Chapter 22 - Le Cinquème Exercice

192 12 0
                                    

Ratu Aurora memerlukan waktu untuk berbicara 4 mata dengan Rachel. Aurora merasa ada yang aneh mengapa Rachel tega melakukan itu. Aurora percaya pasti ada hal lain yang menjadi alasan mengapa Rachel berani melakukan itu.

Aurora pergi meninggalkan ruang utama yang sudah lengang, ia menyuruh para marina untuk membawa Rachel mengikuti langkah kaki nya. Aurora pergi ke ruang pribadinya dan menyuruh para marina untuk pergi ke luar ruangan. Aurora hanya ingin bicara berdua saja dengan Rachel.

"Rachel..."suara Aurora terdengar memulai percakapan

Tak ada jawaban dari mulut Rachel, ia masih tertunduk dan menangis. Ia terlihat takut dan khawatir bahwa ia akan menerima hukuman yang sangat berat dari sang ratu.

Ratu Aurora memanggil namanya lagi "Rachel? Apa kau mendengarkanku?"

Sekarang secara perlahan Rachel menegakkan kepalanya. Namun masih belum berani menatap wajah Aurora. Yang terlihat hanya pipi basahnya dan air mata yang turun bergelinang tak berhenti sejak tadi.

Ratu Aurora mendekat perlahan, mengusap bahu nya, dan menangkup wajah Rachel seperti pertama kali mereka bertemu di taman bunga mawar putih. Aurora tersenyum menatap Rachel. Akhirnya Rachel memberanikan diri untuk membuka matanya dan menatap Aurora yang sekarang sudah ada dihadapannya.

"maafkan aku ratu, sekali lagi maafkan aku, memang benar aku yang melakukan itu, kau berhak menghukumku" ucap Rachel dengan sangat pelan dan pasrah. Namun alangkah terkejutnya Rachel saat mendengar jawaban dari Ratu Aurora.

"tenanglah Rachel, aku tidak ingin memberi mu hukuman, aku disini hanya ingin bertanya apa alasan kamu melakukan itu semua. Lihatlah kau hanya seorang anak kecil berusia 10 tahun dan tidak mungkin kamu melakukan hal sampai seperti itu atas dasar inisiatif mu sendiri. Sungguh tidak mungkin" ucap Aurora

Rachel tertegun mendengar perkataan Ratunya barusan. Karena memang benar adanya. Rachel menyembunyikan sesuatu dari Aurora. Dengan sedikit keraguan Rachel pun memberitahukan apa yang sebenarnya menjadi penyebab dari dirinya menyebarkan kabar kabar di kerajaan cahaya ke kerajaan kegelapan.

"Ratu, aku ingin menceritakan sesuatu"

"ceritakan saja"

"aku benar benar ingin menjadi anak cahaya kala itu, aku keluar dari anggota kerajaan kegelapan. Namun raja Lego tidak ingin aku keluar begitu saja dan tidak berbuat sesuatu yang menguntukan bagi dirinya. Raja Lego sangat jahat. Karena itu aku tidak kuat menjadi anak kegelapan. Namun sehari sebelum aku ingin pergi kesini, orang tua ku tidak ada dirumah, aku mencarinya ke sekeliling juga tidak ada yang tahu. Ternyata raja Lego membawanya ke kerajaan kegelapan dan menjadikan mereka tawanan spesial. Aku sangat tidak bisa berfikir jernih saat itu, aku sudah sangat tidak terima namun yang bisa aku lakukan hanyalah mengikuti kehendaknya supaya kedua orang tua ku tetap selamat. Ia mengiizinkan aku pergi ke kerajaan cahaya asalkan aku bisa menjadi mata mata disini dan harus selalu memberikan perkembangan tentang kerajaan ini, maafkan aku ratu, aku menghianati mu demi keselamatan orang tua ku" Rachel mengucapkannya secara perlahan dan sangat sendu.

Tanpa berfikir panjang ratu Aurora segera mengumpulkan para putra putri cahaya di ruang utama.

-

"dengan izinku aku meminta untuk para putra cahaya Thomas, Arvi, Alex, Michael untuk pergi ke kerajaan kegelapan di samudra bagian timur. Selamatkanlah orang tua dari Rachel yang menjadi tawanan disana dan bawa mereka ke kerajaanku segera. Aku berharap tidak ada kegagalan saat menjalankan perintahku ini" ucap Aurora dengan suara yang tegas berharap bahwa kedua orang tua Rachel bisa selamat.

" siap ratu, perintah kami laksanakan"

-

Dengan perintah dan izin dari ratu tersebut mereka pergi ke kerajaan kegelapan lewat portal khusus milik kerajaan cahaya. Mereka pergi ke kerajaan kegelapan se segera mungkin.

Tidak membutuhkan waktu yang lama mereka sudah berada di kerajaan kegelapan. Dan sayangnya mereka jatuh ditempat yang tidak diduga. Ruang utama istana kegelapan.

Sedikit saja bersuara ricuh maka mereka akan mati disana. Tapi tujuan mereka adalah melepaskan tawanan istimewa kerajaan kegelapan. Tuan Andles dan Ny. Andles, orang tua Rachel Andles.

Mereka ber empat berjalan mengendap endap. Suara bisu langkah kaki ditemani sedikit suara deru nafas. Mereka berada di lorong tahanan kerajaan kegelapan. Disini cahaya nya remang. Kau diantara terlihat dan setengah terlihat. Tidak ada prajurit atau pengawas dilorong ini, sepertinya mereka sedang berisitrahat karena sesuai waktu daratan sekarang adalah malam hari tepatnya dini hari.

Dan ujung lorong ini ditutup dengan sebuah ruang misterius, ruang yang terlihat berbeda dari ruang tahanan yang lain.

"aku rasa itu ruangan tahanan tuan dan nyonya Andels berada. Mereka adalah tahanan istimewa disini, pastilah juga ruangan nya istimewa" ucap Michael diantara keheningan yang sedari tadi tercipta.

"ya aku rasa kau benar" ucap Arvi.

Mereka pun sepakat untuk pergi keujung lorong tersebut dan membawa kedua tahanan untuk pergi ke kerajaan cahaya. Dan dugaan mereka benar kedua orang didalam ruangan ujung lorong itu adalah tuan dan nyonya Andles.

Mereka ber empat tidak berusaha untuk berperang dengan para kegelapan, karena jika iya, mereka jelas kalah jumlah. Sekarang tujuan mereka hanya untuk membawa tahanan istimewa itu pergi tanpa ada seorangpun yang tau.

"bagaimana melepaskan kunci nya? "

"ini terlalu sulit Michael"

"cepat sebelum ada prajurit yang melihat kehadiran kita"

"yash aku berhasil membukanya"

Pintu ruangan tahanan istimewa itu sudah terbuka. Terlihat wajah bahagia dibalik jeruji itu. Michael menyapanya lebih dahulu.

"hai Tuan dan Nyonya Andles,nama saya Michael, sekarang kami dipihakmu, jangan takut karena kami akan membawamu pergi ke kerajaan cahaya, tempat dimana anak mu juga berada" ucap Michael dengan senyuman nya yang manis dan sangat tulus

"hai juga Michael kami sangat menanti pertolongan seperti ini, bawa kami segera karena 10 menit lagi jadwal keliling prajurit" ucap Tuan Andles

"iya nak cepat cepat" sahut sang nyonya.

"baiklah kita akan segera pergi" jawab tegas Michael

" Arvi cepat siapkan portal kita " ucap Thomas dengan sangat tegas

"semua sudah siap" terdengar suara jawaban dari Arvi. Portal itu hanya terbuat dari kain yang sangat bercahaya dan terang. Mereka masuk satu persatu. Dan Michael adalah yang terakhir. Sayangnya saat langkah terakhir kaki Michael masuk ke portal, salah satu prajurit melihat nya dan berteriak memanggil kawanan nya, namun sudah terlambat karena portal sudah tertutup.

"cepat atau lambat, mereka akan pergi ke kerajaan cahaya" gumam Michael dalam hati.

-

Harum vanilla khas kerajaan cahaya tercium menyeruak, pesta diadakan oleh ratu karena orang tua Rachel telah berhasil dibebaskan dan mereka bisa berkumpul sebagai cahaya cahaya. Sekarang adalah pesta besar besaran yang juga menyambut keberhasilan keempat putra cahaya. Disaat keheningan ratu cahaya Aurora berkata sesuatu "aku berterimakasih kepada kalian para putra cahaya, karena kalian telah menolong mereka dan melihat mereka sebagai subjek yang sama seperti kalian, kalian tidak melihat perbuatan buruk apa yang telah ia lakukan selama menjadi gelap, karena saat kalian melakukan itu kalian sama halnya melakukan itu untuk Sang Zat Yang Maha Tinggi. Karena saat dia haus engkau memberinya minum, saat dia lapar engkau memberinya makan, saat dia sakit engkau mengunjunginya, saat ia tersesat engkau memberitahu jalan yang benar, saat dia kesusahan engkau menolongnya, dan saat dalam penjara engkau melepaskannya sama seperti yang kuharapkan saat ini".

LumièreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang