Chapter 6

647 41 4
                                    

" Aku berangkat sekarang ".

" tunggu dulu Hinata, Naruto. Kalian satu sekolah lebih baik berangkat bersama saja"

Naruto akan beranjak pergi tapi perkataan ibunya menahannya untuk diam. Ia tidak menoleh sedikitpun tapi terlihat sekali wajahnya yang menahan kesal. Naruto melihat pada Hinata yang baru keluar dari dapur setelah membawa setumpuk piring untuk di bersihkan oleh para maid. Hinata yang ditatap seperti itu berusaha menguatkan dirinya agar tidak terlalu menghuatirkan keluarga Naruto.

" kalau begitu cepatlah. Aku tidak punya banyak waktu untuk menunggui gadis sepertimu"

" Aku berangkat, sekarang" Naruto bergegas pergi.

Hinata yang sudah melihat Naruto keluar langsung pamit pada Kushina dan Minato. Pasangan suami istri itu hanya menatap punggung Hinata yang sudah menghilang di balik pintu besar mansion itu.

" Anata, aku harap anak kita bisa berubah"

" Aku juga mengharapkannya"

Naruto berdiri didepan mobilnya menunggu Hinata. Hinata sampai didepan Naruto dengan nafas yang terengah-engah, ia mengatur nafasnya perlahan. Naruto hanya melihatnya dan masuk terlebih dahulu ke dalam mobilnya Hinata berdiri kaku, jika ia masuk tanpa izin dari Naruto kemungkinan pria itu akan marah.

" jika kau terus berdiri saja disana tanpa masuk ke mobil. Akan aku meninggalkanmu. Jadi CEPATLAH " bentak Naruto pada akhirnya. Hinata dengan takut-takut masuk ke dalam mobil Naruto. Mereka langsung pergi meninggalkan kediaman Namikaze.

*****

Mobil Naruto memasuki area parkir sekolah terlihatlah Sasuke dan juga Sakura yang sudah menunggu kedatangan sahabat mereka. Sudah menjadi kebiasaan mereka menunggu pemuda pirang itu.

" Cepat turun sekarang"
Naruto langsung turun dari mobil Hinata yang sedang berusaha membuka seatbeltnya yang entah kenapa susah sekali untuk dilepas. Naruto menghampiri Sasuke dan Sakura terlihat sedang membicarakan sesuatu Hinata semakin panik saat melihat Naruto datang menghampirinya dengam wajah kesal dan membuka kasar pintu mobil.

" kenapa kau lama sekali"

" m-maaf-kan a-aku Naruto-san, aku ti-dak bisa m-membuka seatbelt ini" Hinata terbata.

" Ha. Dasar gadis kampung, hanya membuka itu saja kau tidak bisa gadis merepotkan"

Dan pada akhirnya Naruto bergerak untuk membuka sabuk pengaman itu. Saat membuka seatbelt itu tanpa sengaja mata mereka bertemu. Naruto dapat melihat jelas wajah Hinata yang mulai memerah ia juga dapat mencium harum bunga lavender yang keluar dari tubuh Hinata entah apa yang membawa Naruto hingga pemuda itu memajukan wajahnya. Hinata yang melihat Naruto mulai memajukan wajahnya seperti akan menciumnya, memerah malu dan menutup matanya rapat. Naruto mulai menutup matanya semakin mendekatkan wajahnya pada Hinata. Saat kedua bibir itu akan menempel sesorang datang.

" Naruto kenapa kau lama sekali"

Kedatangan Sakura membuat mereka berdua kaget dengan cepat kembali seperti semula. Sakura menatap bingung pada mereka berdua. Ia heran kenapa Hinata ada dalam mobil Naruto seingatnya Hinata itu murid baru disini bagaimana ia bisa langsung berasama di mobil Naruto dan mengejutkan lagi ia melihat mereka hampir berciuman.

" kalian berhutang penjelasan padaku" Sakura pergi begitu saja.
Maninggalkan Hinata dan Naruto berdua. Naruto dengan cepat kembali menetralkan wajahnya yang tadi sempat memerah.

" Cepat keluar atau kita akan terlambat masuk kelas" ucapnya pergi meninggalkan Hinata yang masih memerah malu dengan cepat ia keluar dari mobil dan menusul Naruto.

Our Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang