P.17 - Zayn

3.8K 378 52
                                    

From : Mom

Pagi sayang... bagaimana harimu? Zayn baikkan? Cepat mandi dan jangan lupa sarapan.. Ah iya! ajak juga Zayn. Have a nice day Dyland.

"Ah, Mommy..." gerutu Dyland yang baru membaca pesan singkat dari Mom nya.

"Ah!! Zayn kan disini." katanya lagi langsung terduduk.

"Apa aku harus memasakkannya sesuatu?"

"Ah, tidak-tidak.. Zayn kok manja?"

"Hey! Zayn disini tentu saja dia seorang tamu dan harus dibuat—"

"Aduhhh." 

Dyland langsung berlari ke kamar mandi.

"Tadi malam aku tak mencium Zayn kan?" tanyanya ke cermin.

"Astaga!" kata Dyland lagi sambil menghidupkan keran air dan membersihkan mukanya.

"Aku menyukai Zayn! This is real!" sambung Dyland mematikan keran dan berjalan keluar kamar.

Dyland menuruni anak tangga dan berjalan ke arah dapur. Dyland melihat seorang laki-laki yang memakai baju tanpa lengan memperlihatkan tattoo di kedua tangannya yang kini sedang memasak? Dyland tak tahu Zayn sedang memasak apa. Ah, dia adalah Zayn.

"Zayn." kata Dyland bingung sambil menunjuk Zayn.

"Hm?" tanya Zayn yang masih sibuk dengan pekerjaannya.

"Kau? Kau sudah bangun?" tanya Dyland lagi berjalan mendekati Zayn.

"Jadi kau kira aku ini hantu, hm?" tanya Zayn kemudian mematikan kompor dan meletakkan ayam goreng di meja makan, Zayn barusaja memasak ayam goreng.

"Tidak." kata Dyland melipatkan kedua tangannya di dada.

"Tidak." kata Zayn mengulangi perkataan Dyland.

"Apa?" tanya Dyland.

"Apa?" tanya Zayn balik dan sekarang sudah duduk bersiap menyantap Ayamnya.

"Apasih? ikut ikut." balas Dyland sewot dan kemudian duduk berhadapan dengan Zayn.

"Sekarang siapa yang ikut-ikut? Kau kan?" tanya Zayn mengalihkan pandangannya dari ayam ke mata hijau Dyland. "Aku duduk kau juga ikut duduk." sambungnya.

"Rumah-rumah siapa? Meja-meja siapa? kursi-kursi siapa?" tanya Dyland beruntun. "Rumah aku, kan? Kursi aku, kan? Meja aku, kan? Jadi, suka-suka aku dong!" sambungnya.

"Iya-iya.. sekarang makanlah." balas Zayn tenang.

"Seharusnya aku yang mengajakmu makan, Zayn.." kata Dyland sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hahaha." tawa Zayn 

Dyland makin mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa?" tanya Dyland.

"Mau makan apa tidak? kalau tidak sini ayamnya untuk aku saja." kata Zayn hendak mengambil ayam yang sudah terletak di piring Dyland.

"Hey!" Dyland langsung menangkis tangan Zayn yang hampir mengambil potongan paha ayamnya.

"Aw," Zayn langsung qmengelus tangannya.

"Lebay." Kata Dyland dan mulai menyantap Ayam goreng buatan Zayn.

"Bagaimana? Enak tidak?" tanya Zayn di penghujung suapan Dyland.

"Hm, ini terlalu hambar." balas yland.

"Hambar. Tapi kenapa tak bersisa? Bahkan piring ini licin." kata Zayn sambil menunjuk piring Dyland.

"Aku kelaparan." balas Dyland asal dan mengambil piring Zayn kemudian berjalan ke dapur.

try ⌐z.jm°Where stories live. Discover now