"Saya tak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Dyland..." kata Roberts.
Kylie dan Harry hanya saling menatap. Mereka diam.
Dyland yang tidak menunjukkan perkembangan sejak kecelakaan itu masih terlelap di ranjang.
"Zayn, anak itu seharusnya bisa menjaga Dyland."
"Tapi dia tidak bisa!" kata Roberts dengan frustasi.
Harry yang tak bisa melihat sahabat nya disalahkan angkat bicara. "Ini-ini hal y-yang tak terduga, uncle." kata Harry.
"Bahkan aku tak menduga hal itu akan terjadi." sambung Harry.
"Zayn sudah bersama Dyland, tapi D-dyland nekat menyebrangi jalan... dan Dyland t-tak melihat mobil itu datang." kata Harry lagi.
Harry kemudian diam, tak melanjutkan kata-katanya.
Daddy Dyland menghembuskan nafas panjang.
"Anak ini selalu tak berhati-hati." kata Roberts melihat Dyland.
"Bahkan Zayn sangat menyayangi Dyland, Zayn berusaha selalu melindungi Dyland."
Roberts beranjak dari kursi, "Sekarang dimana Zayn?" tanyanya ke Harry.
"Sejak daritadi dia belum terlihat. Aku juga tak melihatnya dari kemarin." kata Harry gugup.
Daddy Dyland yang berdiri beberapa meter darinya dengan mata tajam dan suara yang begitu dingin, membuat Harry sangat gugup.
Roberts memijit pelipisnya sebentar kemudian melihat ke Harru dan menepuk bahu Harry kemudian Roberts tersenyum simpul, "Tolong katakan pada Zayn, jangan merubah perasaannya ke Dyland walaupun tidak mungkin jika Dyland akan melupakan semua tentangnya."
Sebelum Harry menjawab, Roberts berkata lagi, "Saya tahu, Zayn yang menjaga Dyland ketika saya dan Viccky pergi mengurusi pekerjaan kami."
"Seharusnya uncle berterima kasih ke Zayn—ah!" Kylie mendadak keceplosan di hadapan Dad Dyland.
Kylie yang sekarang menutup mulutnya sambil melihat Dad dyland yang juga sedang melihatnya sungguh merasa takut, takut jika ia akan dimarahi, atau di tatap penuh.
Shit. This is the dearh of me. Batin Kylie.
"Iya, seharusnya saya seperti itu." kata Roberts yang ternyata tidak marah.
Roberts melangkah keluar meninggalkan Kylie, Harry dan Dyland.
Harry yang sadar bahwa Dad Dyland sudah pergi langsung mencubit hidung Kylie dengan gemas.
"Aduuuh!!!" kata Kylie sambil menepuk-nepuk tangan Harry agar beranjak dari hidungnya.
"Kamu tu ya! untung saja tadi Daddy Dyland tidak marah!" kata Harry masih belum melepaskan cubitan.
"Aww. Lepaskan dulu!"
Harry kemudian melepaskan tangannya dari hidung Kylie. "Jangan ulangi lagi."
Kylie mengusap-usap hidungnya yang sudah memerah.
"Whatever! Aku akan jadi koala aja biar selalu memgulanginya!" kata Kylie melipatkan kedua tangannya dan memalingkan muka dari Harry.
"Hah? Memang koala bisa berbicara?" tanya Harry heran.
"Busa!" kemudian Kylie berjalan keluar kamar meninggalkan Harry.
"Eh, tunggu dulu! —Eh Dyl, aku pergi dulu ya! Cepat sadar, oke? Bye!"
---------
Zayn POV
YOU ARE READING
try ⌐z.jm°
FanfictionZayn yang dikenal 'Most Wanted Guy' di universitas. Tampan--begitu tampan hingga membuatnya menjadi arogan--bertemu dengan Dyland, mahasiswi baru yang di hari pertama tidak sengaja menabraknya. Lantas, apa Zayn akan memarahi lalu mengumpat jika tida...