Raut tegas kepemimpinan sudah sangat terlihat, mata tajamnya seakan menjelaskan siapa sebenarnya namja pemimpin rapat kali ini, semua mata memandang takjub pada namja muda yg kini menggantikan posisi ayahnya yg sedang ada urusan bisnis ke luar negeri, Wu Yifan tengah duduk dikursi rapat, meskipun dia masih kuliah tp sedari kecil sudah dibebani dgn pengetahuan bisnis dari Wu Min Ho, dan sejak lulus SHS Kris sudah sering menggantikan posisi ayahnya untuk mengurus perusahaan, otak encer Kris cukup membuat semua orang menatapnya bangga, tak jarang mereka terang-terangan menginginkan Kris sebagai calon pendamping anaknya, Kris hanya menanggapi dgn senyum tipis, dia tidak mau kehidupannya pribadinya diatur oleh orang lain, dia akan menentukan hidupnya mulai saat ini, dan prioritas utamanya saat ini adalah Wu Chanyeol.
Kris benar-benar telah terjebak dalam pesona Chanyeol, untuk saat ini Kris tidak akan mengganggu Chanyeol, dia akan membiarkan semuanya kembali seperti sebelumnya tp bukan berarti Kris akan melepaskan apa yg diyakini miliknya, Chanyeol saudara yg kini amat dipujanya.
Wu Chanyeol bukan tipikal namja yg bisa diatur seperti Kris, dia memilih hidup bebas tanpa terbebani dgn urusan perusahaan, bisnis dan segala yg berhubungan dgn itu semua, Chanyeol namja yg memilih jalan hidupnya berdasarkan apa yg menjadi keyakinannya, meskipun Kris dan Chanyeol merupakan saudara kembar tp sifat mereka sangat bertolak belakang, Kris terbilang cukup dewasa, sementara Chanyeol akan sangat manja jika bersama Eomma nya, sebenarnya mereka akan sangat melengkapi jika bersama, hanya saja mereka berdua cukup memiliki ego yg tinggi, tidak pernah sekalipun terlibat hubungan saudara yg hangat, mereka selalu bertengkar dan mungkin tidak untuk saat ini, karena mulai sekarang segalanya akan berubah, satu yg tidak akan bisa berubah jika mereka adalah saudara kandung.
Kris menghilangkan sejenak bayangan Chanyeol saat menciumnya, dia harus fokus untuk rapat kali ini, tender yg diinginkan harus didapatkan, Kris tidak menyukai kegagalan dan ini saatnya menunjukkan jika Wu Yifan tidak bisa diremehkan, suasana ruangan cukup hening menunggu salah satu pemimpin perusahaan SC Corp yg belum juga datang, rapat akan dimulai sepuluh menit lagi tp pimpinan perusahaan tersebut tidak menunjukkan batang hidungnya, sungguh bukan pemimpin profesional.
Ceklek
Pintu ruangan rapat terbuka, seorang namja jangkung masuk dgn wajah datar dan terkesan dingin, tak ada senyum yg menghiasi wajahnya, Kris mendongak dan tak menyangka apa yg ada dihadapannya ini nyata, raut wajahnya berubah mengeras.
"Maaf kami terlambat" suara seorang yeoja cantik berpenampilan menarik berjalan dibelakang namja jangkung tersebut, merasa tak enak tengah membuat sebagian orang menunggu
"Ternyata perwakilan dari SC Corp tidak profesional" sinis Kris menatap remeh saingannya, sebenarnya perusahaan Wu Corp dan SC Corp tidak pernah bersaing, bahkan kedua perusahaan tersebut menjalin kerja sama tp kini seolah Kris menganggap namja didepannya merupakan saingan.
Namja jangkung tersebut tersenyum dan mendekati meja Kris, membungkukkan badannya dan membisikkan sesuatu yg membuat Kris mengepalkan tangannya.
"Salahkan dongsaengmu yg membuatku terlambat bangun" bisik Changmin menyeringai, dia cukup tau apa yg membuat amarah Kris meledak untuk saat ini, dia mencintai Chanyeol dan itu faktanya, Changmin hanya ingin mengingatkan Kris bahwa Chanyeol miliknya.
Changmin kembali ke tempat duduknya dan menyeringai melihat emosi Kris yg siap meledak, jika tidak ingat mereka berada diruang rapat mungkin mereka berdua akan saling adu jotos.
.
.
.
Chanyeol bangun dari tidurnya tak menemukan Changmin disisinya, melihat jam yg ada diatas nakas, matanya membulat melihat jarum jam menunjukkan angka sembilan, pantas saja kekasih tampannya sudah meninggalkannya, ingat jika hari ini Changmin harus mengikuti rapat menggantikan Shim Hangeng Appa dari Changmin yg saat ini tengah melakukan perjalanan bisnis, menghela nafas berat saat merasakan tubuhnya remuk redam, pipinya memanas mengingat percintaan semalam dgn Changmin, baju mereka sudah tidak berserakan dilantai, mungkin Changmin yg membereskan keributan yg dilakukan mereka semalam.
"Ughh~~" ringis Chanyeol saat bangkit dari tidurnya, pantatnya masih terasa perih akibat kebuasan sang kekasih.
Chanyeol bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari sisa percintaan semalam, tak butuh waktu lama Chanyeol sudah menyelesaikan ritual mandinya, tubuhnya sudah segar dgn tetesan air dari rambutnya yg masih basah, menuju dapur untuk membuat makanan sekedar untuk mengganjal perutnya yg keroncongan.
Selesai sarapan Chanyeol memutuskan untuk keluar, mungkin bertemu dgn para sahabatnya bisa mengurangi rasa bosan saat sendiri di apartemen mewahnya, hari ini tidak ada jadwal kuliah, dan waktunya untuk bersenang-senang, mungkin.
.
.
.
Berjalan dgn sesekali melempar candaan, beberapa paper bag berada dalam genggaman, mereka saling berbisik entah apa yg mereka bicarakan sehingga tak jarang tertawa renyah, mereka bahkan menjadi pusat perhatian, sangat mempesona pikir semua orang yg menatap mereka.
"Kalian lihat kita jadi pusat perhatian" bisik namja cantik riang, namja yg sedari tadi mengoceh karena menjadi perhatian setiap orang.
"Huh, memangnya kenapa Baekki?" Tanya Chanyeol acuh, ya perlu diketahui jika saat ini Chanyeol tengah berada disalah satu mall terbesar di Seoul, tentu bersama dgn ketiga sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Jaejoong, Baekhyun dan Kai, keempat uke tersebut kini tengah menikmati waktu luang dgn berbelanja kebutuhan mereka, fasilitas yg diberikan para dominan untuk menyenangkan hati kekasihnya patut di acungi jempol, black cards, mobil mewah bahkan apartemen diberikan sang dominan sebagai wujud rasa cinta mereka, jika ada yg berpikir itu berlebihan rasanya tidak, karena dalam cinta itu semua cukup wajar.
"Tidak, hanya saja aku merasa mereka terpesona dgn kita, lihatlah namja disana selalu melihat Jaejoong Hyung" bisik Baekhyun, ketiga namja yg mendengar ucapan Baekhyun pun melihat kearah namja yg dimaksud sahabatnya, disana berdiri namja tampan berambut hitam legam, bisa ditebak berusia diatas mereka, Chanyeol hanya menatap malas, tidak ada gunanya mereka memperhatikan namja asing tersebut.
"Sudahlah lebih baik kita pulang, hari sudah malam" ujar Jaejoong yg juga malas melihat siapa namja yg memperhatikannya, dia tidak ingin ada masalah dgn Yunho.
"Aku juga tidak ingin Sehun mengkhawatirkan ku karena seharian ini aku pergi bersama kalian" ucap Kai sambil berjalan diikuti ketiga sahabatnya, paper bag yg mereka bawa cukup banyak jadi sedikit kerepotan, salahkan Chanyeol yg mengajak semua sahabatnya berburu barang branded hingga menguras kartu kredit pemberian pacar mereka.
Mereka pun berpisah diparkiran, menuju mobil mereka masing-masing, mobil sport mewah dgn berbagai warna, melajukan kendaraan dgn tujuan yg berbeda.
Tbc
Ada yang nunggu lanjutan ff ini? Gue baru nyadar kalo di draf uda ada sampai part 13.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionWu Yifan dan Wu Chanyeol merupakan saudara kembar tidak identik, mereka hidup dalam kepribadian yg jauh bertolakbelakang, tidak bisa disatukan dalam satu tempat, selalu berdebat meskipun masalah kecil sekalipun, dapatkah kedua saudara kembar itu sal...