Sellysa masuk kamar dengan perut penuh. Ia duduk bersandar pada bantal sambil mengelus perutnya, gadis itu sangat kekeyangan. Pasalnya Raka memesan semua menu yang ada disana. Hah. Yang benar saja.
Bahkan Sellysa sampai membungkus sisanya karena Raka juga tak sanggup memakan semuanya.
Lagi asik-asiknya Sellysa menikmati kebegahan perutnya, seseorang memanggilnya dari luar dengan sangat tidak sabaran. Mau tidak mau ia bangkit dari kasurnya dan membukakan pintu kamarnya.
"Lama banget sih bukain pintunya" ujar seorang cewek yang memanggilnya daritadi dan menyerobot masuk ke kamar Sellysa.
Sellysa memutar bola matanya melihat orang itu langsung menghempaskan diri di sofa kamarnya. Cewek itu terlihat sangat lelah sekali.
"Kamu kelihatan capek banget Far" ujar Sellysa sambil mengambil makanan yang tadi dibawanya lalu disodorkan kehadapan Fara.
Tanpa ragu-ragu Fara langsung menyambar makanan itu dan mengabaikan Sellysa yang masih menunggu sahutan darinya.
Sellysa terkekeh melihat tuan putrinya itu. Dengan sabar ia menunggunya menghabiskan makanannya.
Beberapa menit kemudian Fara selesai dengan santapannya. Ia menenggak minumannya sampai habis dan sedikit bersendawa.
"Udah kenyang?" tanya Sellysa.
Fara mengangguk, "Udah. Telat dikit aja mungkin lo udah gue pecat."
Sellysa terkekeh.
"Abis darimana lo?" tanya Fara.
"Aku abis dari pantai tadi."
"Terus mas Feri nya mana?" tanya Fara lagi.
Sellysa mengernyit bingung, "Loh bukannya dia tidur?"
"Lah bukannya sama lo?" tanya Fara balik.
Sellysa menggelengkan kepalanya. "Mungkin dia ada urusan" ujar Sellysa.
"Mungkin. Tapi harusnya sih dia kesini murni liburan, bukan yang lain."
***
Matahari sudah hampir terbenam, namun Feri belum kunjung tiba. Mereka terpaksa pergi ke pantai duluan untuk menikmati sunset tanpa kehadiran Feri.
"Awas aja kalo dia balik bakal gue cuekin" gerutu Fara sambil berjalan ke saung yang sudah mereka booking. Sellysa hanya terkekeh disampingnya.
Setelah sampai di saung, mereka segera memesan kelapa muda pada pelayan. Tak butuh waktu lama pesanan mereka telah siap.
Sellysa dan Fara menikmati kelapa muda sambil menatap langit yang beberapa menit lagi akan menampilkan salah satu keindahan alam. Semilir angin semakin menambah kenyamanan pantai itu.
Sejujurnya Fara merasakan gugup luar biasa saat berdua dengan Sellysa, apalagi dalam keadaan romantis begini. Namun ia berusaha menetralkan perasaannya.
"Coba rumah kita deket pantai ya Far, enak banget bisa nikmatin sunset tiap hari" ujar Sellysa tiba-tiba.
Fara menegok ke arah Sellysa dengan gugup. Ia semakin bingung dengan perasaan aneh yang menghantuinya. Ia tidak dapat menyangkal lagi rasa cintanya pada Sellysa. Fara meyakinkan dirinya bahwa dia menyukai gadis itu mulai detik ini.
"Sell, mau sambil dengerin lagu?" tanya Fara. Sellysa menengok dan menganggukan kepalanya setuju.
Fara mengeluarkan ponselnya dan menyetel acak lagu-lagu romance yang ada di hpnya.
Lagu demi lagu bergantian tersetel, dan secara kebetulan saat matahari terbenam, lagu Georgous dari Taylor Swift terputar, tepatnya pada lirik favorite Fara.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOG CINTA
RomanceKelulusan Sellysa Anastasya menjadi Sarjana Psikologi adalah suatu hal yang sangat membanggakan untuk dirinya sendiri dan tentunya keluarga tercintanya. Sellysa Anastasya S.Psi Sebuah nama yang telah tersemat gelar yang mengagumkan. Ia yakin tak kan...