Dyland POV
"Kau melukai Harry?"
Aku menyelipkan beberapa helai rambutku ke belakang telinga, apa yang ia katakan barusan? Aku melukai Harry? Hell no! tentu saja tidak. Itu tidak di sengaja. Bagaimana mungkin aku tega melukai seseorang?
"Tidak, aku tidak melukainya.. Aku tidak sengaja terpeleset, dan dia menolongku Kyl." ucapku menjelaskan.
"Terus, bagian mananya yang terluka?"
"Punggung, kurasa. Dan aku juga melihat beberapa luka kecil di lengannya."
Well, ini semua tidak salahku, kan? dan sekarang aku sedang ber on the phone dengan Kylie. Aku memberitahukan semua yang terjadi kemarin padanya, aku takut Harry akan marah padaku. Aku tahu aku sedikit ceroboh waktu itu, tapi aku juga takut ketika menaiki tangga kecil itu. Astaga! apa yang harus kulakukan?
"Aku tahu kau tak salah Dyl, tapi.. minta maaflah padanya."
"Aku sudah minta maaf, tapi Harry bilang dia yang salah karna sudah membawaku kesana." balasku.
"Aku tahu Harry baik. pasti Harry memaafkanmu Dyl, jangan khawatir." ucap Kylie. "Sudah dulu ya, aku harus menemui kakak iparku, hahaha." sambung Kylie.
"Yaa. bye, Kyl." ucapku kemudian memutuskan sambungan.
Aku ada kelas siang ini, dan aku membawa mobil! tebak kenapa? karna hari hujan! yeah!
London diguyur hujan sejak tadi pagi dan kurasa belum kunjung reda hingga sekarang.
Aku memarkirkan mobilku, ugh, maksudku mobil ibuku di halaman parkir Varse kemudian berjalan menuju gedung universitas ini.
"Basah." ucapku pelan setelah sampai di dalam gedung.
"Namanya juga hujan." kata seseorang dengan suara seraknya itu.
"Ah iya! aku tahu kalau hujan, Hazz."
"Okay."
Aku menatap lengan Harry sejenak, kemudian beralih ke wajahnya. "Jadi, hm, bagaimana keadaan punggungmu?"
"Sudah sembuh." jawabnya santai.
Aku menekan apa yang dapat kuraih, "Jangan bercanda!"
"Aww, jangan kau tekan." kata Harry refleks menyingkirkan tanganku.
Oops! you'd lie Hazza.
"Eh-eh maaf." ucapku sambil nyengir, sambil melihat seseorang yang seharusnya tak kulihat.
Aku melihat Zayn berjalan ke arahku dengan gayanya yang benar-benar sok keren dan sesekali membalas sapaan penghuni Varse dengan tersenyum sok kece, dan tebak apa reaksi penghuni Varse yang mendapat sapaan Zayn? Jingkrak-jingkrak seperti orang kesurupan dan bahkan ada yang hanya membuat huruf O di mulutnya tanpa berkedip. Astaga! mereka benar-benar berlebihan!
Apa perlu aku menertawakan mereka hingga jungkir balik ketika lalat masuk? kurasa, tidak.
"Aku pergi dulu ya, Dyl." kata Harry sambil menepuk punggungku.
Aku sedikit tersentak,"Ugh! okay-okay." ucapku sambil memberi dadah-an kepada Harry.
Ternyata benar apa yang Kylie katakan, Harry tidak marah padaku. dan, aku lega sekarang.
"Hey yo! green eyes." ucap Zayn yang sekarang sudah ada disampingku sambil mengulum senyumnya ke arahku.
"Apa?" ucapku dingin. Aku sungguh malas berhadapan dengannya.
YOU ARE READING
try ⌐z.jm°
FanfictionZayn yang dikenal 'Most Wanted Guy' di universitas. Tampan--begitu tampan hingga membuatnya menjadi arogan--bertemu dengan Dyland, mahasiswi baru yang di hari pertama tidak sengaja menabraknya. Lantas, apa Zayn akan memarahi lalu mengumpat jika tida...