Hari Bian masuk sekolah kembali setelah libur satu minggu, dan yang dia katakan pada ku di chat itu adalah bohong. Kamu pendusta yang hebat Bian.
"Pagi semuaaaaaa" sapa Bian saat masuk kelas.
Ada yang aneh dengan Bian pagi ini aku melihat lama ke arah wajah Bian dan ada pandangan tak biasa yang ku lihat, kamera yang di kalungkan ke lehernya. Tak biasanya Bian seperti itu.
Lalu Bian melihat ke arah ku, aku langsung membuang pandanganku. Aku tidak mau ketahuan menatapnya seperti psikopat gila.
Bian menghampiriku.
"Pagi De" sapanya padaku
"Hmm" aku tidak mau melihat wajahnya dari dekat. Karna jika melihat wajahnya sedekat ini aku ingin sekali memeluknya, dan berkata aku sangat merindukanmu Bian.
"Lo marah sama gue?" tanyanya sambil mengarahkan muka ku menghadapnya.
"Ya tuhan kuatkan hamba" ucapku dalam hati.
"Gak" ucapku pura-pura cuek, untuk menyamarkan sikap salah tingkahku.
"Terus lo kenapa?"
"Gapapa"
"Kata cewek gapapa itu kenapa-kenapa"
"Lo segitu peka banget Yan" lagi lagi aku berbicara dalam hati.
"Hmm" aku tidak mampu berkata apa apa selain hatiku yang berbicara.
"Yaudah gue traktir makan, buat nebus kesalahan gue deh"
"Emhhh..gak ahh nanti gue gendut."
"Lo gendut tetep muat kok di hati gue"
"Receh" ucapku mengejek gombalannya.
...
Waktu istirahat tiba Bian menepati janjinya mengajak ku ke kantin.
Di perlajalanan menuju kantin kami bertemu banyak orang dan yang paling mengganggu pikiranku adalah Bian selalu tersenyum dan menyapa setiap orang yang di temuinya.
Bian sangat ramah sekali hari ini. Biasanya bertemu dengan siapa saja dia hanya menunjukkan senyum samar. Tapi hari ini berbeda, ia lebih banyak tersenyum bahagia entah apa penyebabnya.
Dan yang lebih aneh lagi Bian memfoto siapa pun bahkan apapun, tong sampah di depan kelas pun tak tertinggal untuk masuk ke salah satu album foto Bian.
"Yan lo kok fotoin semuanya sih?" tanyaku penasaran.
"Ya gapapa iseng aja, siapa tau nanti suatu saat gue lupa gimana bentuk sekolah ini. Kan gue bisa liat fotonya" ucap Bian sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Bakal segitu pikunnya?" tanyaku lagi
"Gue foto lo ya, eh gimana kalau kita foto berdua aja?" ucapnya sambil menarik tanganku untuk dekat dengannya. Satu foto berhasil di abadikan, dalam foto itu ia berpose dengan senyum menjengkelkannya. Tak terasa bibirku tersenyum melihat hasil foto itu.
Saat ini aku sudah sampai dirumah dan berbaring di ranjangku dengan malas.
Aku terus memikirkan kejadian aneh di sekolah tadi. Tak biasanya kamu begitu Bian.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me [Completed]✔
Historia CortaTerkadang kita di pertemukan dengan seseorang hanya untuk mengenalnya saja, bukan memiliki. -Dera Melya- Dera adalah siswa kelas 2 SMA yang tidak pernah mengungkapkan rasa cintanya pada siapa pun. Tapi kali ini dia jatuh cinta pada seorang laki-laki...