16. Tanpa kabar ?

701 27 0
                                    


Sudah 2 hari ini sejak Shilla menjenguk kakaknya di pemakaman dan di waktu yang sama Dirga telah menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, mengapa ia tidak datang dipemakaman kakak nya dan alasan selama ini ia menghilang. Dan kini Shilla malah tidak mendapat kabar sama sekali dari Raka, di sekolah pun mereka tak pernah bertemu, bahkan saat di kantin maupun saat pulang, Shilla tak menemukan sosok Raka, kemana dia sebenarnya ? Apa yang sedang terjadi ? Kenapa jadi tanpa kabar seperti ini. Batin Shilla terus mempertanyakan hal itu. Apalagi sebentar lagi akan diadakan ujian kenaikan kelas, jelas mereka pasti akan sibuk dengan kegiatan belajarnya dan semakin jarang ketemu.

"Gue ke toilet bentar yah Crhis." Ujar Shilla ingin ke kamar mandi.

"Yaudah sono."

Shilla pun segera pergi menuju kamar mandi, yang terleta tak jauh dari kelasnya.

Setelah Shilla selesai dari kamar mandi, ia berniat kembali menuju kelasnya. Namun tiba-tiba ada tangan yang menariknya hingga membuat tubuhnya jatuh di dada bidang milik orang tersebut. Shilla pun terkejut dibuatnya, saat ia membuka matanya dan melihat sosok yang tengah membekap tubuhnya dalam pelukannya itu ternyata ia adalah Dirga. Shilla pun ingin melepaskan diri dari dekapannya itu, namun Dirga tengah erat memeluknya.

" Papa sakit Shil." Ucapnya setengah berbisik .

" Sebentar lagi gue akan UN dan gue harus balik ke Dubai, gue mohon Shil, maafin gue dan gue minta waktu lo buat nemenin gue." Lanjutnya, suara Dirga terdengar lemas dan tak disangka ada tetesan hangat di pundak Shilla, ya Dirga tengah menangis di pundak Shilla.

Shilla pun hanya bisa terdiam, terbesit dalam benaknya untuk mencoba mengerti apa yang tengah dirasakan Dirga saat ini, dan hatinya pun sedikit tersayat mendengar apa yang telah diutarakan Dirga tadi.

" Mulai sekarang gue gak akan ganggu lo lagi Shil, gue sadar rasa gue ke elo itu hanya sebuah ambisius dan gue udah nyia-nyiain Salsa yang selama ini bener-bener tulus sama gue. Kali ini plis tolong maafin gue dan temenin gue sebelum gue berangkat ke Dubai, just for one night." Lanjutnya.

Shilla pun membalas pelukan Dirga, dia mencoba menenangkan hatinya.

" Gue udah maafin lo kak, gue juga sadar enggak seharusnya gue benci sama lo, karna biarpun sebencinya gue sama lo itu nggak akan merubah keadaan bahwa Kak Salsa akan ada disamping kita lagi, dia sayang sama lo,dia udah bahagia disana,dan gue yakin kalo dia juga bakal bahagia kalo liat lo disini juga bahagia." Ujar Shilla.

Shilla teringat kata-kata mamanya bahwa tidak seharusnya dia menyimpan dendam sama Dirga, mamanya benar kita tidak akan bisa memutar waktu, jadi yang harus kita lakukan adalah ikhlas menerima kepergian Kak Salsa dan meniti kehidupan ke depan yang lebih baik.

" Makasih Shil, makasih lo udah maafin gue." Isak Dirga masih dalam keadaan memeluk Shilla.

" Sama-sama kak, gue juga minta maaf kalo gue udah benci banget sama lo selama ini. Dan gue bakal turutin keinginan lo sebelum lo balik ke Dubai." Ujar Shilla. Dirga pun melepaskan pelukannya dan menatap Shilla untuk beberapa saat.

***

"Aarrghhh." Teriakan Raka mengalihkan perhatian semua anak-anak basket. Mereka pun berlari menghampiri Raka yang tengah terkilir kakinya.

"Ka, lo nggak apa-apa?." Tanya Bagas.

"Kaki gue kayaknya terkilir ini."

"Ada apa ini ?." Tanya seorang pelatih basket mereka, yaitu Pak Hendri.

Pak Hendri pun langsung memijat kaki Raka agar tidak terjadi pembengkakanyang parah akibat terkilir tadi. Raka pun mengaduh kesakitan karna pijatan Pak Hendri memang sangat sakit.

"Yasudah bawa dia UKS, biarkan istirahat saja disana." Ucap Pak Hendri.

"Iya baik Pak." Jawab Bagas. Bagas dan teman-temannya pun langsung membopong Raka untuk istirahat di UKS.

Sesampainya di UKS, petugasnya langsung memberi perban pada kaki Raka.

"Udah lo istirahat aja disini." Ujar Bagas.

"Thanks ya." Jawab Raka sambil menahan rasa sakit di kakinya.

"Lagian lo mikir apaan sih sampai nggak konsen gitu."

"Entah, gue kagak tau." Jawab Raka sekenanya sambil merebahkan tubuhnya yang lelah dan fikirannya yang dia rasa sangat berat.

"Halah palingan juga dicuekin Shilla." Goda Bagas.

"Sotoy lo."

"Emang gue sotoy."

"Lagian lo mikirin cewek sampai segitunya deh Ka." Lanjutnya.

"Hmm."

"Eh, btw dari kemaren gue kagak liat lo bareng Shilla ?." TanyaBagas sambil meletakkan tangannya dibawah dagu layaknya memikirkan sesuatu.

"Emang kagak."

"Wahh beneran nih perang dunia sobat gue."

Raka pun melempar bantal yang dipakai untuk tidur ke muka Bagas dan yeah tepat sasaran. "Ngomong mulu' deh lo dari tadi, pusing gue."

"Siapa tau lo butuh bantuan gue."

"Kagak ! Makasih !."

"Belagu banget lo Ka, kek biasanya tiap lo dicuekin kagak nyariin gue aja." Tukas Bagas dan sengaja mengerjai Raka dengan memukul kaki Raka yang terkilir dan spontan membuat Raka geram dengan Bagas.

"Aarrghh, sakit bego !."

Bagas pun hanya terkikik geli dengan wajah tanpa dosa.











Sedikit informasi nih gaes, mau gue ralat lagi,

"Kalo gue kagak jadi update rutin, karena masih ada kesibukan dan susah buat nyari inspirasi, akhirnya gue putuskan kalo.........
Updatenya sesuai dengan selesainya gue bikin part baru lagi 😂😂 hihihi"

Okke terima kasih atas perhatian kalian dan gue ucapkan terima kasih 😂.

Selamat membaca gaesssssss 😘😘😂

Give Me Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang