40 | Tuan Angin

40 9 4
                                    


Jika angin berhenti berhembus
Akankah daun menyalahkan dirinya?
Daun itu merasa gagal menjalankan misinya
Untuk menjaga pohon tetap bahagia
Ia malah gugur sia-sia, tanpa ada yang menghiburnya

Jika angin berhenti berhembus
Akankah hujan dapat berhenti membasahi tanah?
Hujan merasa bersalah karena langit selalu menangis akibat ulahnya
Dan tanah tak akan mau tersakiti lagi oleh tetes air darinya

Jika angin berhenti berhembus
Apakah burung akan menikmati hidupnya?
Ia tak bisa beranjak sedikit pun
Hanya bisa menatap langit sembari melamunkan dirinya dahulu
Yang terbang bebas tanpa ada kendala

Jika angin berhenti berhembus
Apakah semua makhluk di planet ini dapat hidup?
Bernapas pun tak sempat
Mungkin di planet ini hanya tersisa jasad

Mendengar kata-kata itu, Angin berbicara pada semesta

"Tuan Semesta,
 kau bisa berkata begitu karena wujudmu yang menawan
Indah niannya bintang yang bisa menjadi kawan
Lalu pujian datang dari berbagai arah

Sedang aku?
Aku hanya angin
Tak pernah bisa tampak
Takkan pernah dikenang
Takkan pernah terlihat

Tuan Semesta,
Biarkan aku mempertegas kata-kata ini
Aku hanya angin,
Semua orang tak membutuhkanku
Mereka bahkan tak pernah tahu
bahwa aku ada di sekeliling mereka"

Semesta menjawab,
"Angin,
Tak peduli apapun wujudmu
Aku selalu mengagumi kebaikanmu
Kebaikan tanpa ada maksud tertentu

Tak peduli wujudmu
Walau kau perlu sakit setiap harinya
Perlu menangis setiap menitnya
Perlu bersedih setiap detiknya

Kau adalah angin
Angin yang selalu membuat semua bahagia
Yang selalu mengiringi awan mengelilingi bumi
Yang selalu berhembus untuk kesejukan
Yang selalu berjalan tanpa melihat masa lalu

Kau jarang menunjukkan amarahmu,
dan jangan sekali-kali kau sombong
dengan merusak orang sekitarmu
Karena kau adalah angin
Yang selalu berteduh hati

Kau adalah angin, Angin.

A n g i n .

Itu memang dirimu."

-aika.






Pro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang