Seperti biasa, setiap hari libur, Sakura berolahraga ringan di halaman belakang dg sang kakak. Uchiha Itachi.
Apa yg mereka lakukan?
Basket?
Tentu saja.
Sakura sedang berebut bola dg sang kakak.
" Ayo cepat ambil! " goda Itachi sambil mendribble bola.
Sakura dg cepat merebut bola itu dan menguasainya." Ayo ambil. " dia menjulurkan lidah nya.
" Awas kau ya. " Itachi berusaha merebut bola itu dari Sakura.
Baru di tinggal berkedip, bola itu sudah berpindah tangan.
Sakura diam di tempat. Mata nya berkeliling mencari keberadaan bola nya.
Dia kaget saat bola itu ada di tangan pemuda raven yg sedang memperebutkan bola dg pria satunya.
" Ku pikir kau mati di kamar. " ucap Itachi.
Lawan main nya hanya menyeringai dan bersiap mencetak point.
" Sakura! Halangi dia! " teriak Itachi.
Sakura malah bengong di tempat. Dia menyaksikan bagaimana bola itu memasuki ring dg lemparan jarak jauh.
" Yahhh! " Itachi menepuk jidat nya.
Sasuke menyeringai lalu mengambil bola yg terpantul itu." Satu lawan satu? "
" Kau datang terlambat. Aku sudah lelah. " jelas Itachi." Kau dg Sakura saja. "
Sasuke mengalihkan pandangan nya pada gadis pink itu.
Sakura menggeleng cepat.
Sasuke mendribble bola itu mengarah pada nya." Kalahkan aku. Maka akan ku akui keberadaan mu. " ucap nya pelan saat di dekat Sakura.
Gadis itu menggeleng. Dia tidak akan pernah bisa mengalahkan sang kakak yg merupakan kapten team.
" Kau memang bukan adik ku. " Sasuke melemparkan bola itu ke samping sambil menatap tajam Sakura.
Yak! Bola dg indahnya masuk ke dalam ring.
Sasuke pergi begitu saja setelah bola itu menyentuh lapangan.
" Apa yg dia katakan pada mu? " tanya Itachi menghampiri Sakura.
Gadis itu menggeleng.
" Dia mengancam mu lagi? "
Sakura menggeleng lagi.
" Katakan pada ku jika dia menyakiti mu. "
Sakura mengangguk.
Itachi meraih tubuh mungil itu ke dalam pelukan nya.
Tanpa sepengetahuan mereka, seseorang sedang mengepalkan kedua tangan nya di balik dinding.
# # #
Mikoto memasuki ruang keluarga dg membawa nampan yg berisi cake dan juice.
" Anak-anak! Ibu bawakan sesuatu untuk kalian. "
Mereka yg tadi sibuk dg ponsel di masing-masing tangan mereka, kini beralih pada wanita cantik Uchiha.
" Ini untuk Sasuke. " cheese cake dan jus tomat berada tepat di hadapan pemuda itu.
" Ini untuk Itachi. " pria itu mendapat tiramisu dan cappuccino ice kesukaan nya. Pria yg gemar bersama berbagai wanita ini masih saja belum berkomitmen. Dia masih menganggap wanita itu sebagai penghibur nya.
" Dan ini untuk my princess. " strawberry cake yg cantik special untuk Sakura yg duduk di samping Itachi. Tak lupa jus strawberry menemani cake itu.
" Terima kasih. " ucap Sakura. Mata nya berbinar melihat kue favourite nya.
" Ayo di makan! Harus di habiskan! "
Mereka mengangguk minus Sasuke.
Sakura dg semangat mulai memotong cake itu dan melahapnya.
" Aku mau. " Itachi menggunakan sendok nya untuk mencicipi cake milik Sakura.
Tak.
Perhatian mereka tertuju pada pangeran Uchiha yg meletakkan sendok nya dg kasar dan meninggalkan ruangan.
" Abaikan. Anggap saja dia tidak ada. " kata Itachi.
Sakura masih memandangi tubuh Sasuke yg semakin jauh. Kakak...
# # #
Malam itu Sakura sedang duduk di taman depan mansion.
Sudah lewat jam makan malam, Sasuke belum juga pulang.
" Kakak pergi kemana? " sesekali dia melihat ke arah gerbang yg masih tertutup.
Brum
Brum
Brum
Sakura kembali melihat gerbang yg terbuka itu.
Sebuah motor sport hitam memasuki halaman.
" Kakak. " Sakura beranjak dan menghampiri pemuda itu.
Sasuke turun dari motor dan meninggalkan kuda bermesin itu begitu saja.
" Kakak dari mana? Sudah makan belum? " tanya Sakura mengikuti langkah pemuda itu.
Tak ada jawaban hingga mereka masuk mansion.
" Kakak ingin aku siapkan makan malam? " Sakura masih mengikuti Sasuke menaiki tangga. " Kakak tunggu! " Sakura menahan nya saat Sasuke akan masuk kamar.
" Tidak bisakah kau anggap aku tidak ada? " Sasuke menatap nya tajam.
Sakura menggeleng pelan.
" Apa mau mu? Aku tidak ingin kau mengganggu ku! "
" Aku hanya ingin tau kakak sudah makan apa belum. " Sakura menunduk.
" Apa peduli mu? "
" Kau adalah kakak ku. Aku jelas peduli pada mu. "
" Tapi aku tidak pernah menganggap mu ada. " perkataan Sasuke membuat Sakura memejamkan kedua mata nya." Kehadiran mu di dunia ini hanya membuat ku muak. Kau mengambil semua yg ku miliki. Ayah. Ibu. Kak Itachi. Apa lagi yg akan kau ambil? "
Sakura menggeleng." Aku tidak mengambil siapa-siapa, kak. "
" Jangan panggil aku kakak! Aku bukan kakak mu! " Sasuke mendorong nya hingga membentur pintu." Sampai kapan pun aku tak pernah menganggap mu sebagai adik ku. " Sasuke menyingkirkan Sakura dg kasar lalu masuk ke kamar dan mengunci pintu.
Perlahan cairan bening itu membasahi wajah cantik nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I hate pink
Short StoryBagi ku Warna merah muda adalah bentuk dari bencana dan kesialan dalam hidup ku