"Aw, gue ada dimana?" sambil memegang kepala dan memperhatikan sekitar
"Tenang ta lo ada uks, tadi lo pingsan makanya lo dibawa kesini" sambil tersenyum tak enak hati
Jujur Saat mengetahui kabar itu, hatiku berkecamuk, sedih tentu setelah bertahun tahun kami menjalin hubungan dan setelah aku telah memantapkan hatiku untuk menikah dengannya, walau tanpa restu kedua orang tuaku. namun kini? Ia meninggalkanku tanpa alasan yang jelas, sungguh ini sangat menyakitkan.
Tiba tiba air mataku turun dengan derasnya tanpa dikomando
"ta.. Gue gak percaya tomi setega itu sama gue" sambil terus terisak"Maafin gue ya, gue gak bermaksud bikin lo sedih tapi gue harus nyampein itu ke elo supaya lo gak disakitin dia terus ta"
"Dia jahat sama gue, gue kira dia cowo baik baik tapi ternyata dia cowo brengsek gue benci dia gue benci"
"Sabar ta, lo pulang aja ya nanti gue anter lo gak mungkin bisa tenang kalo disini"
Aku hanya bisa pasrah dan menganggukan kepala tak ada yang ku pikirkan selain Tomi, Tomi dan Tomi rasanya aku ingin mati saja
"Gue bisa pulang sendiri" sambil beranjak dari uks
"Tapi ta... "
Aku tak menghiraukan siapapun disana aku langsung bergegas ke parkiran kampus. Tapi sesampainya disana aku berpapasan dengan Anggita, ya Anggita si wanita penghancur hubunganku itu batinku.
Akupun menghampirinya dan
*plakk* sebuah tamparan berhasil mendarat dengan keras dipipinya
"Aw mba apa apaan sih?" sambil memegang pipinya memerah yang berhasil ku tampar tadi"Ck brengsek jangan pura pura bego gitu lo. Dasar wanita murahan udah tau pacar orang masih aja lo embat" cecarku dengan penuh amarah dan sorot mata kebencian
"Tomi? Denger baik baik mba saya ngak menghendaki semua itu mba. Pertunangan itu karena perjodohan orangtua kami, kami ngak saling mencintai mba, maafin saya mungkin karena keegoisan orangtua ku sekarang mba yang terluka" ia berkata sambil terus terisak
Tapi aku ngak boleh simpati sama dia
"Lo pikir gue bego hah? Banyak cara buat ngegagalin kalo emang lu gak suka sama dia, banyak cara yang bisa lo lakuin buat gagalin rencana mereka tapi ini apa hah ga ada usaha sama sekali? lu nerima permintaan mereka kan?bilang sama gue Lu suka kan sama Tomi? dasar cewe murahan" sambil mendorong tubuhnyaTapi tiba tiba kepalaku terasa sangat berat, dadaku sesak dan semakin susah mengontrol nafas mataku terasa kabut dan aku tak bisa menopang lagi tubuhku sendiri.
"Mba mba bangun mba, tolong tolong sambil menopang badanku karena pingsan kembali
Orang orang berdatangan dan membantu membawaku ke dalam sebuah ruangan
*sementara itu diluar*
"Lo apain Dita hah?""Aku ngak ngapa ngapain mba Dita ka sumpah"
"Jawab pertanyaan gue sejujur jujurnya Anggita lo jangan pura pura, lo seneng kan Dita kenapa kenapa? dan rencana lo berhasil buat nikahin tomi iyakan?" amarah lia semakin menjadi jadi
"Sumpah demi tuhan, ngak terpintas sedikitpun di otak saya untuk menikah sama tomi kak, kalau bukan karena orangtua saya, saya ngak akan ngelakuin ini. Saya juga punya pacar kak. Dan kakak fikir hanya mba Dita yang terluka? Saya juga terluka kak" air matanya tak henti henti mengaliri pipinya
"Gausah drama Anggita, semakin lo jelasin, semakin jijik gue liat lo!!! Dengerin gue Anggita Lo cewek, harusnya lo ngerti gimana ada di posisi dita, kalo lo punya hati lo harus batalin rencana pernikahan lo" ancam Lia dan mendorong bahu anggita dengan keras
"Oke mba saya akan lakuin itu semampu saya, permisi"
"Bagus kalo lo masih nekat liat aja lo bakal menderita seumur hidup gita"
Gumamnya dalam hati dia ngak mau sahabat kecilnya menderita hanya karna cowo. ya lia tau betul karakter Dita sedari kecil, jadi dita sudah dianggap sebagai adiknya sendiri."Ta bangun ta... Lo kuat kan gausah gara gara cowo lo jadi menderita" sambil terus memegangi tangan nya yang pucat
Bantu vote ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku suamiku
Roman d'amourAku tidak pernah bermimpi bahwa orang yang selama ini kukenal sebagai dosenku, pembimbing ku. Dan ternyata dialah orang yang dijodohkan dengan ku ya calon suamiku imamku walau pada awalnya aku menolak semua itu ternyata aku harus percaya bahwa takdi...