"Selamat datang di desa kami !!! " sahut warga desa
"dugaanku benar?!!"
semua warga desa disini memiliki tubuh anak kecil bahkan yang tertinggi hanya berumur 9-15 tahun
aku pun terdiam untuk sesaat..
"ok ini waktunya untuk tenang, memang mereka memiliki tubuh kecil dan wajah yang juga imut, tetapi mereka ada banyak jadi tak mungkin aku mengatakan 'kalian semua sangat imut'."
"uhh tuan pengelana? mengapa kau terdiam?" tanya anak laki laki itu
"Lagipula di sini tak hanya ada perempuan tapi juga laki laki, ini akan berbahaya jika aku membawa pedo***pil seperti Ryuga ke tempat ini !!! aku akan menyelamatkan kesucian mereka dari mahluk sepertinya!!"
"hei orang asing!!!" teriak anak perempuan di sebelahnya
"oh maaf, apakah kalian semua tidak bersama orang tua kalian?
warga yang melihatku malah tertawa mendengar pertanyaanku
"hahaha... pertanyaan klasik para pengelana yang baru kenal daerah ini, o iya sebelumnya perkenalkan namaku Fanko, aku adalah kepala desa di sini"
"tunggu dulu... anak sekecilmu memimpin desa ini?"
"oh untuk masalah itu, sebenarnya dulu desa kami merupakan desa dengan orang orang yang terkenal akan tinggi tubuh mereka, tetapi penduduk kami memiliki umur yang pendek. Oleh karena itu para tetua kami melakukan perjajian dengan seorang penyihir agar memiliki umur yang lebih panjang, Sebagai gantinya kami memiliki tubuh anak kecil seperti ini jadi beberapa dari kami sebenarnya terlihat lebih tua dari yang sebenarnya"
"tunggu dulu... bukankah itu artinya.."
"ya kau benar, umurku sendiri sudah 60 tahun"
"nani?!(apa?!) 60 tahun?!! "
"Nah Vira minta maaflah pada orang ini tentang masalah tadi, kau sudah lihat kan? ia tidak tau apa apa tentang desa kita"
"T-tapi aa-aku tetap tidak ingin dianggap anak kecil!!!"
(hmm... tipe tsundere ya..)
Akemi menyadari kalau momen klise ini sering terjadi di Manga Shoujo
(harusnya ia akan malu malu kalau aku memujinya
"Aku tak tau kenapa kau membenci menjadi anak kecil, bukankah anak kecil itu imut?(ini dia momen klisenya !!!) "
"H-hee?!" Vira yang tersipu dengan wajah yang memerah
"Ap-aapa yang kau katakan dasar bodoh !!!" ia berlari ke dalam meninggalkan kami
(sudah kuduga ini akan terjadi)
"maklumi saja, ia memang seperti itu" lanjut Fanko
"tuan fanko, apakah kau bisa memberitahuku dimana aku pingsan?"
"ahhh... jangan terlalu formal begitu panggil saja Fanko, mengenai tempat kau pingsan lebih tepatnya kau bisa meminta bantuan pada Vira"
"Vira yaa..., baiklah nanti aku akan bertanya padanya(mungkin ini bisa jadi kesempatan mendapatkan heroine tsundere)"
"baiklah sekarang biarkan wargaku mengajakmu berkeliling desa, dan tentu saja kau hanya perlu ikuti mereka"
"terima kasih Fanko"
Fanko meninggalkanku karena ia masih harus mengurus beberapa hal, aku masih merasa aneh karena di temani banyak anak kecil walaupun aku sadar itu bukan fisik asli mereka. Mereka mengajak berkeliling dengan cara bergantian perorangnya dengan setiap orang yang berbeda dengan tempat berbeda pula
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wrong Parallel World(re:make in progress)
Teen FictionBercerita tentang kehidupan 3 orang remaja yang secara tiba-tiba dipanggil ke dunia lain, namun anehnya dunia itu tidak sama seperti dunia pararel mereka pikirkan. Mereka tidak di panggil untuk tujuan mulia seperti melawan kegelapan, dan mereka tida...