🍅

5.7K 406 12
                                    

Uchiha Hospital

Mikoto, Fugaku dan Itachi turun dari mobil dg buru-buru setelah mendapat telfon dari Sasuke.

Mereka menuju ruang ICU yg letaknya tak jauh dari parkiran.

" Sasuke! "

Pemuda yg sedang memeluk lutut nya sambil bersandar dinding itu menoleh ke sumber suara.

" Ya Tuhan! Apa yg terjadi?! " Mikoto histeris melihat keadaan Sasuke yg berlumuran darah.

" Ibu! " pemuda raven itu memeluk kedua kaki Mikoto sambil menangis.

" Ada apa? Apa yg terjadi? Di mana adik mu? "

Sasuke menangis semakin kencang.

" Sasuke! " teriak Mikoto.

" Sakura....dia.... " Sasuke tidak bisa melanjutkan kalimat nya.

" Apa yg terjadi dg adik mu? " Mikoto mengguncang bahu putra nya.

" Dia menyelamatkan ku. Dia mendorong ku saat aku akan tertabrak mobil. " jelas Sasuke. Tangis nya juga semakin menjadi.

Itachi mengepalkan kedua tangan nya. Dia menarik kerah baju Sasuke dg paksa dan menghempaskan nya di lantai.

" Itachi! " teriak Mikoto.

Itachi menduduki perut Sasuke sambil menarik kerah baju nya." Seharusnya kau saja yg mengalami ini. " ucap nya pelan namun menusuk.

" Aku pantas mati. Bunuh saja aku. "

" Kau pikir dg aku membunuh mu, Sakura akan kembali seperti semula? " Itachi menggeleng." Tidak. "

Mikoto menangis kencang di pelukan suami nya.

Sang kepala rumah tangga, Uchiha Fugaku, tidak berekspresi sedikit pun selain memeluk istri nya.

Wajah nya tetap datar, khas Uchiha.

Itachi melepaskan Sasuke.

Dia beranjak lalu duduk di bangku tunggu.

Sementara Sasuke bersandar dinding sambil meremas rambut nya.

" Obati luka mu sebelum kau kehabisan darah. " tegur Fugaku.

Sasuke menggeleng.

Dia masih saja menangis sambil menjambak rambut nya.

Mikoto melepaskan pelukan Fugaku dan mendekati putra kedua nya. Dia duduk di samping Sasuke dan menarik tubuh itu ke dalam pelukan nya. Di usapnya surai dark blue itu dg sayang.

" Aku yg membuat dia seperti ini, bu... " ucap Sasuke lirih." Aku jahat...aku kakak yg jahat... "

" Sakura adalah anak yg kuat. Dia akan kembali pada kita. "

" Aku terlalu cemburu pada nya. Aku tidak menyangka akan menjadi seperti ini. "

" Saat Sakura masih dalam kandungan, kondisi nya sudah tidak baik. Pada akhirnya dia lahir sebelum waktu nya. Setelah dia lahir, Sakura harus berada dalam incubator selama beberapa waktu. Dia lahir dg tubuh yg sangat kecil. Para dokter mengatakan bahwa kesempatan dia untuk bertahan hidup hanya sedikit. Kami sudah putus asa. Setiap kali ibu melihat nya, hati ini sakit sekali. Tapi, saat pertama kali kau bertemu dg nya...apa kau ingat apa yg kau katakan pertama kali? "

Sasuke menggeleng.

" Adik. Itulah yg kau katakan. Dan itu adalah kata pertama yg kau ucapkan sebelum kau bisa mengatakan kata yg lain. Kau selalu merengek minta ikut saat kami akan berkunjung ke rumah sakit. Dan tak butuh waktu lama, dokter menyatakan bahwa Sakura bisa hidup normal. Ini adalah suatu keajaiban. Saat dia di keluarkan dari incubator, kau adalah orang pertama yg menyentuh nya. Kau tau bagaimana reaksi Sakura? Tangan nya bergerak untuk menyentuh wajah mu. Itu adalah hal yg sangat membahagiakan bagi ibu. "

Sasuke yg awalnya mulai tenang, kini kembali menangis mendengar cerita sang ibu.

" Tapi, ibu tidak menyangka akan menjadi seperti ini. Ibu tidak sadar jika selama ini ibu lebih memperhatikan Sakura di bandingkan diri mu. Ibu minta maaf...ibu minta maaf. "

Sasuke menggeleng. Dia memeluk Mikoto dg erat." Aku yg terlalu cemburu pada nya. Padahal selama ini dia selalu bersikap baik pada ku. Aku tidak akan memaafkan diri ku sendiri jika terjadi sesuatu pada nya. "

Mikoto mencium pucuk kepala Sasuke. Air mata nya sudah membanjiri wajah nya.

Cklek.

Mereka semua tertuju pada pintu yg terbuka.

Sasuke dg cepat beranjak dan menghampiri seseorang berseragam yg baru keluar.

" Tuan Uchiha. "

" Bagaimana keadaan adik ku? Apa dia baik-baik saja? Apa luka nya parah? "

" Sasuke! Tenanglah sedikit. " tegur Fugaku.

" Bagaimana aku bisa tenang? Sementara adik ku kesakitan di dalam sana! "

" Maaf. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi, benturan di kepala nya sangat keras. Pasien kehilangan banyak darah. Kami sudah memberi tranfusi darah yg sesuai. Tapi, keadaan nya sangat kritis. Kemungkinan terburuk adalah....." pria berseragam itu menggantung kalimat nya.

" Dia tidak akan mati. " Sasuke menarik kerah seragam pria itu.

" Sasuke! " Itachi mencoba melepaskan tangan Sasuke dari pria itu.

" Aku akan membunuh mu jika kau tidak menyelamatkan adik ku. "

" Kami sebagai dokter hanya bisa berusaha. Tapi tetap Tuhan yg menentukan hidup dan mati seseorang. "

Sasuke berhasil di tarik paksa oleh Itachi." Tenangkan diri mu. "

" Apa kami bisa melihat nya? " tanya Mikoto.

" Silahkan. Tapi tolong jangan membuat keributan. " dokter itu kembali masuk setelah menatap Sasuke dg penuh arti.

" Cih! Dia mengajak ku berkelahi. "

" Tenanglah, Sasuke! Dia itu dokter. " tegur Itachi.

" Aku tidak peduli sekali pun dia itu dewa. " Sasuke menyusul kedua orang tua nya yg sudah berada di dalam.

Sosok mungil sedang terbaring di ranjang dg banyak alat medis di sekujur tubuh nya.

Yg membuat Sasuke sakit adalah ketika dia melihat sebuah selang yg berada dalam mulut gadis itu dan alat bantu detak jantung nya. Ini menyakitkan. Sasuke mengepalkan kedua tangan nya lalu pergi dari sana.

Dia berlari keluar dari rumah sakit tanpa arah dan tujuan.

Tidak peduli dg darah di baju nya dan juga luka yg mulai mengering.

Dia terus berlari tanpa memperdulikan keadaan tubuh nya yg sedang tidak baik.

Dugh!

Dia tersandung dan tersungkur di trotoar.

Sasuke kembali menangis. Dia menjadikan kedua lutut nya sebagai tumpuan.

Tidak peduli banyak orang yg memperhatikan nya.

Dia terus menangis sambil menjambaki rambut nya.

I hate pink Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang