Perempuan berjilbab itu memandang langit sambil memakan es krim favoritnya, ia sedang menunggu seseorang yang sudah janji akan bertemu dengannya tadi siang.
Sellysa mengecek ponselnya ketika benda itu bergetar dan melantunkan lagu Wildest Dreams milik Taylor Swift. Setelah mengetahui si pemanggil, Sellysa segera menggeser layarnya ke kanan.
"Halo? Sellysa lo udah dimana?" sapa suara dari seberang sana.
"Aku udah sampe di taman nih."
"Loh dimananya? Gue juga udah di taman."
"Aku di ayunan" setelah mengatakan itu, Sellysa menoleh ke kanan dan kiri untuk mencari sosok laki-laki yang ingin ditemuinya.
"Serius yang diayunan? Yang lagi makan eskrim? Gue kira itu anak kecil, hahaha" ujar suara dari ponsel Sellysa sambil terkekeh geli yang membuat gadis itu mencebik kesal.
Tak lama kemudian orang yang ditunggu Sellysa muncul dihadapannya dengan kemeja biru langit dengan lengan panjang yang digulung dan celana jeans biru dongker. Sellysa sedikit melongo melihat penampilan cowok itu yang terkesan necis, padahal mereka hanya ingin berbincang-bincang sedikit. Oh atau mungkin saja pria dihadapannya ini habis menghadiri sebuah acara.
"Lo sendiri? Alva gak ikut?" tanya Riko pada gadis yang sedang membuang stik es krimnya ke tempat sampah.
Sellysa menggeleng, "Enggalah, ngapain ngajak dia, kita kan pengen ngobrol berdua" ujar cewek itu tanpa ragu, padahal dalam hatinya ia ingin segera menyudahi drama ini.
"Alva kan pacar lo--"
"Ahh, kamu juga kenapa gak ajak Jena?" potong Sellysa membalikan pertanyaan.
"Jena gak ikut, dia ada acara keluarga. Ermm, kita langsung kesana aja yuk" Riko tersenyum dan mengajak Sellysa ke cafe yang tak jauh dari taman tempat mereka bertemu.
Gadis itu mengikuti Riko dari belakang, ini kesempatannya untuk bertanya pada Riko soal mantan pacarnya yang dengan teganya dia tinggalkan itu.
Sesampainya di cafe, kedua orang itu memilih tempat duduk yang terkena AC, alasannya karena mereka kegerahan, cuaca diluar memang sangat panas sekarang.
"Lo mau pesen apa Sel?" tanya Riko.
"Cola float" jawab Sellysa sambil sedikit meregangkan jilbabnya.
"Serius? Lo kan tadi udah makan eskrim."
"Faktor cuaca, udah sana buruan" suruh Sellysa dengan jutek tanpa dia sadari, padahal seharusnya dia bersikap ramah pada cowok itu.
Riko sedikit kaget melihat Sellysa yang memasang wajah jutek yang baru sekali ini ia melihatnya. Ia terkekeh dan melenggang pergi menuju kasir.
Melihat Riko yang telah pergi, Sellysa segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang yang pasti sedang menunggu kabar darinya. Tak perlu waktu lama untuknya menunggu sambungan.
"Gimana Sell? Ngapain lo sama Riko?" tanya seseorang diseberang sana tanpa menyapanya terlebih dahulu.
Sellysa berdecak sebal, "Baru juga diangkat, sapa dulu kek."
Tak ada respon dari sana, hanya terdengar desahan kesal yang membuat gadis itu menghela napasnya. "Gue- eh aku baru aja sampe di cafe, ntar kalo udah pulang pasti aku ceritain kejadian hari ini gimana, tenang aja kali."
"Jadi lo nelepon gue mau ngapain?"
Mendengar pertanyaan lawan bicaranya di seberang sana, Sellysa menggigit bibir bawahnya dan menyengir lebar. "Cuma mau ngasih tau aja sih kalo aku udah sama Riko, hehe~"
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOG CINTA
RomanceKelulusan Sellysa Anastasya menjadi Sarjana Psikologi adalah suatu hal yang sangat membanggakan untuk dirinya sendiri dan tentunya keluarga tercintanya. Sellysa Anastasya S.Psi Sebuah nama yang telah tersemat gelar yang mengagumkan. Ia yakin tak kan...