                                    

.

Marital Affair © Misa Ozora

Naruto © Masashi Kishimoto

Persembahan untuk SasuSaku Lovers (SSL)

AU, OOC, DLDR

.

.

.

Dua tahun kemudian...
[Masa Kini]
**

Suasana ruang bersalin di sebuah rumah sakit sedang ramai dengan kehadiran para ibu yang akan segera melahirkan. Para dokter spesialis, bidan dan perawat bekerjasama untuk membantu proses persalinan agar berjalan lancar dengan tujuan ibu dan bayi selamat serta sehat. Sementara itu, dua orang laki-laki berbeda warna rambut saling duduk terdiam menunggu anaknya lahir. Semua calon ayah pasti cemas dengan kondisi seperti ini.Tak berniat saling menyapa.Kondisi semacam ini bukanlah waktu yang tepat untuk bertengkar, menyakiti dan saling menyalahkan satu sama lain. Mereka akan memikirkan jalan keluarnya setelah bayi mereka lahir.

Tap..tap..tap

Tampak seorang perempuan paruh baya datang menghampiri dengan tergesa-gesa.

"Bagaimana keadaan istrimu, Sasuke?" tanya wanita berambut hitam itu dengan raut wajah cemas.

"Entahlah," ujarnya sembari menatap mata biru yang duduk berseberangan dengannya.

"Apa maksudmu? Dengar, kami sangat khawatir. Sebentar lagi mertuamu akan datang kemari." jawab wanita itu yang kini mengambil posisi duduk disampingnya. Sasuke hanya diam tak bergeming.

"Terserah," sahutnya tak peduli, kemudian berdiri dan berjalan ke depan pintu persalinan. Teriakan kesakitan lamat-lamat terdengar sampai ke telinganya.

Sementara itu, pria berambut pirang mengacak-acak rambutnya, dia berharap ini akan segera berakhir. Dia menantikannya, menantikan sang buah hati yang tidak berdosa lahir ke dunia. Benar, tidak berdosa. Tidak seperti dirinya yang penuh dengan dosa hingga harus menyembunyikan rahasia pada keluarganya.

"Ah, anda sudah datang. Saya bersama dengan Sasuke sedang berada di depan ruang persalinan, bayinya belum lahir." ucap Mikoto di telepon, tak lama kemudian perempuan itu segera mengakhiri percakapannya. Jari-jari perempuan itu memencet-mencet tombol ponsel, menghubungi seseorang. Sasuke bersikap tak peduli.

*

"Ughh...Sa-sakit sekali, Dok." rintih seorang perempuan berambut merah muda pada dokter yang menanganinya.

"Tarik napas dalam-dalam lalu hembuskan perlahan. Baru pembukaan delapan, Nyonya. Sebentar lagi, tetap berusahalah." ucap sang dokter menyemangati.

"Ugh~...Na, Naruto-kun...tolong panggilkan," ucap perempuan berambut hitam pada seorang perawat. Perempuan yang sedang kesakitan itu meremas selimut yang dipakainya sebagai bentuk pelampiasan rasa sakit yang dialaminya.

Panggilan nama 'Naruto' membuat perempuan berambut merah muda segera memalingkan kepalanya ke arah tempat tidur di sebelah kirinya, yang tertutup kelambu. Tirai itu digunakan untuk menjaga privasi sang pasien.

"Baik, sebentar Nyonya." sahut sang perawat dengan sabar.

Ruangan bersalin adalah ruangan steril, harus bebas dari sumber penyakit agar sang ibu dan bayi tidak mengalami infeksi nosocomial. Ruangan itu berbau khas rumah sakit, dengan berbagai obat yang cukup menyeruak hidung.

Marital AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang