Setelah Zayn dan Niall pergi dyland menutup pintu rumahnya dan pergi masuk ke kamarnya. pikirannya masih melayang-layang tentang Zayn.
"Kenapa dia selalu berubah-rubah?"
"Kenapa Zayn bisa secepat itu dingin lagi sedangkan tadi siang dia kan, benar-benar baik."
"Ah! Zayn, kau membuatku bingung."
Sementara di tempat lain, Zayn juga sibuk dengan pikirannya.
*Zayn POV
"Z, kau bisa mampir ke nandos dulu kan?" tanya Niall.
Apa yang terjadi padaku? ketika melihat Niall tertawa bersama Dyland benar-benar membuatku kesal. apa aku jealous? No! aku sudah mempunyai Pierly. ya, walaupun dia sedikit menyebalkan, tapi aku menyayanginya.
"Zayn! kau melewati nandos!" ucap Niall dengan sedikit berteriak membuatku tersentak dari lamunanku.
Astaga! aku kan sedang mengendarai motor,bagaimana bisa aku melamun?
"Ugh! maafkan aku, Niall." ucapku.
"Maaf saja tidak cukup, kau tahu itu!"
"Besok akan ku traktir nandos." kataku asal.
"Really?!! okay then.. Permintaan maaf diterima." ucap Niall.
Dasar Niall, pikirannya selalu tentang makanan.
"Oh lord!"
---------------------------
"Morning, babe." kata Pierly padaku kemudian menautkan tangannya di pergelanganku. Aku berada di universitas sekarang. dan Pierly langsung menghampiriku dan bersifat manja, seperti sekarang ini.
"Morning." balasku acuh.
"Apa benar kau kemarin mengantarkan gadis itu?" tanya Pierly. bisa kudengar nada suaranya mulai berubah.
Oh tidak.
Dia pasti akan mulai sesuatu yang benar-benar tidak cocok untukku hari ini. Aku masih memikirkan tentang green eyes itu hingga sekarang. aku mohon padamu Pierly, jangan sekarang.
"Ya, hanya sekedar mengantar sayang." ucapku dengan lebih tenang sambil menyelipkan beberapa helai rambutnya itu.
"Sebelumnya kau juga menggendongnya kan? What's that mean? Kau sudah mempunyai aku! Kenapa kau seperti itu, Zayn?!" bentak Pierly yang sudah tepat ada di hadapanku.
Sudah kubilang, dia pasti akan mulai.
"Aku hany—
"Ahh, sudahlah! kau menyukai gadis pirang itu kan? apa cantiknya sih dia?!" ucap Pierly dengan membentakku lagi.
"Jelas-jelas aku lebih darinya!" sambungnya.
Alis matanya saling bertaut, kedua tangannya berada di depan dada, dan sekarang? ia menatapku dengan tajam.
"Dia lebih cantik darimu, Pier! asal kau tahu. Kau bukan apa-apa dibandingkan dengannya." ucapku terus terang, aku mengunci pandangannya, ia benar-benar menatapku sekarang, wajahnya terlihat sangat kesal dan marah. Aku hanya diam menunggu apa yang akan ia katakan setelah ini.
"What are you fuckin said?! aku ini pacarmu Zayn!"
"Pacar?" tanyaku balik dengan dingin. Aku maju satu langkah kemudian menatapnya tanpa ekspresi sedikitpun. Pierly mendongak, matanya sudah berlinang.
"Zayn! apa ini yang kau mau, ha? we're done now!" ucap Pierly sambil terisak kemudian berlari pergi meninggalkan Zayn yang masih tetap di tempatnya.
Zayn hanya melihat Pierly berlari begitu saja. Zayn menghela nafas kasar, ia mendercak kemudian mengacak-ngacak rambutnya.
"Astaga! apa yang kau perbuat dengannya?" seseorang menepuk pundakku dengan cukup keras, Dyland sudah berdiri tepat di hadapanku dengan ekspresi muka yang tak dapat ku mengerti.
"What?" tanyaku ke gadis Green eyes ini, aku benar-benar tak mengerti sekarang.
"Kau! kenapa kau menyakitinya seperti itu. Walaupun aku tak tahu kenapa kalian sempat bertengkar. Tapi, aku melihat wajahnya, dia menangis. apa kau tega melihat seseorang menangis? dan dia adalah seorang perempuan" balas dyland sambil menunjuk arah dimana Pierly pergi begitu saja tadi.
"Bukan urusanmu." balasku dingin kemudian melangkahkan kakiku meninggalkannya.
"What the hell" umpat dyland.
"What the hell you said? Apa maumu, hah? Aku putus dengan Pierly, because of you! Kau penyebabnya! This is your fault. Not me! Dan aku tak pernah bisa melihat perempuan manapun menangis. tapi kali ini berbeda! kau penyebabnya." ucapku dengan penuh emosi dan menekankan setiap kalimat yang kuucapkan. Aku memalingkan wajahku cepat, menunggu balasan sadis darinya.
Cukup lama hingga aku akhirnya menoleh sedikit ke arahnya, Dyland hanya diam, sambil menatapku. matanya kini sedang berkaca-kaca, tapi ia mencoba untuk tersenyum. Air matanya kini sudah terjatuh.
Apa aku yang membuatnya meneteskan air mata?
"Aku tak tahu kenapa kalian mengakhiri hubungan kalian. tapi, jika itu memang salahku, maafkan aku. Aku mungkin memang salah." ucap Dyland pelan sambil terisak. Ia tak melihatku sedikitpun, dyland hanya menunduk sambil menghapus bulir- bulir air matanya yang semakin deras keluar.
Dyland membalikkan badannya cepat "Wait-wait! dyland" kataku hendak menahan lengannya, sedetik kemudian dyland melepas kasar tanganku, ia langsung pergi
"Lepas!" ucap dyland kemudian mencoba berlari, aku mengejarnya.
"Dyland! I'm sorry!"
*Dyland POV
Aku menangis..
i cry because of you, Zayn.
Aku tak menyangka. aku benar-benar tak menyangka jika Zayn bisa berbicara sekasar itu. oh! tentu saja dia bisa. dia seorang badboy! Tapi, apa memang karna aku? Zayn, i really really hate you now!
"Dyland! I'm sorry! " teriak Zayn.
"Kau jahat"
Kemudian...
--------------------------------------
VOMMENTS YAPPZ;)
And then...
this Chapter i dedicate to my sister 'Rokallins' YeaaayyyyyyyBig luv by Lou Boo Bear<345678 '-' ahahaha
YOU ARE READING
try ⌐z.jm°
FanfictionZayn yang dikenal 'Most Wanted Guy' di universitas. Tampan--begitu tampan hingga membuatnya menjadi arogan--bertemu dengan Dyland, mahasiswi baru yang di hari pertama tidak sengaja menabraknya. Lantas, apa Zayn akan memarahi lalu mengumpat jika tida...