Laras pov :
Hari ini aku merasa gak enak badan. Lelah sekali mengurus rumah sebesar ini sendirian. Tapi aku tak boleh mengeluh. Aku hanya mengurus rumah, mungkin aku belum terbiasa. Yaa aku harus semangat.
Nayla. Ahh mengapa aku mengingat gadis itu? Tapi dia cantik sekali. Dia seperti artis atau model majalah. Dia juga sepertinya gadis baik. Mas Rangga pasti populer sekali sampai berteman dengan gadis secantik itu.
Ahh badanku lemas dan kepalaku pusing sekali. Sebaiknya aku rebahan di kamar. Tapi, mas Rangga bagaimana jika dia pulang? Mas rangga pasti mengerti.
Jam mulai menunjukan pukul 11 malam sepertinya mas Rangga pulang. Terdengar suara mobilnya di depan rumah. Pagar rumah sengaja tidak di kunci. Ku lihat suamiku memasuki kamar. Aku berusaha bangun tapi kepalaku sakit sekali.
Aku mencoba memberikan pengertian tapi suamiku sepertinya lelah. Terlihat dari mimik wajah dan jawabannya atas pertanyaanku. Dia kini berbaring di sampingku. Tapi aku merasa sangat sakit sekali entah karna apa. Mungkin karena aku sedang tidak enak badan tapi suamiku tidak sedikitpun menoleh ke arahku. Tiba-tiba saja aku memeluknya.
"Mas, kenapa kamu tidak pernah mau memelukku sekali saja? " aku tak sengaja menanyakannya.
Mas Rangga masih saja tidak memperdulikanku, entah mengapa air mata ini tak dapat ku bendung lagi. Aku hanya ingin mas Ranggaku seperti pertamakali aku mengenalnya. Mas Rangga yang penuh perhatian.
Malam telah berlalu. Sepertinya badanku mulai enakan. Aku segera bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Tapi bikin apa ya persediaan makanan sudah habis aku lupa belanja. Untung saja ada tukang roti keliling jadi pagi ini masih bisa menyiapkan sarapan.
"Mas sarapan dulu sudah aku siapkan! "
"Nanti saja di kantor. " jawab mas Rangga ketus.
"Mas kemarin ada tamu. " kataku mengalihkan pembicaraan.
"Siapa? Cowok? "
"Wanita. Dia cantik sekali kalo gak salah namanya Nayla. Ya betul Nayla. " kataku sambil tersenyum.
"Apa Nayla?! " jawab mas Rangga sepertinya dia agak kaget. "Terus apa katanya? dia ga ngomong macem-macem kan? "
"Macem-macem? Dia cuma bilang kalian temenan sudah lama sekali. "
"Ohh ya sudah, aku berangkat. "
***
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJUTAN ASMARA ( TAMAT )
RomancePerhatian !!! Vote dulu sebelum membaca ya! Cerita ini mengisahkan tentang pernikahan seorang pria kaya dan tampan dengan gadis cantik nan soleha lewat perjodohan kedua orang tua. Semuanya baik-baik saja tetapi setelah menikah siapa yang tau akan...