Chapter 1

1.1K 36 2
                                    

Konoha merupakan kota yang sangat besar, di salah satu apartement sederhana tinggal seorang gadis berambut indigo dengan warna mata amestis yang bernama Hyuuga Hinata yang sedang membereskan barang bawaannya.

"Haa.. Akhirnya selasai juga, besok aku harus bangun pagi" gumannya tersenyum dan meranjak menuju kamarnya membersihkan diri.

Hyuuga Hinata seorang gadis yang sangat cantik yang ditinggal oleh ayah dan ibunya yang meninggal 2 tahun lalu karena kecelakaan. Kepintaraannya membawa ia pada kota Konaha untuk bersekolah di Konoha High School.

" hm.. Tak terasa besok aku akan mulai bersekolah disana" gumam hinata sambil membayangkan sekolah barunya

Ia beralih mengambil bingkai foto mendiang ayah dan ibunya yang terletak diatas meja belajarnya.

" kaa-sama dan tou-sama doakan hinata agar bisa mencapai impian hinata menjadi seorang guru. Dan semoga besok di sekolah hinata yang baru, hinata bisa mendapatkan nilai yang bagus supaya bisa melanjutkan ke Universitas" ucapnya sambil tersenyum ke pada foto kedua orang tuanya.

Ia mulai beranjak menaiki ranjang dan mulai memejamkan mata amestisnya yang indah.

*****

Malam telah berganti menjadi pagi, sinar mentari mulai menerobos dari celah gorden mewah. Rumah besar degan gaya bangunan Eropa klasik memiliki halaman yang sangat luas.

Rumah itu yang memiliki banyak ruangan-ruangan khusus dan tepatnya pada salah satu ruangan atau lebih tepatnya kamar seseorang.

Kamar yang ditiduri oleh seorang pemuda tampan yang masih bergelung nyaman dengan selimut tebalnya di ranjang ukuran king size itu.

" Naruto-sama"

" Naruto-sama bangunlah" ucap seorang maid

"Naruto-sama... Kalau tidak bangun nanti nyonya bisa marah besar bila anda belum juga bangun tuan muda. " maid itu terus berusaha untuk membangunkan tuan mudanya itu.

" Nghh" hanya kata itu yang keluar dari bibir tuan mudanya itu.

" Haaa.. Lebih baik aku bilang pada Kushina-sama saja" maid itu hanya bisa menghela nafasnya lelah.

Ia mulai melangkah meningkalkan kamar tuan mudanya itu menuju lantai bawah.





*****

" Maaf.. Kushina-sama, saya tidak bisa membangunkan Naruto-sama" ucap maid tadi sambil menundukkan kepalanya.

" Ahh.. Iya tidak apa-apa Ayame dan terimakasih sudah mau membangunkan anak malas itu." ucapa Kushina pada maidnya yang bernama Ayame itu.

" anak itu setiap hari membuat darahku naik saja" kushina langsung menuju kamar sang putra.

Melihat anaknya yang masih tertidur membuat wajahnya berubahwarna menjadi merah padam. Ia pun langsung menuju ranjang sang putra.

" NARUTOO BAANGGUUUNNN" teriak sang ibu tepat di telinga putranya.

" Akhhh" naruto langsung terbangun mendengar sebuah teriakkan di telinganya.

" kaa-chan bisakah tidak membangunkanku dengan berteriak" ucap naruto sambil mengusap daun telinganya.

"Hei.. Bocah tengik, ini sudah jam berapa kau tidak ingin berangkat ke sekolah hm" ucap kushina jengkel sambil menatap mata biru langit sang putra.

" biarkanlah kaa-chan. Aku tidak ingin sekolah sekarang hari ini. Toh itu sekolah juga milik keluarga kita. " ucap naruto malas membaringkan tubunya kembali.

Naruto mulai merasakan hawa yang mengerikan memenuhi sekeliling kamarnya.

" jika kau. Belum juga turun dalam waktu 20 menit kaa-chan pastikan kau akan habis." ucap kushina.

Naruto mengurungkan kembali niatnya untuk tidur saat mendengar ancaman ibunya.

" Akhhh" teriak naruto mengacak surai pirangnya dan langsung beranjak ke kamar mandi.






*****

" kaa-chan, tou-chan dimana? " tanya naruto saat sudah sampai di meja makan keluarga.

" tou-chan mu tadi pagi-pagi sekali sudah berangkat ke kantor. Katanya ada pertemuan penting mendadak. " ucap kushina sambil meletakan makan dimeja

" Ohh" naruto mulai duduk di salah satu kursi dan menyantap makanannya.



" naruto cepatlah kau sudah terlambat berangkat sekolah" ucap kushina sambil memberseskan sisa piring kotor.

" Hn" hanya kata datar itu yang keluar dari bibir merah kecoklatan naruto dan mulai berjalan mendekati ibunya.

" kaa-chan aku berangkat dulu" ucap naruto sambil mencium pipi ibunya.

" ya. Hati-hatilah dijalan, jangan main kebut kebutan di jalan raya, jangan nakal di sekolah, jangan lupa makan siang, jang-"

" sudahlah kaa-chan jangan jerewet. Aku bukan lagi anak kecil. Sekarang aku akan berangkat" ucap naruto memotong perkataan ibunya.

" haa.. Dan satu lagi jangan berbuat ulah di sekolah kaa-chan tidak mau mendengar berata jelek apapun tentang mu naru"

" hm.. Kalau itu aku tidak jamin kaa-chan" naruto langsung pergi begitu saja.

Melihat naruto yang sudah pergi kushina hanya bisa berharap yang terbaik untuk putranya

" Naruto kaa-chan dan tou-chan sangat berharap kau bisa berubah menjadi pria yang lebih baik. Kami sangat mengharapkanya" kushina mulai melanjutkan membereskan peralatan kotor.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
*****

Maaf ya kalau ceritanya pendek dan gak nyambung.

Ini cerita pertama aku.. Jdi mohon dukungannya yaa 😄😄

Kalau suka jangan lupa di Vote atau comentnya ya

Terimakasih 😊😊😊

Our Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang