Penolakan yg dilakukan keluarganya membuat namja bermata bulat tersebut tak tau lagi harus kemana? Dia hanyalah namja muda yg belum memiliki pekerjaan dan tidak memiliki tempat tinggal, haruskah dia menghubungi kekasihnya? Atau sahabatnya? Terlalu lelah untuk memikirkan semuanya hingga tak menyadari jika ada seorang namja tinggi sedang mendekatinya.
"Yeolie, sedang apa kau disini?" Chanyeol cukup terkejut dgn suara yg selama beberapa bulan ini selalu menemaninya, suara kekasih yg selalu ada untuknya.
"Hyung~~" Chanyeol tersenyum dan segera berhamburan kedalam pelukan namja yg sedikit lebih tinggi darinya, Changmin mendekap erat tubuh yg saat ini terlihat rapuh.
"Kenapa sayang?" Tanya Changmin dgn membelai punggung Chanyeol.
"Appa dan Eomma sudah mengetahui hubunganku dgnmu Hyung, mereka menolakku" lirih Chanyeol dgn tubuh bergetar, hanya Changmin lah yg mengetahui sifat lemah seorang Wu Chanyeol, bahkan Kris pun tidak akan pernah tau jika Chanyeol bukanlah namja setegar yg dilihatnya.
"Tenanglah sayang, kita bicarakan itu nanti, sebaiknya kita pulang ke apartemenku" ajak Changmin lembut sembari menuntun Chanyeol masuk kedalam mobil mewah miliknya, Changmin memang mencintai Chanyeol sejak pertama kali mereka bertatapan mata, bukan perkara mudah mendapatkan hati dan juga kepercayaan Chanyeol, tp perjuangannya mendapatkan hati terbayarkan dgn balasan cinta dari Chanyeol, mereka saling mencintai dan tidak akan ada yg bisa memisahkan.
.
.
.
Kris mengusap kasar wajahnya, dia merasa berdosa telah membiarkan Chanyeol terusir dari rumah yg seharusnya menjadi tempat saudaranya menyandarkan keluh kesahnya, tp semua seakan menghakimi Chanyeol dan orang yg pantas disalahkan adalah Kris.
Kris terlalu emosi saat mendengar jika Chanyeol memiliki hubungan dgn Changmin, dia tidak akan rela melihat kedua orangtuanya terpuruk karena tindakan liar Chanyeol yg sudah di ambang batas, gay? Kris sangat membenci hubungan sesama jenis dan kini saudara kembarnya telah menyalahinya, Chanyeol gay dan sangat menjijikkan. Bukan ini yg diharapkan Kris, dia hanya ingin Chanyeol menjadi namja normal yg menyukai yeoja sama seperti dirinya, hanya saja terlalu bodoh untuknya mengatakan hal yg tak seharusnya pada kedua orangtuanya, harapan Kris hanya ingin Chanyeol menurut apa kata Appa maupun Eomma nya.
"Kris cari dongsaengmu sekarang juga, dia tidak memiliki tempat tinggal Kris dan ini sudah malam" Suzy menangis sembari terus meminta Kris untuk mencari keberadaan Chanyeol, bukannya Kris tidak mau hanya saja dia tidak tau harus mencari Chanyeol kemana? Chanyeol tidak membawa apapun dari rumah ini, ponsel, kartu kredit,mobil semua tidak ada yg dibawanya.
"Aku pasti akan mencari Chanyeol, Eomma" pasrah Kris tak bisa melihat keterpurukan yeoja yg tengah melahirkannya, ini semua salahnya.
"Tidak perlu kau cari lagi anak tak berguna itu Kris, dia sudah memilih jalan hidupnya sendiri" tegas suara berat membuat kedua orang berbeda usia tersebut menatap tak percaya, Appa mereka dgn terang-terangan menolak mencari keberadaan anak bungsunya? Bukankah ini keterlaluan? Sungguh Kris tidak menyadari kebodohannya telah merenggut kebahagiaan sang adik.
"Tapi..."
"Cukup turuti ucapanku Kris" Wu Min Ho memotong perkataan Kris, dia terlalu marah pada Chanyeol yg dgn sengaja menyulut api didalam mansion Wu.
Menyesal, hanya itu yg dapat Kris lakukan saat dgn mata kepalanya sendiri melihat kepergian Chanyeol dari mansion megah Wu.
"Mianhe Channie, aku menyesal"
.
.
.
Changmin terus menggenggam tangan Chanyeol yg kini tengah terpuruk, air mata masih mengalir di mata bulat yg selalu memancarkan binar kebahagiaan, mata itu kini redup tanpa sebuah cahaya, Changmin tau ini semua akan terjadi mengingat saudara kembar Chanyeol yg amat membenci hubungan sesama jenis, dalam hati Changmin berjanji akan menjaga namja yg paling dicintai dan tak akan membiarkan setetes air mata yg akan keluar dari mata bulat yg berhasil memenjarakannya.
"Sebaiknya kita tidur sayang, hari sudah larut" ucap Changmin lembut, Chanyeol menatapnya datar kemudian terisak pelan, tangannya terulur memeluk tubuh tegap kekasihnya.
"Jgn pernah meninggalkanku Hyung, aku tidak akan bisa hidup tanpamu" Isak Chanyeol semakin menyerukan kepalanya pada perpotongan leher Changmin.
"Aku akan selalu bersamamu sayang, sampai maut yg akan memisahkan kita, itu sumpahku" hati Chanyeol menghangat mendengar penuturan Changmin yg menyerupai sebuah sumpah.
"Terimakasih Hyung, saranghae" bisik Chanyeol lirih
"Nado saranghae baby"
Changmin kembali mendekap tubuh Chanyeol dan menghujani dgn beberapa ciuman ringan di wajah kekasihnya, jika tidak ingat situasi saat ini mungkin Changmin akan menyerang Chanyeol saat ini juga, tp hatinya masih memiliki rasa empati hingga tidak akan melakukan hal yg membuat Chanyeol mendesahkan namanya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionWu Yifan dan Wu Chanyeol merupakan saudara kembar tidak identik, mereka hidup dalam kepribadian yg jauh bertolakbelakang, tidak bisa disatukan dalam satu tempat, selalu berdebat meskipun masalah kecil sekalipun, dapatkah kedua saudara kembar itu sal...