6. Biar Ku Simpan Sendiri

3.1K 106 10
                                    


    Entah mengapa terbuka tentang semua kehidupanku kepadamu adalah suatu kesalahan bagiku~ Shilla.

Hari ini ada kompetisi basket dan cheerleaders seluruh SMA sekota Surabaya. Dan acara itu diselenggarakan di lapangan basket milik SMA Pemuda Harapan, lebih tepatnya di sekolah Shilla. Dan yang tak lain juga tak salah yang mewakili sekolah Shilla adalah Raka CS dan untuk cheersleaders diwakilkan oleh Sandra, dia adalah ketua cheers di SMA ini, dan dialah mantannya Raka yang selama ini paling tidak disukai oleh Shilla. Sedangkan bagi siswa lain yang tidak memiliki kegiatan, mereka diharap untuk menonton dan memeberi dukungan untuk sekolahnya.

"Shil." Tiba-tiba ada suara seseorang tengah memanggil nama Shilla.

Sang empunya nama hanya melihat sekilas dengan wajah yang sedikit tidak mengenakkan. Yahh berarti kalian sudah tau siapa sang pemilik suara itu kalo sikapnya Shilla saja sudah seperti ini jika orang itu datang.

"Aku mau ngomong sama kamu." Ucap sang pemilik suara lagi.

"Yaudah ngomong aja." Shilla menjawabnya dengan nada malas.

"Iya tapi gak disini." Ucapnya lagi.

"Disini aja kenapa sih, tinggal ngomong doang kan." Tukas Shilla.

Raka pun bingung harus berbuat apa pada sikap Shilla yang seperti ini. Dia mengusap wajahnya dengan raut lelah. Teman-teman Shilla pun berpandangan satu sama lain untuk memberi kode agar pergi dan memberi waktu untuk mereka berdua.

Akhirnya setelah teman-teman Shilla pergi, Raka pun mulai berbicara.

"2 hari kemarin kamu kemana aja ? Kenapa chat ku gak ada yang kamu balas." Ucapnya perlahan .

"Lagi males aja." Jawab Shilla cuek.

"Males ? Terus kamu biarin aku gitu ? Hei aku pacar kamu Shil." Ucap Raka heran dengan jawaban Shilla.

"Apaan sih." Tukas Shilla.

"Hari ini aku tanding, kamu harus liat dan kasih semangat." Ujar Raka sedikit memohon.

"Lagi males, enak di kelas aja." Jawab Shilla yang lagi-lagi dengan wajah cueknya.

"Kamu keras kepala banget sih jadi cewek." Ujar Raka yang sudah mulai sedikit emosi.

"Kalo emang iya kenapa ?" Tukas Shilla.

"Shil, kamu kenapa sih ? Kamu ada masalah ? Aku salah apa sama kamu, ayolah cerita aja kalo emang kamu lagi ada masalah, jangan diemin aku dan tertutup kek gini." Ujar Raka yang benar-bebar tidak mengengerti dengan sikap Shilla.

Shilla menghirup nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan Raka. "Aku lagi males dan gak pengen diganggu. Udah puas ?" Tukas Shilla sekali lagi, dan tambah membuat Raka geram.

"Yaudah oke kalo emang kamu gak mau diganggu, nanti aku juga gak akan menghubungi kamu lagi." Ucap Raka yang sudah capek dengan sikap Shilla yang selalu saja seperti itu. Ia pun memilih pergi dan kembali ke lapangan.

Karena memang terlalu sulit untuk bisa terbuka sama kamu Rak. Aku pun juga tidak tau kenapa ini bisa terjadi. Lebih baik aku menyimpan sendiri apa yang aku rasakan daripada aku harus terbuka sama kamu. Ucap Shilla dalam hati setelah Raka pergi.

Disisi lain selama pembicaraan Shilla dan Raka tadi yang cukup lama, ternyata ada sosok diluar sana yang mendengarkan pembicaraan mereka. Dia bersama teman-temannya Shilla telah memergoki Shilla dan Raka tadi, ya dia adalah Dirga. Dirga mencoba mencerna apa yang sedang mereka bicarakan dan apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka. Dia mencoba mencari celah untuk bisa mendapatkan Shilla. Karena bagi Dirga hanya dialah yang bisa memiliki Shilla bukan orang lain.

"Itu pacarnya temen kamu ?" Ucap Dirga tiba-tiba.

"Eee iya kak, mereka udah pacaran lama." Jawab Ressa .

"Mereka lagi ada masalah ?" Tanya Dirga lagi.

"Iya mungkin kak, mereka tiap hari emang berantem mulu." Sahut Cindy.

"Kenapa ?" Tanya Dirga yang semakin penasaran.

"Entah kak, Shilla anaknya keras kepala sedangkan Raka nya terlalu dingin juga kadang, jadi kek gak bisa disatuin gitu mereka." Jawab Ressa.

"Mereka paling cuma ada masalah kecil kok, jadi kak Dirga gak perlu tahu. Biarin itu jadi urusan mereka, kita gak perlu ikut- ikut." Sahut Chris lalu pergi meninggalkan mereka dan menghampiri Shilla.

Sudah jelas sekali jika Chris lah mengetahui semua tentang Shilla, dan dia juga tidak ingin hanya karna cowok sahabatnya menjadi sedih.
Di lapangan basket.

"Btw pacar lo mana Rak ?." Tanya Bagas, teman sekelas Raka yang super usil,banyak gaya, tapi banyak yang bilang katanya sih keren. Tapi masih Katanya yah hehehe. Sedangkan Raka yang ditanya hanya mengedikkan bahu saja.

"Lo lagi ngambekkan lagi nih." Senggol Bagas.

"Sialan lo, kagak." Tukas Raka.

"Halah udah ngaku aja, tampang kek elo tuh kagak bisa bo'ong." Ujar Bagas.

"Terus tampang kek elo sukanya bo'ongin gitu ?" Tukas Raka.

"Njirr, tampang gue ya tampang orang ganteng lah." Jawab Bagas yang tak mau kalah diejek oleh Raka.

"Basi." Tukas Raka.

"Kok lo betah sih Rak ?" Tanya Bagas penasaran.

"Maksud lo ?" Jawab Raka dengan herannya.

"Ya secara nih ya, lo kan sering tuh dicuekkin sama Shilla, kagak pernah jalan bareng, tiap hari yang ada berantem mulu, kok lo masih aja bertahan sih." ujar Bagas panjang lebar, dan skak mate apa yang dibilang Bagas memang benar semuanya.

"Ya karna gue sayang." Jawab Raka singkat.

"Hah sayang ? Basi Rak, mending lo cari yang lain aja deh, ntar gue kenalin sama semua cewek gue." Ujar Bagas sambil menertawakan jawaban Raka.

"Cewek lo cabe-cabean semua." Tukas Raka.

"Njir lo susah banget sih Rak diajak kompromi, gue nih baik hati mau nolongin lo, biar lo kagak gagal mulu dalam urusan cinta." Ujar Bagas.
"Vangke lo." Tukas Raka.

"Tuh liat tuh si Sandra, udah cantik, body nya duhhh nyenengin dah, tiap saat diajakin nongkrong pasti mau." Ujar Raka.

"Otak mesum." Tukas Raka.

"Biarin yah gue otak mesum daripada gue harus dicuekkin mulu sama cewek." Ujar Bagas tak mau kalah.

Dia pun pergi meninggalkan Raka dan menuju ke lapangan tengah untuk bersiap-siap tanding, sedangkan Raka hanya bisa menggelengkan kepala dipinggir lapangan mendengar omongan temannya tadi.

Selama pertandingan berlangsung pun Shilla dan teman-temannya tetap pada posisi nyamannya berada didalam kelas, sekali-sekali mereka pergi ke kantin, dan hanya sekedar jalan-jalan saja melihat susasana pertandingan dan enggan untuk ikut langsung memberikan teriakan seperti yang dilakukan siswa lain yang bersorak-sorak tidak jelas dipinggir lapangan, pikirnya itu semua hanya buang-buang waktu saja.


Yuuuhhhuuuu sepertinya author bakal update lambat nihh, maklumin aja yahh.

Ada yang nungguin cerita ini update terus kagak 😁 (author penasaran sekaligus berharap)😂

Sekali lagi terima kasih sama reader reader yang udah nemenin author terus😘😘😁

Tidak lupa author ucapkan:
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, vote ato comment cerita ini yahh 😘😘😂

Tengkyuuuu.....

Give Me Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang