BAB 4 : Rindu dan Tangis

19 6 14
                                    

Mijuku DREAMER - Aqours

A/N :: Ga tau sih cocok apa enggak, soalnya aku nulis bab ini sambil dengerin lagu itu. Barang kali cocok :)

•••

Apa aku berhak marah atas keputusanmu?

•••

Sapphire menatap bingkai foto di tangannya dengan pandangan sendu. Tersenyum miris melihat dua orang yang memamerkan senyum di dalam foto. Matanya entah kenapa terasa panas. Sapphire bergumam, "Kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya?"

Sapphire tidak bisa berdiam diri lagi. Bagaimanapun juga, dia harus segera mencari jawabannya. Dengan Yuuhi yang satu kelas dengannya, harusnya semua ini menjadi lebih mudah. Ditambah, dia tahu di mana kamar Yuuhi. Dia bisa saja datang ke kamar Yuuhi dan menjelaskan semuanya.

Nyatanya, dia tidak melakukan itu. Karena Sapphire tahu, cara seperti itu hanya akan membuat Yuuhi semakin menjauh. Tapi, jika dia tidak segera melakukan sesuatu mungkin yang lebih buruk akan terjadi. Sapphire berdecak, "Ck! Ini melelahkan."

Sapphire sangat lelah hari ini, terlebih dia harus latihan sepulang dari acara variety show tadi. Apalagi dengan hal yang mengganggu pikirannya saat ini. Dia merasa khawatir, mungkinkah dia sudah berkata terlalu banyak tadi? Apakah Yuuhi melihatnya tadi? Apa yang Yuuhi rasakan setelah mendengar ucapannya? Sapphire khawatir jika dirinya terlalu berlebihan.

Tiba-tiba dia merasa lapar. Sapphire bukan orang yang suka memasak, lagipula dia tidak pandai memasak. Paling hanya makanan sederhana yang mudah dibuat. Dia juga sangat jarang memasak, jumlah kegiatan memasaknya selama satu minggu bisa dihitung dengan jari. Bahkan satu minggu penuh tanpa memasak. Dia lebih sering makan di tempat Arisa. Arisa juga tidak keberatan dengan hal itu. Selebihnya, dia membeli makanan di luar.

Mengenakan sweeter berwarna hijau tua, Sapphire mengambil dompetnya dan mengunci kamarnya. Berjalan dengan santai menuju ke luar asrama.

Rumah makan yang berada tidak jauh dari asrama tampak ramai. Saat Sapphire melangkah masuk, semua meja sudah penuh. Jadilah Sapphire memesan makanan untuk dibawa pulang. Saat menunggu sambil melihat-lihat, perhatiannya teralihkan pada suara yang dia dengar.

"Susu pink satu."

Sapphire seolah terpaku, dia tidak menyangka mereka akan bertemu saat ini. Yuuhi menoleh, sama terkejut nya dengan Sapphire. Walaupun di dalam hatinya, Yuuhi sangat merindukan sosok di hadapannya. Begitu juga dengan Sapphire, dia sangat ingin memeluk gadis di hadapannya ini.

Sayangnya, baik Sapphire maupun Yuuhi tidak dapat melakukannya. Sesuatu yang mirip dinding seolah membatasi mereka.

Keadaan canggung itu berakhir saat pesanan mereka telah siap. Yuuhi yang tersadar lebih dulu, segera mengambil minuman yang dia pesan dan membayar. Lalu Sapphire ikut tersadar, saat melihat Yuuhi hendak melangkah, dia reflek memanggil.

"Yuuhi."

Yuuhi memang tidak menoleh, tetapi dia mengurungkan langkahnya. Melihat respon itu, hati Sapphire menghangat. Setidaknya, Yuuhi tidak langsung pergi meninggalkannya seperti hari itu.

Yuuhi masih diam. Sapphire bertanya dengan nada getir, "Kenapa kau pergi?"

Sapphire yakin Yuuhi sedikit melirik ke arahnya. Yuuhi langsung melangkah meninggalkan Sapphire. Dia juga melihat Yuuhi yang menyeka sudut matanya. Pandangannya masih tertuju pada Yuuhi yang telah berjalan menjauh. Dia dapat mendengar apa yang gadis itu katakan sebelum meninggalkannya.

Remind Me Of My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang