Nayla POV:hari ini hari pertamaku melangkahkan kaki kembali ke negeri ini. Negeri kelahiranku Indonesia. Berlama-lama di Amerika rasanya rindu juga. Tempat pertama yang ku ingat selain rumah orangtuaku ialah tempat dimana kekasihku di lahirkan. Rangga, hari ini aku harus bertemu dengannya aku rindu sekali.
Suara bel rumah orangtua Rangga sudak ku bunyikan ternyata hanya ada pembantu rumah ini.
" maaf bi tante dan Rangga ada? " tanyaku pada pembantu yang membukakan pintu.
" Nyonya lagi tidak di rumah non dan mas Rangga sekarang sudah tidak tinggal disini dia tinggal di rumah barunya dengan istrinya. "
" oh kalau begitu dimana alamat rumah baru Rangga dan istrinya?. " aku hampir lupa jika kekasihku telah menikah dengan gadis pilihan orangtuanya.
Ini adalah hari sabtu rangga biasanya tidak ke kantor. Aku mencoba mendatangi rumahnya. Bagaimana jika istrinya tau jika aku pacar suaminya?. Akhirnya sampai juga di rumah mereka. Rumahnya kecil di banding rumah orangtua Rangga. Serius rangga tinggal disini?. Bahkan tidak ada penjaga pintu gerbang rumah. Beberapa kali aku membunyikan klakson mobilku. Aku melihat seorang gadis dengan kerudung penjang sepinggang membukakan gerbang rumah Rangga.
Aku turun dari mobilku dan mendekati wanita yang sedari tadi menatapku sambil tersenyum.
"Selamat siang. Hai saya Nayla. Rangganya ada? " sapaku padanya sambil menyalaminya.
"Oh selamat siang, saya Laras istrinya mas Rangga. Suami saya sedang tidak ada di rumah. Mbak ada perlu apa nanti saya sampaikan. " jawabnya tersenyum.
"Saya temannya Rangga boleh saya masuk.?."
"Ya silahkan. "
"Saya ambilin minum dulu ya. "
"Oh tidak perlu saya hanya sebentar ko. "
"Ada perlu apa nanti saya sampaikan? "
"Tidak, hanya ingin bertemu saja soalnya kita sudah lama sekali tidak bertemu. Ohh ya sudah lama kalian menikah? " aku pura-pura tidak tau mereka menikah padahal Rangga menikah atas ijinku.
"Alhamdulillah sudah hampir 1 tahun. " jawabnya sambil tersenyum padaku.
"Wah sudah hamil dong? Berapa bulan?. " tanyaku mengejek. Gimana mu hamil di sentuh aja enggak.
"Doakan saya ya mbak. "
"Saya pamit deh, lain kali saya datang lagi boleh? "
"Ohh tentu saja. "
Aku akhirnya pergi dari rumah ini. Rangga pasti tidak betah di rumah. Masa hari sabtu dia ke kantor juga.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJUTAN ASMARA ( TAMAT )
RomansaPerhatian !!! Vote dulu sebelum membaca ya! Cerita ini mengisahkan tentang pernikahan seorang pria kaya dan tampan dengan gadis cantik nan soleha lewat perjodohan kedua orang tua. Semuanya baik-baik saja tetapi setelah menikah siapa yang tau akan...