BAB 8 : Target

16 4 18
                                    

Sejauh apapun aku berlari, di manapun aku bersembunyi, kemanapun aku menghindar. Takdir tetap datang menghampiriku.

•••

Terkurung, dalam satu ruangan bersama Sapphire Angkasa.

Ini buruk!

Selama ini, dirinya selalu menghindar dari seorang Sapphire Angkasa. Sekarang, dirinya justru terkurung bersama orang yang dia hindari. Takdir memang selalu punya kejutan. Yuuhi tenggelam pada pikirannya sendiri. Sampai sebuah suara menyadarkannya.

"Yuu-chan, ada apa?"

Itu suara Kana. Mata mereka saling bertemu, Yuuhi menatapnya. Sebuah tekad muncul tanpa diminta. Jika firasat itu benar, maka dia harus menjaga Kana. Tidak! Bukan hanya Kana, tapi mereka yang kini terkurung bersamanya.

Pengunjung yang lain ikut bangkit dari tempat duduk mereka. Bertanya-tanya alasan terjadi keributan di perpustakaan. Yuuhi menyapukan pandangannya kepada mereka semua. Ada lima belas orang termasuk dirinya. Tiga mahasiswa tingkat dua, tujuh mahasiswa baru dan lima mahasiswa tingkat tiga.

"Ada masalah," Yuuhi berjalan menghampiri Kana, "kita terkurung di sini."

Semua yang ada di sana dapat mendengar apa yang Yuuhi katakan. Suasana menjadi hening, sibuk pada pikiran masing-masing. Mungkin sebagian dari mereka belum mengerti maksud ucapan Yuuhi. Itu berlaku untuk Kana.

Dirinya terasa membeku di tempatnya berdiri sekarang. Keanehan yang dia rasakan sejak pertama kali datang ke kampus, kegelisahan yang dia rasakan memang bukan tanpa sebab. Kini masalah sudah ada di hadapan mereka.

Rasa menyesal itu timbul dalam benaknya.

Bukan karena mengiyakan ajakan Yuuhi untuk ke perpustakaan. Melainkan keputusannya untuk menyimpan kegelisahan itu sendiri. Seandainya dia mengatakan pada Yuuhi lebih dulu, mungkin mereka masih bisa mencegahnya.

Penyesalan tinggal penyesalan. Sudah terjadi dan mereka tidak bisa memutar balik waktu.

Mereka yang mulai tersadar sedang dalam bahaya, mulai panik. Ada yang mendekati pintu dan mencoba mendobraknya, ada yang menangis dan juga hanya terdiam. Mereka mulai memikirkan kemungkinan yang akan terjadi pada mereka.

Yuuhi diam saja, masih berdiri di tempatnya dan belum beranjak dari sana. Tapi pandangannya menyapu seluruh penjuru perpustakaan. Ruangan yang diisi oleh rak-rak tinggi dengan ribuan buku-buku. Normal, sama seperti perpustakaan pada umumnya.

Pandangannya berhenti di sudut perpustakaan. Yuuhi melangkahkan kakinya, mendekat. Tidak sadar bahwa ada orang yang memperhatikannya sedari tadi. Kini dia berdiri di depan benda yang belum pernah dia temui di perpustakaan. Itu sebuah gadget, ada tulisan yang tertera di sana.

Firasatnya menjadi semakin kuat, saat melihat julukan yang fans berikan padanya juga nama empat orang lainnya. Kini terjawab sudah tentang apa yang terjadi.

Dalam bahaya. Para idola yang populer.

Para idola yang populer.

... yang populer.

"Kita adalah targetnya!"

Yuuhi mengucapkannya dengan lantang, tanpa bisa menahan diri lagi. Mereka yang ada di sana terdiam, pandangannya mengarah pada Yuuhi yang berdiri membelakangi mereka.

Remind Me Of My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang