"Kau serius hanya itu?" balas Zayn meyakinkan.
"Serius." kata Dyland.
Zayn hanya mengangguk.
Memangnya ada yang lain selain itu. tanya Dyland dalam hati.
Seharusnya aku tahu kau tak mengingatnya. kata Zayn dalam hati.
"Kau ingin masuk?" tanya Dyland yang sudah berdiri.
Zayn menoleh sebentar, "Okay." kata Zayn kemudian berdiri dan berjalan mengikuti Dyland.
"Kau curang, Liam." kata Harry emnatap sinis Liam.
"What? Aku tak curang." kata Liam sambil meletakkan play station di atas meja.
"You cheat, Leeyum!" kata Harry lagi.
"No, Harry!" kata Liam, "Kau seharusnya menerima kekalahan Harry, jangan menuduh orang saja." sambung Liam tanpa mengeluarkan tenaga dalam untuk mengatakannya.
Harry hanya mendengus kesal sambil melipatkan tangannya di depan dada.
Liam hanya terkekeh melihat Harry yang memalingkan wajah darinya. Bersamaan dengan itu Liam melihat Zayn dan Dyland yang datang dari arah dapur. Louis yang juga menangkap sorot mata Liam langsung menoleh ke belakang.
"Apa yang kau lakukan di belakang, Z?" tanya Louis.
Z? seperti pernah ku dengar. batin Dyland.
Tapi Dyland tak menghiraukannya.
"Nothing," balas Zayn kemudian duduk disamping Niall. "Ni, apa kau tak lapar?" tanya Zayn kepada Niall.
Nial langsung menegakkan badannya. "Tentu saja aku lapar!" kata Niall antusias.
"Bagaimana jika kita ke Saosan?" tanya Zayn pada Niall.
"Tentu saja aku mau, ayo!" kata Niall beranjak dari tempat duduknya dan menarik tangan Zayn. Zayn pun berdiri.
"Hey! kau kira hanya kau saja yang lapar disini?! Aku juga lapar. Atau mungkin bisa dikatakan kelaparan!" kata Harry tak terima tak diajak makan seperti Niall.
"Me too!" kata Louis sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.
"Aku juga!" kata Liam.
Zayn yang melihat mereka hanya menggelengkan kepala dengan tingkah mereka. Zayn yang sekarang sedang melihat Dyland bingung, karna sedari tadi hanya memainkan jari-jarinya dan menungukkan kepala.
"Dyl, apa kau ingin ikut denganku?" tanya Zayn.
Louis yang melihat Dyland yang masih diam langsung menarik tangan Dyland. "Tentu saja kan, Dyl? Mana mungkin Dyland mau ditinggal sendiri di rumah?" kata Louis sambil melirik Dyland.
"Oke, ayo!" kata Niall.
------
Mereka berenam —Dyland, Zayn, Niall, Harry, Liam, dan Louis, memasuki Saosan. Pengunjung hari ini berjumlah lumayan ramai, jadi mereka harus melihat-lihat tempat kosong dulu.
"Kau tak memilih tempat yang di pojok, Dyl?" tanya Harry.
Dyland yang di samping Zayn langsung menoleh ke arah Harry. "Aku inginnya seperti itu, tapi entahlah, jika mereka mau atau tidak." balas Dyland
"Mate! kita di pojok sana saja!" kata Zayn, otomatis Louis dan Niall yang sedang mencari tempat duduk langsung menoleh. "Oh, oke!" kata mereka.
"Aku greentea-nya satu." kata Dyland dan Zayn bersamaan.
Niall, Louis, Liam, dan Harry heran mendengarnya. Kenapa bisa bersamaan?
YOU ARE READING
try ⌐z.jm°
FanficZayn yang dikenal 'Most Wanted Guy' di universitas. Tampan--begitu tampan hingga membuatnya menjadi arogan--bertemu dengan Dyland, mahasiswi baru yang di hari pertama tidak sengaja menabraknya. Lantas, apa Zayn akan memarahi lalu mengumpat jika tida...