12. Damai Sesaat(1)

1.7K 169 21
                                    

Hari ini sampai 5 hari kedepan mungkin akan menjadi surga bagi Frieska dan Naomi, alasannya karena selama 5 hari kedepan mereka berdua tidak ada kegiatan di JKT48 ataupun kuliah. Semalam mereka berdua telah memutuskan akan menghabiskan 5 hari kedepan hanya berdua di apartement Frieska. Kenapa? Karena sang kakak alias senggol bacok alias Teh Melody 5 hari kedepan sedang sibuk me-REVISI skripsi.

Dan saat ini, Frieska dan Naomi terbaring di kasur Frieska dengan posisi Naomi menjadikan lengan kanan Frieska sebagai bantal. Frieska masih setia mengelus rambut Naomi dengan lembutnya selama 1jam terakhir.

"Nah gini dong diem, jangan marah marah mulu, jangan genit ke member lain"

"Kalau gini kan cantik, iya aku tau kamu tuh lebih pinter dari aku, lebih cantik dari aku, lebih sexy juga,"

"Jangan wangi wangi juga kalau gak sama aku, aku tuh gini gini dibelakang kamu cemburu kalau liat kamu sama member lain"

"Duh makin sayang nih gue yang ada"

 Begitulah kicauan Frieska pagi itu.

"Oh jadi kamu diem diem cemburu?" ucap Naomi kemudian duduk bersila di kasur Frieska sembari menatap Frieska sendu.

"E-eh?! Loh?! Kamu denger? Bukannya kamu tidur?" kaget Frieska.

"Gimana mau tidur kalau kamu ngoceh terus daritadi, tapi serius sayang, kamu cemburu?" Naomi kemudian merangkak mendekati Frieska.

"E-Enggak kok, apaan sih. Enggak lagi aku gak cemburu, tadi mah bohongan" elak Frieska.

"Sayang, kalau kamu cemburu kamu harusnya bilang. Aku jadi gaenak selama ini sama kamu" Naomi kemudian memeluk Frieska dan membenamkan wajahnya di leher Frieska.

"Mi, iya aku cemburu tapi aku ga over protektif kok, kamu tau aku gimana. Cemburu itu wajar kan, tapi aku sebisa mungkin gamau membatasi kamu" ucap Frieska kemudian mengecup puncak kepala Naomi.

"Thanks honey, i love you" Naomi mengeratkan pelukannya.

"I love you too" ucap Frieska, "eh udah pagi nih, sarapan dulu yuk? kamu ga laper emang?" lanjut Frieska.

"Laper, masakin ya" ucap Naomi.

"Dasar" ucap Frieska kemudian mencubit ujung hidung Naomi.

"Ih kasar, belum apa-apa udah main tangan, jahat" ucap Naomi kemudian melepaskan pelukannya dan membuat wajah sesedih mungkin.

"Lebay, dah sana duluan ke depan aku masak dulu" Frieska kemudian beranjak dari tidurnya.

"Siap laksanikeun!" ucap Naomi sambil hormat.

50 menit kemudian

"Masakan kamu mirip masakan mamah deh yang" ucap Naomi.

"Masa? Berarti udah pas ya jadi calon menantu hahaha" ucap Frieska sambil tertawa.

"Dih PD banget kamu, lagian punya apa sih kamu buat jadi menantu mamah? Mamah ku orangnya galak loh, harus tau bibit bebet bobot" ucap Naomi.

"Aku punya cinta" ucap Frieska yakin.

"Dih, emang beli mobil pake cinta? sewa gedung pake cinta?" ucap Naomi sambil tertawa.

"Bodo amat Mi" ucap Frieska sambil mengerucutkan bibirnya.

"Eh betewe, jalan yuk? Aku bete di sini terus" ucap Naomi.

"Kemana? Puncak kuy?" ucap Frieska asal.

"Lah kuy, aku udah lama banget ga ke puncak lagi" ucap Naomi antusias.

"Padahal wa asal ngomong" gumam Frieska.

"Hah? Kamu ngomong apa barusan?" tanya Naomi yang sedang mengecek handphonenya memeriksa apakah jalur ke puncak macet atau gak.

"Gak kok, kamu lagi liat waze ya? Macet gak? Buka tutup jam berapa?" tanya Frieska mengalihkan pembicaraan.

"Iya, nih katanya jalur ke puncak di buka jam 12, sekarang kan masih jam 8 keburu lah nanti. Lewat toll juga ga macet macet amat nih liat" ucap Naomi sambil memperlihatkan layar handphonenya ke Frieska.

"Wah iya, gas lah. Aku mandi dulu ya kalo gitu" ucap Frieska kemudian beranjak ke arah kamarnya.

"Dih kalau mandi sendiri sendiri lama yang, berdua aja Yuk!" ucap Naomi sedikit berteriak.

"GAK!!!!" teriak Frieska kemudian membanting pintu kamarnya.

"Dasar, padahal udah sering cium-cium tapi masih aja malu-malu" kekeh Naomi.

Selama perjalanan keduanya saling bercanda satu sama lain, saling iseng saat suasana menjadi sunyi. Perjalanan nan indah dan menyenangkan itu akhirnya berakhir saat mobil Frieska sampai di puncak pass, dari sini keduanya bisa melihat hamparan pohon, kendaraan yang melaju dikedua arah, sawah dan perkebunan di bawah.

"Yang, dingin" ucap Naomi sambil mengeratkan jaketnya.

Frieska kemudian memeluk Naomi dari belakang, mendaratkan dagunya di pundak Naomi, pelukan yang erat namun hangat.

"Duh kamu istriable banget sih yang" ucap Naomi kemudian mengecup singkat pipi Frieska.

"Malem ini kita cari penginapan aja ya Mi, aku males pulang. Pengen gini terus rasanya setiap hari" ucap Frieska lembut.

"Anything for you honey" ucap Naomi sambil mengecup pipi Frieska.

***

Halo! Maaf ya kemarin ga sengaja kepencet publish :(. Semoga suka ya, see you in the next part! Bye!

DenialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang