Part 12

28 3 0
                                    

Tenyata tinggal bareng pacar itu banyak enak nya.. ehh pacar ???
Maksud aku calon pacar. Aku enggak pernah tinggal bareng dengan cewek mana pun. Mantan ku pun paling cuma mampir ke unit ini. Entah kenapa aku malas berbagi tempat tinggal tapi dengan Mega semua perasaan enggan itu lenyap. Apalagi setelah 2 minggu bersama. Alahhh mak jangggggg.. sejahtera abang di buat sama dek Mega. Gimana enggak sejahtera. Semua urusan apartment aman. Bersih. Kinclong. Mega sama dengan aku pencinta kebersihan tingkat akut. Mata risih kalau lihat kotoran dikit aja. Dan yang buat abang makin happy... ini nih... urusan makan. Mega itu enggak jago buat masakan yang ala-ala western apalah itu, pasta, spagetti atau makanan model saus putih, mayonaise itu. Dia jagonya masakan indonesia. Segala gulai, rendang, sambel ati ampela, berasa lebaran abang dek.

Jadi 2 minggu bersama Mega enggak kerasa sama sekali. Semua aman terkendali. Sejak pagi pertama dia di sini, dia langsung setuju sama aturan yang aku buat.

1. Jaga kebersihan Aparment ( kecuali kamar joe )

2. Bebas pakai dapur dan masak sesuka hati asal tetap kembali ke pasal 1.

3. Cuci baju masing masing.

4. Mulai cintai joe... ( Yang keempat dalam hati doang beraninya )

Dan pagi ini surga banget buat aku. Melek mata aroma nasi goreng terjadi di depan mata. Perut aku enggak mau nunggu. Biasanya aku sarapan habis mandi. Ini masih belekan aku udah mau nyosor sarapan.

" Joe... stop !!!!"

" Laperr aku Ga. Tega kamu."

" Gk ada. Gk ada. Sana mandi."

Kejam memang nyonya ini. Lebih kejam dari mak kandung. Dengan langkah lemas aku di dorong Mega masuk kamar lagi. Mandi lah dulu aku. Tapi aku cepetin mandinya. Udah laper banget.

" Nah gini cakep. Nih jatah sarapan kamu."

Apa tadi Ga ?? Kamu bilang apa ?? Coba ulang. Lemes karena lapar + lemes karena baper = sarapan makin rakos.

" Siang makan apa Ga. Kamu masak ??"

" Aku mau beli aja lah. Lagi males masak. Gak apa kan ??"

" Yup. Gak masalah."

" Rencana malam sih mau masak ikan asin sambal merah. Kamu bisa makannya ??"

" Bisa kok. Masak aja."

Sejak 2 minggu lalu Mega udah ambil semua barang nya di kosan. Juga motornya. Jadi sejak hari itu kalau berangkat ke kantor kami selalu beda. Karena kadang aku juga enggak langsung ke kantor tapi meeting di kantor klien. Jadi beda kendaraan gini malah bagus.

" Joe. Aku duluan ya. Giliran kamu cuci piring tu. Jangan lupa. Bye."

" Bye."

Setelah tinggal bersama aku menyadari beberapa hal. Satu diantaranya Mega tak punya teman akrab, sahabat. Dia seperti hanya sendiri.

Kadang aku ingin bertanya. Tapi ada aja yang menghalangi. Mungkin nanti kami akan punya untuk saling terbuka.
Aku sudah menyusun rencana. Agar aku tau sedikit saja dari hidup seorang mega.

KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang