Shilla berjalan menuju parkiran untuk menemui teman-temannya yang sudah menunggu disana. Karena memang ini tadi Shilla keluar kelas terlambat karena masih ada urusan dengan pengurus kelas yang lain. Saat Shilla sudah di area parkiran nampak Dirga yang tengah menyandarkan dirinya didepan mobil miliknya dan menatap ke arah Shilla. Shilla tidak peduli akan tatapan Dirga, dia tetap berjalan ke tempat dimana mobil Cindy tadi diparkirkan.
"Mau kemana lo Shil ?." Ucap Dirga tiba-tiba.
Shilla pun langsung berhenti dan menoleh ke belakang. "Bukan urusan lo!."
"Lo pulang bareng gue." Ucap Dirga tegas.
"Gue pulang sama temen-temen gue."
Dirga pun tersenyum sinis mendengar jawaban Shilla.
"Gue udah nyuruh temen-temen lo buat pulang duluan."
Shilla pun kaget dibuatnya, dia langsung menoleh mencari mobil teman-temannya, alhasil benar mobil mereka sudah tidak ada.
"Ngapain lo nyuruh mereka buat pulang duluan."
"Karna gue pengen lo hari ini pulang sama gue."
"Gue gak mau."
Dirga pun langsung menggadeng tangan Shilla dan membawa nya paksa untuk masuk ke dalam mobilnya. Shilla pun sempat menolak untuk melepaskan tangannya Dirga, namun percuma apalah dia yang fisiknya seorang cewek tidak bisa melawan Cengkeraman tangan Dirga. Tiba-tiba Raka pun muncul dibelakang Shilla dan menarik Shilla. Dirga pun kaget dan tidak terima dengan sikap Raka yang sok jadi pahlawan.
"Shilla pulang sama gue." Ucap Raka tegas.
"Ini urusan gue sama Shilla, jadi lo gak usah ikut campur." Bentak Dirga.
"Gue pacarnya Shilla, jadi gue juga berhak tahu urusan Shilla. Dan sekarang gue mohon kakak lepasin tangan Shilla."
"Tahu apa lo soal gue sama Shilla. Kalo emang lo pacarnya Shilla, seharusnya lo gak kaget waktu ketemu gue, seharusnya lo udah tahu siapa gue. Oh atau jangan-jangan Shilla gak pernah cerita ya sama lo. Terus apa gue harus nyebut lo pacarnya Shilla kalo lo aja gak tahu apa-apa soal Shilla." Bantah Dirga dengan sinisnya.
"Gue percaya sama Shilla dan gue juga yakin kalo Shilla gak menyembunyikan apapun dibelakang gue." Ujar Raka santai.
"Apa lo kira gue gak tau soal hubungan kalian selama ini. Gue gak menjamin lo bisa buat Shilla bahagia dan sekarang biarin Shilla pulang sama gue." Ucap Dirga.
Sial !. Batin Raka.
Dirga pun merebut tangan Shilla dari genggaman Raka dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.
Dirga pun melesatkan mobilnya keluar dari area parkiran sekolah. Sedangkan Raka hanya bisa berdiam diri ditempat, na'asnya apa yang dikatakan Dirga benar kalau dia belum bisa membuat Shilla bahagia. Ia mengacak rambutnya frustasi dan berjalan menuju mobil miliknya.
Didalam mobil Shilla nampak diam saja, dan Dirga sudah muak dengan situasi seperti ini.
"Gue minta maaf kalo tadi gue udah bentak-bentak." Ucap Dirga seketika untuk memecah keheningan. Shilla pun tetap diam tak menanggapi.
"Shil, please."
"Kak, udah gue bilang berapa kali! Kita udah gak ada urusan dan jangan pernah ikut campur kehidupan gue lagi." Ujar Shilla yang sudah tidak tahan dengan sikap Dirga.
"Gue gak akan ikut campur urusan lo kalo lo gak duemin gue terus-terusan Shil. Gue sengaja balik ke Indo karena gue pengen ketemu lo, gue pengen nebus kesalahan gue Shil." Ujar Dirga.
"Oke, kalo gue maafin lo apa lo bakal pergi dari kehidupan gue ?."
"Shil, apa lo harus sebenci ini sama gue? Apa yang harus gue lakuin supaya lo maafin gue."
"Turunin gue didepan !."
"Enggak Shil, gue antar lo sampek rumah."
"Gue bilang turunin gue di depan atau enggak gue akan lompat." Ancam Shilla.
"Oke oke gue turunin."
Dirga pun menuruti apa kata Shilla, dia berhenti didepan disebuah terminal bus.
Shilla pun keluar dari mobil tanpa menghiraukan Dirga. Mobil Dirga pun langsung melesat meninggalkan Shilla yang tengah menunggu bus di terminal tersebut.
Maapken author yang lupa buat update kemarin 😅😅.
Yuuhhuuu gimana perasaan kalian baca cerita ini ?
Author juga pengen tau nih referensi kalian tentang cerita ini .
Ig: bettyerlina
Line : bettyerlina99 (pakai @)
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me Your Heart
Teen Fiction"Berikan hatimu padaku, aku akan menjaganya dengan sepenuh hati. Aku tahu kita sama-sama jauh dari kata sempurna, bahkan kita tidak bisa saling memahami. Aku akan berusaha mempertahankan hubungan ini walau nantinya aku tidak bisa menjadi orang yang...
