Page 6

2.5K 67 2
                                    

Setahun kemudian, aku berusaha tuk hijrah. Berusaha aku lawan, aku buang semua hal-hal buruk yang ada didiriku, aku mohon ampunan Allah.

Aku berniat merubah diriku. aku putuskan berhijab, bukan karena lagi trend hijab, tapi memang niatku tuk berubah.

Banyak saudara-saudaraku yang heran dengan perubahanku, tapi mereka semua support.

Walau aku telah berubah tapi tidak dengan demit yang ada didalam tubuhku. Entah sejak kapan dia bisa bersemayam ditubuhku.

Perlahan lahan banyak hal yang mulai ku pahami dari agamaku. Majelis Ta'lim pun ku ikuti walau tak rutin. Ibadah 5 waktu berusaha ku giatkan, walau masih bolong-bolong dan tak tepat waktu.

Hingga suatu hari, entah ini hidayah atau memang sudah jalanku. Aku dipertemukan dengan sebuah keluarga dari teman kakakku.

Mereka sepasang suami istri yang masih terlihat muda, mungkin sekitar 30-40 usianya. Kedua orang ini terlihat sederhana.

Terlihat dari tutur kata mereka sudah membuat aku bergetar. Ketika aku menjabat tangan mereka tuk bersalaman, ada sebuah energy yang kurasakan dan itu kontras dengan sesuatu yang ada ditubuhku.

"Astaghfirullah...apa ini" dalam hatiku. Badanku serasa bergetar hebat.

Tapi sengaja ku tutupi depan mereka. Walau sebenarnya mereka sudah tahu, karena ku melihat ekspresi wajah mereka.

Sepasang suami istri itu adalah Mas Rey dan Mba Tia (bukan nama sebenarnya), sebut aja begitu. Malam itu juga aku diruqiah oleh mas rey dan istri. Dirumah mereka sudah hadir beberapa kerabat tuan rumah.

Tak perlu waktu lama, setelah ku diberi minum air yang diberi mas rey, langsung ku tertawa meringkih.

Aku merasa itu bukan diriku lagi, karena aku sudah berada didunia lain. Sayup kudengar suara mas rey tuk melawan demit yang ada dalam tubuhku.

Susah payah ku berusaha melawan, ku muntahkan, tidak juga berhasil.

Aku melihat sosok wanita ditubuhku itu menangis tapi dia tidak mau keluar dari tubuhku.

Akhirnya mas rey dan kerabatnya memutuskan tuk menarik paksa demit yang ada dalam tubuhku.

Aku pikir setelah berhasil menarik keluar demit tadi, maka masalahku clear, ternyata itu baru awal.

Masih ada tujuh demit lagi kata mba Tia. "Astaghfirullah, kok bisa banyak begitu" tanyaku pada mba Tia.

"Ada yang sengaja melakukannya..." kata mba tia sambil tersenyum.

Belum sempat ku lanjutkan pertanyaanku, tiba-tiba kembali tubuhku bereaksi. "Astaghfirullah..." tubuhku kembali dirasuki sesosok wanita Kuntilanak.

"ya Allah... Astaghfirullah... Astaghfirullah..." berusaha aku dari dalam tubuh melawan sosok ini, sekuat tenaga aku ingin mengeluarkan sosok ini tetap ku tak mampu, sosok itu malah tertawa "hihihihihihihihi...".

Kembali mas Rey dan kerabatnya membantu mengeluarkan sosok tersebut. Kejadian ini terulang terus sampai 8 kali.

Betapa lelahnya diriku. Banyak menguras energy dan pikiranku. Hingga akhirnya proses ruqiah itupun selesai.

Santet 8 Penjuru AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang