18. Inikah akhirnya?

1.9K 186 11
                                    

Naomi mengurung dirinya di dalam kamar sejak 2 hari yang lalu, pedih masih terasa jika ia harus mengingat bahwa hubungannya harus berakhir karena kesalahpahaman. Mata sembab, kantung mata yang terlihat jelas, rambut berantakan dan seisi kamar yang terlihat seperti telah terjadi peperangan. Tanpa Frieska, Naomi seakan kehilangan arah dan tujuan.

"Aku harus gimana biar kamu balik lagi sama aku Fries?" ucap Naomi lirih sambil mengusap bingkai dengan foto dirinya dan Frieska saat di puncak dulu.

"Aku tau aku salah tapi... Apa harus kamu sedeket itu sama Lidya dan Yona?" Naomi menghela nafas kasar.

"Aku sayang kamu" ucap Naomi kemudian mengecup foto tersebut.

"Kalau aku terus berusaha, aku yakin kita bisa balik lagi. Aku percaya dan jangan berhenti berhenti untuk berharap, aku sayang kamu" Naomi kemudian meletakkan foto tersebut di nakas, "Hari ini ada latihan ya? Oke Naomi, perjuangan lo dimulai hari ini. Ganbatte!" lanjut Naomi sambil mengangkat kedua tangannya.

Di tempat lain

Frieska tak ada bedanya dengan Naomi, dirinya kini dilanda rasa bersalah, cemas, rindu dan kesal. Bersalah karena harus mengakhiri hubungannya dengan Naomi, Cemas karena dirinya takut Naomi nekat melakukan hal yang bisa menyakiti dirinya sendiri, Rindu dengan kasih sayang yang Naomi berikan dan juga Kesal karena apa yang telah diperbuat Naomi, meskipun kesalahpahaman.

"Aku harus gimana Mi supaya kita baikan lagi? Aku bingung" Frieska mengusap foto Naomi yang diam diam ia cetak beberapa jam yang lalu, anggapnya jika ia mencetak foto Naomi akan sedikit mengobati rindu. Kenyataannya malah membuat dirinya semakin rindu dengan Naomi.

"Aku sayang kamu, jangan berhenti berusaha ya" Frieska kemudian mengecup foto tersebut.

"Hari ini latihan ya? Semoga kita bisa ketemu ya Mi, aku kangen" Frieska kemudian menyelipkan foto tersebut di dalam dompetnya.

***


Beberapa jam kemudian

Ditempat latihan sudah terlihat semua member tim k3 yang akan berlatih hari ini, termasuk Naomi dan Frieska. Keduanya saling menatap satu sama lain dari kejauhan, tatapan yang menyiratkan perasaan mereka masing masing.

"Samperin Fries" ucap Lidya yang sedari tadi duduk disamping Frieska.

"Iya, samperin aja. Kita tau lo kangen kan sama dia? Urusan Yona biar kita yang urus" ucap Viny sambil mengusap bahu kanan Frieska, mencoba memberikan sedikit dorongan bagi Frieska untuk mendekati Naomi.

"Hmmm" gumam Frieska lalu menundukkan kepalanya.

"Kita udah tau cerita sebenarnya kok, Sinka yang cerita ke kita semalem. Menurut gue, itu bukan salah Naomi. Saat itu kalian berdua cuma sama sama berada di tempat dan kondisi yang salah aja" ucap Lidya lalu menyenderkan punggungnya ke tembok

"Bangke sok bijak lo, eh tapi bener sih kata Lidya" ucap Viny kemudian tertawa karena perkataan Lidya ada benarnya.

"Hmmm" gumam Frieska menjawab perkataan kedua sahabatnya.

"Apaan si ham hem ham hem, sakit gigi lo?" kesal Lidya mendengar jawaban Frieska.

"Rewel lo kayak Naomi lagi pms" kesal Frieska, sesaat kemudian ia merutuki dirinya sendiri bisa bisanya ia berkata seperti itu.

"Ciyeeeeeeeeeee" ledek Lidya dan Viny.

"BUNDA!" teriak Lidya tiba tiba.

Naomi yang sedang duduk bersama dengan Shani dan Anin reflek menoleh ke arah Lidya dengan tatapan bingung.

DenialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang