Chapter 24 - démarrer (2)

31 6 0
                                    

Kerajaan cahaya

Suasana yang memanas menyelimuti ruang utama. Dikarenakan Michael yang baru saja membiarkan putra kegelapan pergi begitu saja. Rapat diadakan lagi.

"Michael mengapa kau lepaskan musuhmu" tanya Thomas dengan nada geram sekali atas tindakan yang baru saja dilakukan Michael

"harusnya jadikan saja dia tawanan supaya kerajaan kegelapan akan pontang panting sendiri karena ulah mereka" suara putri cahaya ke 2 Anasya menyaut.

"sudah sudah, jangan dihakimi dulu, biarkan Michael memberikan alasannya" ucap sang ratu melerai.

"pertama-tama maaf atas tindakan ku yang mungkin merugikan bagi kalian walau kurasa tidak, aku tidak membunuhnya, tidak menahannya, dan tidak berniat sedikitpun. Karena aku tak ingin memulai perang sebelum waktunya, aku tidak ingin ia mati tidak terhormat sebelum perang tiba" ucap Michael melakukan pembelaan atas keputusan yang sudah ia ambil.

"tapi apa yang telah ia lakukan kepadamu sudah sepantasnya untuk kau balas, ia ingin membunuhmu!" ucap sang kakak Arvi menyela pembelaannya

"kerajaan kegelapan telah memulai perang lebih awal, dan aku tidak ingin ikut dalam permainan nya. Lalu apa bedanya aku dengan dia jika dalam hati kami sama sama ingin membunuh? Jika seperti itu aku lebih layak tinggal dikerajaan kegelapan daripada disini" ucap Michael untuk menghentikan perdebatan sembari diiringi langkah kepergiannya dari ruang utama.

Hari ke 3

Aurora POV

Para cahaya dan seluruh prajurit dikumpulkan. Kali ini akan diadakan pelatihan seluruh pasukan. Dengan pasokan senjata yang sudah disiapkan.

Aku akan mengusahakan yang terbaik untuk perang namun tidak akan memaksakan kehendak, jika nanti kerajaan dan pasukan ku kalah, dan harus melebur menjadi manusia dengan sifat jahat yang dimenangkan oleh kerajaan kegelapan maka mau tak mau aku harus menerima.

Pagi ini aku sudah siap untuk latihan dengan pedang cahaya yang ku bawa. Sempat terpikirkan olehku teror apalagi yang akan dilakukan oleh kerajaan kegelapan. Tapi aku tidak ingin memikirkannya.

Aku ingin fokus pada latihan pagi ini.

Kerajaan kegelapan

Lova dan pasukannya kembali ke kerajaan dengan babak belur. Teror bola sihir mereka gagal hari ini. Tapi beruntung ia masih bisa pulang bernyawa berkat kebaikan Michael.

"apa apaan ini, gagal? Taukah kamu kalau aku tidak akan pernah menerima kegagalan?" ucap raja Lego membentak sampai suaranya memenuhi ruangan.

"ta-tapi raja, beruntung saja a-aku tidak mati di bunuh oleh Michael" jawab Lova terbata-bata karena takut akan kemarahan sang raja

"siapa itu Michael?" ia kembali menatap Lova dan bertanya.

"ia bilang padaku bahwa ia adalah putra cahaya ke 6" jawab Lova

"putra cahaya?"

"iya raja"

.

Percakapan mereka berakhir begitu saja dengan Lova yang dibebaskan dan dikembalikan ke ruang kamarnya. Sepertinya ada sesuatu yang sedang direncanakan oleh raja Lego.

Kerajaan cahaya

Aurora POV

Sudah siang, hari mulai terik. Latihan diselesaikan untuk hari ini. Aku juga sudah cukup lelah. Namun aku tak ingin ada teror lagi dari kerajaan kegelapan yang menyerang istanaku saat kami lengah.

Aku sudah menyiapkan rudal pengintai di setiap sudut istana untuk segera menyerang penyusup dari kerajaan kegelapan. Seperti biasa tidak ada prajurit yang ku letakan didepan istana, semua nya didalam karena aku tidak mau prajuritku mati dan habis sebelum perang tiba.

Aku mnegistirahatkan diriku sejenak, mandi dan bersih bersih, mengenakan gaun putihku lagi. Dan seperti biasa tanpa mahkota dan alas kaki

Saat aku ingin menidurkan tubuhku di kasur. Tiba tiba ada suara pintu diketuk.

Rasanya ingin sekali berisitirahat. Tapi aku harus tetap membukanya.

Setelah kubuka muncul para marina dan dua orang prajurit membawa dua orang yang pernah diselamatkan oleh para cahaya

Ya, Tuan dan nyonya Andles.

"maaf menggangu istirahatmu ratu, kami disini ingin mengantar dua orang ini yang katanya ingin bertemu denganmu, namun tidak mungkin kami membiarkannya sendiri menemuimu, maka kami antar dan kami kawal" ucap kepala marina itu dengan hormat kepadaku.

"iya terimakasih marina dan prajurit, sekarang biarkan dia masuk" ucapku dengan membuka pintu lebih lebar.

Aku membuka pintu balkon dan membiarkan mereka duduk, karena ada 3 kursi disana pas sekali.

"ada apa nyonya dan tuan Andles?" ucapku memulai percakapan.

"ratu, kami sebenarnya ingin memberikan informasi" jawab tuan Andles

"informasi apa?" tanyaku.

"ini tentang kerajaan kegelapan"

"ada apa?"

"sang raja Lego sebenarnya ingin memulai peperangan sebelum waktunya, ambisinya sangat tinggi, bahkan ia sudah menyiapkan puluhan rencana untuk mengingkari perjanjian yang sudah ia dan ratu clara buat" ucapnya yang membuatku sedikit terkejut

"mengingkari bagaimana?" tanyaku masih tidak mengerti maksudnya

"ia tidak ingin memenangkan peperangan, ia tidak ingin menang dan berkuasa di bumi. Ia ingin kerajaan cahaya menjadi miliknya. Ia tidak mau perang terjadi." ucap Nyonya andles menjawab pertanyaanku.

Aku masih diam tak berkutik.

Bagaimana bisa seorang raja mengingkari janjinya sendiri.

LumièreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang