Perjalanan kami menuju pemukiman berjalan mulus, bahkan terlalu mulus untuk seorang pemula seperti kami. Sesaat kemudian mereka sampai di sebuah desa yang cukup besar terlihat cukup makmur dan sejahtera. Kami melihat-lihat dan berkeliling untuk mencari guild.Tetapi baru saja kami bergerak tiba-tiba terdengar suara wanita berteriak.
"tolong aku..!!"
kami mencoba mencari asal suara itu"tolong..!! seseorang telah mencuri barangku !!!"
kami melihat seorang nenek tua didekat sebuah rumah berteriak meminta tolong, tentu saja sebagai petualang kami langsung mendekati nenek tersebut untuk memberi bantuan
"permisi nek ada yang bisa kami bantu ???"
"tolong aku wahai anak muda, barang berharga nenek telah di curi.."
"Kalau boleh tau barang berhaga nenek yang hilang apa??" tanyaku
"aku kehilangan kacamataku seseorang pasti telah mengambilnya, maukah kalian membantuku?"
"baiklah kami akan mencarinya" jawab Kaze dan Ryuga bersamaan
saat mereka mau lari aku menahan mereka"hei mengapa kau masih menunggu?! ini misi pertama kita !!!" jawab
"Kalian tidak sadar ya? "
"sadar apa ??" jawab Ryuga
Aku menolehkan kepala mereka ke arah nenek itu
"itu"
aku menunjukan kacamata yang ada di kepala nenek itu, mereka pun terdiam dengan wajah kesal
"emm... maaf nek kurasa aku menemukan, kacamatamu"
"dimana?"
aku mengambilkan kacamata di atas kepalanya
"ini"
nenek itu terlihat sangat senang karena kacamatanya di temukan
"terima kasih anak muda kau telah memberikan, sebagai hadiahnya aku akan memberikanmu hadiah."Nenek memberikan kami sekantung koin emas lalu langsung meninggalkan kami, melihat nenek itu meberikan uang itu kepadaku mereka berdua melihatnya dengan mulut terbuka .
"apa apaan itu tadi?!" teriak mereka berdua
"bukan apa apa aku hanya membantu dan mendapat imbalan" jawabku
"bukan itu maksudku !!!, bagaimana kau bisa mendapat banyak uang hanya dengan memberi kacamata yang bahkan ada di atas kepalanya?! " tanya Kaze
"yah itu salah kalian karena kalian terlambat menyadarinya, jadi itu adalah keberuntunganku" jawabku sombong
"tapi tenang saja, uang ini akan ku bagi 40 : 30 : 30"lanjutku
"pembagianmu tidak adil" kesal Ryuga
"yah itu juga tergantung usaha yang kalian lakukan"
"tapi kau bahkan tak mengeluarkan tenaga sepersen pu-"
aku langsung mengalihkan perhatian dengan tujuan agar mereka melupakan uang itu
"baiklah sekarang kita harus mencari guild dan mencari exp yang banyak agar kita pantas untuk pergi menuju ibukota"
"Ooii..!!! jangan mengalihkan perhatian!!!" kesal Kaze
"bagaimana kalau kita membeli senjata dulu??potong Ryuga
"hei kau setuju dengan uang yang dia berikan?!" lanjut Kaze
"yah itu lebih baik daripada nggak dapet sama sekali ??"
"ide bagus Ryuga, baiklah kita harus membeli senjata yang asli dulu. Aku akan menjual senjata kita yang lama, semoga senjata ini ada yang mau membeli" jawabku
"memangnya ada yang mau membeli senjata butut kayak gitu?!" Kaze makin kesal
tiba tiba seseorang laki datang menghampiri mereka
"permisi kudengar kalian ingin menjual senjata itu, bisakah aku membelinya?""heee?!!" kaget Kaze
"baiklah berapa kau ingin membelinya?" jawabku
"bagaimana kalau 6 koin emas?" ujar orang itu
"t-tunggu dulu tuan, apakah kau yakin dengan penawa-"
"baiklah terjual..!!!" potongku
"heeee...??!!" Kaze terkejut sampai shock dan terdiam untuk beberapa detik
"uhh..? Kaze apa kau baik baik saja?"tanya Ryuga melihat Kaze yang seolah olah membeku
"terima kasih tuan atas penawarannya" lanjutku
lelaki itu pergi dan meninggalkan kami dengan wajah mesumnya, bahagia maksudku.
"baiklah kurasa aku juga harus menjual patung berbentuk Kaze ini"
"itu Kaze oii...!!" Ryuga mengingatkan
"tenang saja, aku hanya bercanda" jawabku dengan senyum datar
"wajahmu tidak terlihat seperti bercanda ?!!"teriak Ryuga, dank arena teriakan itu Kaze tersadar dari shocknya
"tapi pertanyaanku, bagaimana bisa kita mendapatkan uang semudah ini?" ujarku
"kau benar, bahkan kita mendapatkan koin emas dengan cuma cuma" jawab Ryuga
"hmm... kurasa kita harus mencari beberapa informasi di desa ini dulu, siapa tau kita mendapatkan informasi tentang dimana pusat negri ini"
"apakah penduduk di desa ini bodoh?!"kesal kaze
"itu masih tidak penting, untuk sekarang kita harus mencari tempat istirahat dulu" potong ryuga.
Aku memutuskan untuk membeli senjata dulu, lalu setelah itu kami akan berpencar untuk mencari informasi.
Tetapi saat kami berada di toko senjata, kami juga menemukan keanehan seperti beberapa barang yang di jual sangat mahal bukan pedang besi ataupun zirah keren malahan yang mereka jual adalah pedang kayu bahkan itu Cuma pedang biasa.
"Negeri macam apa yang menjual senjata biasa dengan harga super mahal?!" kesal kaze
Tiba tiba datang seorang lelaki tua dengan janggut putih menghampiri kami
"halo para pengelana muda , soal itu aku bisa membantu kalian"
Lelaki tua itu malah berbicara dengan 3 tong yang ada di dekat kami
"ehh... pak tua kami ada di sebelah sini""oh iya maafkan orang tua ini. Aku akan memberitahu kalian tentang negri ini, tapi bisakah kalian ikut denganku dulu....?"
Kemana-kah mereka akan pergi? Siapa kakek tua tersebut....?
Note : mohon maaf untuk keterlambatan chapter selanjutnya :p, sebagai pelajar aku juga harus ulangan, jadi untuk sementara aku tak bisa menulis dan untuk para pembaca mohon bersabar yaa.. :D
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wrong Parallel World(re:make in progress)
Teen FictionBercerita tentang kehidupan 3 orang remaja yang secara tiba-tiba dipanggil ke dunia lain, namun anehnya dunia itu tidak sama seperti dunia pararel mereka pikirkan. Mereka tidak di panggil untuk tujuan mulia seperti melawan kegelapan, dan mereka tida...