P.9 - Nice voice, Z

4.9K 435 29
                                    

Aku menangis..

i cry because you, Zayn.

Aku tak menyangka. aku benar-benar tak menyangka jika Zayn bisa berbicara sekasar itu. apa memang karna aku? Zayn aku benar-benar membencimu sekarang..

"Dyland maafkan aku." teriak Zayn yang kurasa mencoba mengejarku.

"Zayn, kau benar-benar jahat." lirihku sambil menghapus air mataku dan masih tetap berlari.

Kemudian...

"Dyland!!" teriak Zayn yang kini sudah ada di depanku, ia memegang kedua bahuku sekarang.

"Aku.."

"Aku.."

Kepalaku sungguh pusing sekali, tubuhku berkeringat, pandanganku benar-benar buram seakan semua orang yang kulihat memiliki kembaran. Seketika itu juga aku tak bisa merasakan kaki-kaki ku. Aku jatuh di tengah koridor Varse, semuanya begitu gelap sekarang.

"Astaga, Dyland!" ucap Zayn.

Untuk yang kedua kali nya Zayn menggendong Dyland yang sedang pingsan.

-----

"Jadi, bagaimana keadaannya?" tanya Zayn kepada Dokter UKS.

"Kurasa dia kelelahan. Pacarmu ini tidak bisa kelelahan." ucap Dokter ke Zayn.

"Baiklah, terima kasih. Oh! dan lagi, dia bukan pacarku." kata Zayn sambil menyunggingkan senyuman.

Setelah Dokter pergi meninggalkan Zayn dan Dyland berdua, pintu UKS terbuka dengan kasar. tampaklah Harry, Niall, Liam dan Louis dengan raut wajah yang sulit untuk dikatakan. tapi mungkin khawatir?

"Apa benar kau memutuskan Pierly, Zayn?" tanya Liam mendekati Zayn.

"Ya." balasnya.

"Lalu, dia? apa yang kau lakukan padanya, bro?" tanya Louis.

"Apa yang kau lakukan pada Dyland, Zayn?" tanya Harry dengan panik sambil melihat Dyland yang masih belum membuka matanya.

"Wait..wait.. kenapa kau, hazz?" tanya Zayn balik.  "Ah, ceritanya panjang." sambung Zayn kemudian melihat Dyland.

"Kenapa kau memutuskan Pierly?" tanya Liam.

"Bisakah kita tidak membahas dia sekarang?" tanya Zayn dengan menatap mata Liam dingin.

"Alright!" kata Liam menyerah.

"Jadi, kapan dia akan bangun?" tanya Niall, "Ah! dia benar-benar cute jika tidur seperti itu." sambung Niall gemas sambil ingin mencubit pipi Dyland.

"Hey! jauhkan tanganmu darinya." sambar Zayn menepis tangan Niall.

"Aw.. Aku tak berniat untuk menggigitnya asal kau tahu!" kata Niall mengelus-elus tangannya.

"Dyland." ucap Zayn menoleh ke arah Dyland yang sedang membuka matanya dan kemudian langsung memegang tangan Dyland.

"Kepalaku sungguh berat." ucap Dyland pelan, hampir tak dapat didengar oleh Zayn.

"Ya, aku tahu." 

"Hei Dyl, apa kau mau pulang? kau bisa diantarkan Zayn." ucap Niall asal.

"Ha?" kata Zayn menatap Niall dengan mulut berbentuk huruf 'O'

"Apa yang terjadi?" tanya Dyland, "Kenapa kepalaku begitu sakit, Zayn." sambung Dyland menutup matanya seakan sakit itu akan hilang dan memegangi kepalanya. Tapi nihil, sakit itu tak kunjung hilang.

try ⌐z.jm°Where stories live. Discover now