Chapter 8

341 23 4
                                    

Peluh mengaliri pelipis Hinata yang sedari tadi terus bekerja. Tidak tererasa jam kerja yang ia miliki akan segera berakhir, beruntung sejak pertama kali ia bekerja disini disambut baik oleh pekerja yang lain. Toneri juga selalu baik kepada hinata terkadang ia juga mengantarkannya pulang menolakpun pasti pemuda berambut putih itu akan bersikeras untuk tetap mengantarnya pulang.
Hampir dua bulan lebih Hinata bekerja disini.
Ia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul 7 malam. Hinata segera mengganti seragam kerjanya langsung berpamitan dengan teman kerja yang lain.

" wah... Hinata-san sudah mau pulang ya " ucap seorang perumpuan berambut coklat.

" iya, Aya-san. Aku pulang duluan sampai jumpa " balas Hinata pada perempuan yang bernama Aya itu.

" hati-hati dijalan ya"

" Hai "

****

Dalam perjalanan pulang Hinata terus berdoa agar tidak ketinggal bis untuk pulang tak terasa sekarang sudah hampir jam 9 malam.

Karena keasikan melihat buku di toko buka aku sampai lupa waktu. Semoga aku tidak ketinggal bisnya.

" aku harap bisnya belum lewat, kalau tidak bisa gawat"

Terlihat hinata
yang berjalan setengah berlari berusaha untuk sampai tepat waktu. Bis tiba beberapa saat setelah hinata sampai di halte. tepat pada waktunya hinata tiba.

" terimakasih kami-sama untung aku tidak ketinggalan bisnya"

Hinata melihat pemandangan malam dari jendela bis.. dan menatap kagum pada pemandangan malam hari. Untuk sampai pada rumah Naruto membutuhkan waktu kuranglebih 25 menit jika menaiki bis. Hinata turun dari bis dan melanjutkan perjalan lagi sedikit.

" Hei. Lihat ada gadis cantik yang lewat.. baigaimana kalau kita rayu sedikit" ucap seorang laki-laki berbaju merah kepada temannya yang ada di samping.

" Boleh juga aku sudah lama tidak berurusan dengan perempuan cantik apalagi dia keliahatan sangat manis, wah sangat beruntung kita malam ini" sahut sang pemuda lagi satu

"Tunggu apa lagi ayo" ajak pemuda berbaju merah. Meraka pun mulai mengikuti hinata dari belakang yang sedang akan melewati gang kecil didepannya

Hinata awalnya tidak merasa bahwa ia sedang diikuti oleh beberapa orang dan terusberjalan menuju gang yang ada didepannya untuk sampai pada rumah naruto. Tapi semakin hinata masuki gang tersebut ia mulai merasa bahwa ia sedang diikuti.

Oh kami-sama apa yang harus aku lakukan dengan keadaan seperti ini sulit bagiku untuk menghindar dan untuk apa mereka mengikuti sampai ke sini. Aku harus bisa lepas dari mereka.

Hinata mulai merasa sedikit takut dan mempercepat jalannya dan sedikit lagi ia akan sampai pada rumah naruto. Namun tangannya keburu ditarik oleh salah satu orang yang mengejarnya tadi.

" Aakss.. Apa yang kalian lakukan lepaskan tanganku" ucap hinata berusaha melepaskan genggaman dari pria yang memakai baju merah tersebut.

" Hey nona kenapa begitu panik kami bukan orang jahat, kami hanya ingin bermain dengan mu sebentar iya kan sobat haha" ucap penuda yang lagi satu.
"Iya benar lagi pula nona sedang sendiri juga bagaimana kalua temani kami sebantar, dan aku jamin kau akan puas sekali" rayu pemuda berbaju merah kepada hinata.

Hinata mulai ketakutan atas ucapan yang dilontarkan oleh kedua orang tadi. Dan ia oun bingung harus berbuat apa.
" Ka-kalian berdua pergilah dari sini, aku sudah memiliki kekasih dan sebentar lagi ia akan datang kesini" ucap hinata dengan nada yang ia buat seyakin mungkin supaya kedua orang itu percaya atas apa yang ia katakan.

Our Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang