18. Korupsi ?

360 13 0
                                    


Ruang tamu itu sunyi, meski sang pemilik rumah tengah berkumpul di ruangan tersebut. Tak ada yang ingin memulai berbicara sejak tadi, semua tengah diam dan menunduk. Mereka pun saling membenci situasi seperti ini, tak terkecuali Raka. Ingin sekali dia melampiaskan amarahnya sejak kemarin, namun ia sadar tak pantas jika ia harus marah ataupun memaki papanya, membiarkan amarahnya lepas begitu saja karena egonya sendiri tak akan menyelesaikan masalah.

"Papa minta maaf." Satu kalimat terlontarkan memecahkan keheningan yang sejak tadi tengah menyelimuti keluarga itu.

Dino Firmansyah adalah ayah Raka, dia adalah seorang anggota DPR. Sosok yang sangat dibanggakan oleh Raka dan Raka pun juga sangat menyayanginya, namun kini hal itu pun musnah hanya dengan satu kata saja. Ayah Raka terlibat kasus 'Korupsi', kini ia harus berhadapan dengan jeruji besi yang akan menjadi tempat tinggalnya yang baru.

Raka benar-benar sangat terpukul apalagi mamanya yang juga syok dengan berita tersebut, ditambah adik perempuan Raka yang masih kelas 3 SMP, sejak kemarin ia diolok-olok oleh teman-temannya bahwa dia adalah anak koruptor. Ingin sekali Raka marah dan membenci papanya, hal yang sangat merusak citra keluarganya juga berakhir dengan pahit.

"Papa akan urus semuanya, soal sekolah kalian papa sudah minta keringanan pada pihak sekolah, jadi papa harap kalian tetap masuk sekolah dan belajar dengan baik."

"Lalu bagaimana sama temen-temen aku Pa.? Mereka masih terus mengolok-olok aku, aku gak bisa terima itu Pa, nama baik keluarga kita udah tercoret Pa, aku malu Pa, kenapa Papa lakuin itu." Isakan Lia tak bisa terbendung lagi, ia juga sangat marah kepada Papanya.

"Lia sudah Nak." Mama Raka pun berusaha menenangkan putrinya.
Dino hanya bisa mengusap wajahnya gusar, apa yang dia lakukan benar-benar membuat keluarganya terpukul.

"Papa minta maaf sayang, Papa tau Papa salah, maka dari itu Papa akan menjalani hukuman ini, Papa menyesal, Papa minta maaf." Tak ada lagi yang bisa diucapkan oleh lelaki itu, dia benar-benar menyesal dengan kesalahannya.

"Lalu jika Papa dipenjara apa semua akan baik-baik saja ? Apa Papa tidak khawatir dengan kita semua ? Apa Papa tega melihat Mama harus bekerja keras untuk kita nanti, Raka gak nyangka Papa bisa lakuin ini, Papa yang selama ini selalu ingetin Raka buat belajar yang rajin, supaya nanti Raka bisa menjadi orang yang berpendidikan tinggi seperti Papa, tapi nyatanya apa ? Lalu buat apa Raka sekolah selama ini kalau Papa Raka adalah seorang Koruptor, Papa tau kan seperti apa pandangan orang tentang Koruptor."

"Raka cukup ! Jaga bicara kamu ! Mama sama Papa gak mendidik kamu buat jadi anak yang gak punya sopan santun bicara sama orang tua !." Melinda, mama Raka pun angkat bicara, ia tidak bisa mendengarkan anak-anaknya menghakimi Papanya sendiri.

"Kak Raka benar Ma, buat apa kita sekolah tinggi-tinggi kalau orang tua kita adalah koruptor, apa supaya kita juga jadi kayak Papa Ma, kalau kita adalah orang yang berpendidikan seharusnya kita bisa mikir Ma buat jauh dari kata korupsi."

"Lia sudah ! Papa akan tanggung jawab atas semua ini, Papa akan memenuhi panggilan dari pihak pengadilan, Papa harap selama Papa dipenjara kalian bisa menjaga Mama kalian baik-baik dan belajar dengan giat, jadilah anak yang pintar, begitu papa keluar dari penjara Papa akan urus semuanya dan kita mulai lagi semua dari awal." Dino sudah frustasi dengan keluh kesah kedua anaknya dan istrinya yang sangat mencemaskannya. Ia hanya bisa pasrah dan mengikuti hukuman yang ia terima. Tidak mudah bagi Dino bisa menenangkan kedua anaknya dan istri tercintanya, nama baik keluarga mereka sudah terlanjur tercoret, dan ini sudah banyak diberitakan di publik.

****

Keesokan harinya usai sidang terakhir atas kasus korupsi yang menimpa Dino Firmansyah, akhirnya Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta telah menjatuhkan vonis 4 tahun penjara dan denda sebesar 1 Milyar. Dan hari ini pula ia harus siap menjalani hidupnya di balik jeruji besi selama 4 tahun. Tangis sang istri tak bisa dibendung lagi menyesali apa yang telah diperbuat sang suami, kini ia harus siap menjadi ibu sekaligus pencari nafkah untuk kedua buah hatinya, ia harus bisa memberikan yang terbaik untuk mereka agar kelak mereka bisa meniti karirnya masing-masing dan bisa menjadi anak yang bisa membanggakan kedua orang tuanya, terlepas dari kejadian ini biarkan ini menjadi pembelajaran untuk keluarga mereka, tetap berfikir positif dan menjalani hari-hari seperti biasa, mereka percaya dibalik semua kejadian pasti ada hikmahnya. Mungkin kali ini Tuhan memberi cobaan seperti ini karena Tuhan sayang dengan keluarga mereka dan memperingatkan mereka untuk terus bersyukur atas apa yang telah diberikan.

"Jangan mengeluh dengan masalah yang terus datang, tapi lalui semua itu dengan fikiran yang tenang, tetap lakukan yang terbaik dan yakin bahwa Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita semua."








Jangan lupa vote dan comment yeahh gaiisss 😘😘

Give Me Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang