part 7

21.1K 505 5
                                    

*pov anggita

Masih terngiang ngiang di kepalaku tentang perjodohan itu,
Aku dijodohkan dengan tomi? Aku tau sebenarnya ia terpaksa menerima permintaan itu aku masih bisa melihat raut wajahnya ketika datang menemuiku

"Gia.. Mamah seneng akhirnya sebentar lagi anak kesayangan mama bakalan menikah" sambil membelai rambutku

"Mah... Aku ngak siap nikah sama tomi, aku ragu mah"

"Gia sayang.. Inget pesan mama, tomi akan mencintai kamu seiring berjalannya waktu mama yakin ko setelah menikah kalian berdua akan saling mencintai"

"Hmmm" sambil menghela nafas dan tersenyum simpul

"Aku ke kamar mandi dulu ya ma.."

"Cepat berhias, sebentar lagi tomi dan keluarganya akan datang" sambil meninggalkan kamarku

Sementara itu aku hanya bisa menangis menangis dan menangis dikamar mandi, karena keegoisan orangtuaku aku harus menderita seperti ini? Oh tuhan aku tak bisa membayangkan
Dengan terpaksa aku beranjak dan berhias dikamarku namun entah kenapa hati ini hancur rasanya aku harus meninggalkan ikhsan pacarku.

Tok tok tok
"Masuk"

"Ka gia?"

"Talita? Ada apa ?" sambil tersenyum kepada adik perempuanku

"Ka gia aku ngerti ini berat buat kakak" sambil mendekat dan memelukku erat

"Lita... Jujur kakak gakuat" tak terasa air mata ini jatuh mengalir dengan derasnya dan membalas erat pelukan adikku

"Aku tau ka mama sama papa egois, karna hubungan kerja mereka jodohin kaka kayak gini"sambil terisak isak dan semakin menguatkan pelukannya

"Gia ayo kebawah tomi dan keluarga nya sudah datang"

"Iiiya pah" aku terkejut karena papahku tiba tiba muncul dibalik pintu kamarku

"Ayo ka jangan nangis kita cari jalan keluarnya" sambil menggandengku ke ruang tengah

Sambil menuruni tangga aku melihat seorang pria muda tampan ya memang tampan, tapi bagiku ikhsan lebih segalanya untukku
Aku pun melihat raut wajah penuh kebencian padanya

"Hallo anggita" sambil menyodorkan tanganku dan tersenyum

"Tomi"sambil membalas jabatan tanganku dan langsung melepaskannya

"Hai om tante"

"Eh gia udah besar ya sekarang padahal dulu tante lo yang ganti popok mu" sebari tertawa dan menepuk pelan bahuku

"Cantik sekali calon menantu om ini tak salah ya kami memilihmu"

Kami pun berbincang bincang panjang namun hanya aku dan tomi yang dia seribu bahasa, apalagi tomi ia tak pernah berkata apapun melainkan tersenyum itupun seperti sangat terpaksa.

Semua orang yang ada diruangan itu tertawa bahagia namun aku tak melihat sedikit pun kebahagian di raut wajahnya ya aku yakin dia sangat terluka dan kecewa

"Iya mari kita mulai saja acaranya, nah gia om tante datang kemari bermaksud untuk melamar anggita untuk anak semata wayang kami yaitu tomi apa anggita bersedia?"

Om broto memulai inti acara

"I.... Iii... Ya om gia bersedia" sambil melirik sepintas ke arah tomi yang begitu dingin dan terlihat amat marah saat itu

"Nah ayo tomi pasangkan cincinnya pada gia" cetus tante dwi(ibunda tomi)

Tomi dan aku pun berdiri perlahan tomi melangkah ke arahku namun aku tak sedikitpun melihat raut bahagia diwajahnya. Dari awal ia datang ia selalu memalingkan wajahnya padaku entah itu karna benci mungkin

Perlahan ia membuka kotak yang berisi cincin itu lalu ia perlahan memegang tanganku

Namun tiba tiba cincin yang akan dipakaikan padaku jatuh sepertinya ia sengaja menjatuhkannya.

"Tomi... Kamu kenapa ?" tanya mamaku

"Oh engga tante tomi pusing soalnya kemarin begadang"

Padahal aku tau ia hanya sengaja menjatuhkannya. Lalu ia mengambil kembali cincin itu dan memasangkan ke kari manisku

















#hai maaf ya telat dan lama banget soalnya sibuk sama tugas kuliah maaf banget cerita nya ngelantur soalnya mumet mau bikin cerita apa oh iya part ini belum selesai masih ada ya tunggu aja salam kangen semua❤❤❤

Dosenku suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang