Chapter 4 -> Desa Bodoh

42 2 0
                                    


Kami di bawa ke sebuah tempat mewah oleh kakek itu, cukup luas untuk seorang seperti kakek itu

"baiklah kalian masuk saja duluan aku akan menyusul"

"ehmm... bukannya aku ngga mau, tapi aku merasa tak sopan jika kau belum masuk duluan" sahutku

"oh... tentu saja, aku sudah sering menceritakan desa ini kepada para pengelana manapun"

lelaki tua itu langsung meninggalkan kami, lalu Kaze mencoba mengetuk pintu rumah itu.

"Permi-"

tiba tiba keluar seorang wanita cantik dengan rambut bewarna putih dengan tubuh yang lebih pendek dari kami dan memakai baju pelayan.

"hmm... seingatku ayah tidak memanggil tukang kebun, yasudah selamat tinggal !!!" ia langsung menutup pintunya

"tunggu dulu?! itu anaknya?!" kaget kami bertiga

tiba tiba terdengar suara teriakan dari dalam rumah itu, seperti ada perkelahian. Tentu saja kami langsung masuk kedalam rumah itu untuk menolong

"apa kamu baik baik saja?"

tetapi semua rasa khawatir kami berubah menjadi kecewa.

"nyonya Kiyomi... tolong kembalikan baju saya... kalau tidak saya akan dimarahi oleh Tuan Nymbus" kata pelayan itu

"tapi aku masih ingin memakainya, ayah tidak memperbolehkan aku memakainya"

kami melihat seorang pelayan yang meminta bajunya di kembalikan tetapi anehnya pelayan itu justru memakai baju yang mewah.

Lalu ia menyadari kami dan tiba tiba bertanya
"oh... kalian tukang kebun yang tadi kan?

"hmm... maaf tapi kurasa kau salah sangka, tapi kami bukan tukang kebun. Omong-omong ayahmu yang memanggil kami kesini" jawabku

"heee???"jawabnya panik

"ayah sudah pulang??"lanjutnya

"k-kalian pasti berbohong, mana mungkin ayah pulang secepat ini"

"wah kalian sepertinya sudah akra-"

kakek tua yang tadi kami temui tiba-tiba sudah berada disamping kami, tapi ia langsung mimisan lalu tergeletak ketika melihat anaknya

"ugh hidungku..."

"kakek apa kau baik baik saja?"

"tenang, aku baik baik saja. Aku hanya kaget melihat anakku memakai pakaian pelayan"

aku menatapnya datar

"ternyata fetish-nya pelayan" sahutku dalam hati

"akan ku bantu kau sampai ke sofa, para pelayan siapkan minum dan kau.."

"aku..??"

"jika kau tidak mau ayahmu seperti ini lagi sebaiknya kau mengganti bajumu"

"ok..!!" jawabnya tanpa merasa bersalah

aku langsung memandu kakek itu untuk beristirahat. Tidak lama kemudian Kakek itu akhirnya sadar sepenuhnya

"terima kasih karena telah membantuku, maaf merepotkan maklum namanya juga umur hehehe.."

"umur batokmu...?!" jawabku dalam hati

"itu sudah menjadi kewajiban kami untuk membantu orang yang membutuhkan" balasku

"sebelumnya maafkan putriku itu dia memang orang yang sedikit egois, tapi sebenarnya dia itu adalah orang yang baik"

"tenang saja itu bukan apa apa" jawab Ryuga

The Wrong Parallel World(re:make in progress)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang