10. A Real Nightmare

817 77 8
                                    

Hai kembali lagi ke chapnya chenmin, makasih ya yang udah nunggu.makasih 😁.

******
"jangan pernah ngelakuin hal kayak tadi lagi, min"ucap chen setelah membantuku keluar dari kolam tersebut.

Dan apa itu berarti aku terjebak dalam mimpi atau tidak? Kenapa namja ini...

Aku terkesiap, menahan nafas, ketika tiba-tiba chen menari daguku yang dari tadi melihat bawah, lalu ia menunduk ke arahku dan mencium keningku. Seketika aku memejamkan mata menikmati kecupan di dahiku, setelah sadar apa yang telah namja didepanku lakukan aku segera mendorongnya sebelum menyentak tubuhku duduk dan sekarang aku mendapati diriku sudah berada di kamarku.

Aku mendesah lega menyadari itu hanya mimpi. Mimpi buruk yang benar-benar buruk bagiku. Aku menatap langit-langit kamar cukup lama,lagi-lagi aku bersyukur tadi hanyalah sebuah mimpi.

Aku masih terpikir bagaimana ada chen disana? Dan jika chen tidak ada disana, apa yang akan terjadi padaku?

Aku segera mengusir pikiran itu, aku beranjak duduk dan menoleh ke arah jam weker disebalahku disana terlihat jam masih menunjukkan pukul 24.00 KST. Sebenarnya aku masih bisa tidur dua jam lagi, tapi aku masih terpikir dengan mimpi buruk itu.

Aku lantas bangun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Aku sudah tidak mau terus-terusan memikirkan mimpi itu. Terutama bagian akhir sebelum aku bangun dari mimpi buruk itu. Apa-apaan namja itu? Apa dia sudah gila? Kenapa tadi ia menci ....  Arghhh ani tadi dia bukan mencium keningku kan? Tadi hanya sentuhan tak sengaja. Dia...

Arghhhh!!! Kenapa dia tadi menciumku, namja menyebalkan itu?!

Ya elah min, gila apanya lo aja juga menikmati kecupan tadi -author.

Ya thor kenapa gk bilang kalo ada scene tadi sih -xiumin.

Lo juga kenapa gk teliti bacanya,kan udah ada di naskahnya -author.

Udah apa tengkarannya gue disini udah di lalerin nih, kapan scene gue tiba -chen.

Baiklah readers maafkan ya, tengkaran tidak bermutu itu -author.

Back to story...

Jam sudah menunjukkan pukul 24.30 KST, tapi aku menolak untuk tidur. Jika aku tidur, aku pasti akan bertemu dengan namja menyebalkan itu lagi. Tapi kenapa mataku gk bisa diajak kompromi sih?

Aku mengerang pelan sembari menelehkan kepala di atas tumpukan buku di meja belajar, tapi sedetik sebelum aku benar-benar menutup mata, aku kembali mengangkat kepalaku. Aku tidak akan tidur.

Aku lantas mengambil sebuah buku novel di rak meja belajarku,aku turun dari kursi belajar menuju tempat tidurku dan menyusun bantalku setinggi mungkin sebelum menjatuhkan kepala di atasnya,lalu mulai membaca halaman yang belum selesai ia baca.

Aku mulai menikmati alur cerita novel itu. Rasanya enggan jika harus berhenti membaca. Tak memperdulikan jam yang semakin larut, aku terus membaca. Sampai aku mendengar suara yang membuatku seketika terduduk.

"lo emang hobinya baca ya?"ucap seseorang.

Aku menoleh ke arah sumber suara tersebut, lalu aku berkedip sebentar mendapati chen berjalan ke arahku, dengan kedua tangan yang terselip di saku celananya. Dan bagaimana namja ini bisa ada disini?

Aku menatap sekelilingku, mengerang pelan menyadari aku sudah berada di padang rumput dalam mimpiku. Yang sekarang ada dipikiranku adalah bagaimana aku tertidur ketika aku tadi begitu menyimak alur cerita di novelku begitu semangat saat membacanya?

Love Never Goes Away  [CHENMIN GS END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang