9 | Salah

92 25 4
                                    


Ketika lidah terasah
Dan batin tercacah
Membuat netranya menjadi basah
Tanpa ada yang gelisah

Hanya satu yang tertanda
Menggambarkan detak rasa
Rasa bersalah yang menusuk
Menyayat, menebas hati sang lawan

Tapi otak tak percaya
Bahwa lidah telah membahaya
Bahwa hati telah terperdaya
Dengan mudah ia bahagia
Tanpa pikir ada yang nelangsa

Satu kata obat yang paling manjur
Namun kata itu kadang tak jujur
Dan asa telah tersungkur
Tidak ada yang menelusur

'Maaf' adalah yang manjur

Maaf dan Harapan
Tak peduli semua kesalahan
Telah membuat hati jadi menyedihkan
Berusaha berkata jika kau benar
Jika aku yang telah menyakiti hati
Jika aku yang harus berkata maaf
Tanpa peduli siapa yang salah

Kau bersalah

Pun aku

Tapi mengapa ego mencuat
Hingga mengubur rasa bersalah
Lalu empati menggali
Hingga timbul rasa sakit

Dan kata maaf pun terjadi

Maaf

Kukatakan dengan setulus hati.

-aika.

1-12-2017// cuaca dingin.





Pro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang