P.3 - Annoying Zaynie!

6.7K 534 27
                                    

Siang ini hujan turun membasahi Kota London. Dyland yang ingin berangkat ke Varse terpaksa harus terhalang hujan.

Dyland berjalan setapak demi setapak menyusuri kota London yang hujan ini. Hujan yang semakin deras membuatnya tidak sanggup menapung rasa dingin dan percikan mobil yang berlalu lalang.

"Ugh! kenapa hujan, sih?" Dyland menggerutu sebal dan berlari ke sebuah toko roti.

"Hi." ucap seseorang di sampingnya.

Dyland menoleh, "—Oh! Hi harry!" ucap Dyland ketika tahu kalau yang menyapanya adalah Harry.

"Kau kenapa seperti... mengomel tidak jelas, huh?" tanya harry.

"Oh, kau mendengar itu?" Dyland tertawa kaku, "Aku ada kelas siang ini, dan tiba-tiba hujan sialan ini turun." sambung Dyland sebal.

Jadi daritadi dia di sampingku? batin Dyland.

"Tidak boleh menyalahkan hujan." kata Harry sambil tersenyum memperlihatkan dimple's-nya.

"Ya-ya, baik Mr. Harry, maafkan aku." ucap Dyland dengan menundukkan kepala menghadap harry kemudian kembali menatap lurus ke depan jalan.

"Hahaha, kau lucu sekali." kata harry sambil tertawa.

"Semua orang memang mengatakanku begitu." kata Dyland sambil terkekeh "Kau tak ada kelas hari ini, Hazz?" sambung Dyland mengalihkan pembicaraan.

"Hazz?" tanya harry balik dengan heran.

Apa ada yang salah?

"Hm, kurasa kemarin Zayn jambul itu memanggilmu Hazz, hehe." kata Dyland salah tingkah sambil memainkan jari-jarinya. Ya, Dyland selalu seperti itu ketika sedang gugup.

"Hanya dia yang memanggilku seperti itu, dan kau yang kedua." kata harry sambil menunjuk Dyland.

Dyland menunjuk dirinya sendiri sambil mengatakan 'aku?' tanpa bersuara tapi tampaknya Harry tak mengubrisnya.

"Sebenarnya aku tak ada kelas hari ini, apa kau mau kuantar?" tanya Harry sambil tersenyum.

Again..

"What?" tanya Dyland mencoba memastikan apa yang baru saja dikatakan salah satu 'Most Wanted Guy' ini. Apa Dyland tak salah dengar?

"Apa kau tak mendengarnya? Kau mau kuantar?" tanyanya lagi dengan sedikit lebih lambat.

"Oh.. uhm, masih hujan." kata Dyland sambil memandang Harry polos.

"Aku tahu masih hujan, Dyland, aku membawa mobil." jawab Harry, "Itu dia disana." sambil menunjuk sebuah mobil Lamborghini terparkir di seberang jalan.

"Ooh... Apa kau tak keberatan?" tanya Dyland sambil menghadap harry dan sedikit mendongakkan kepalanya karna Harry, ya, memang lebih tinggi darinya.

"Nope, tapi tunggu disini sebentar. Aku harus membelikan kakakku sesuatu." ucap Harry dan masuk ke dalam toko roti ini.

Dyland hanya mengangguk.

*Harry POV

Hari ini aku memang tidak ada jadwal masuk kelas. Gemma yang sedari tadi ingin kue lapis terus merengek kepadaku untuk membelikannya. ugh! Dia kan memiliki kaki dan tangan untuk digerakkan, kenapa malas sekali keluar?

"Di luar hujan, kakakku sayang." kata  ku sambil terpaksa tersenyum ke arahnya.

"Dan kau memiliki mobil adikku tercinta." balasnya.

try ⌐z.jm°Where stories live. Discover now