"Sebenarnya Orang Seperti Apa Dirimu? Mata dan Telingaku Berpendapat Berbeda Tentangmu"***
Mata senja mengawasi setiap pergerakan yang dilakukan Aditya, Pemuda itu bergerak menuju pohon besar bersama kedua bocah yang sudah dimarahinya tadi, dia menuju kearah seorang anak perempuan dengan rambut tergerai sedang memeluk kedua lututnya seraya menangis sesegukan. Aditya berjongkok dihadapan Anak kecil itu, menyodorkan Boneka beruang mini yang telah dirampas oleh kedua bocah kecil yang saling menyikut dibelakangnya.
Kedua bocah tersebut maju dan mengulurkan tangannya pada anak perempuan dihadapan Aditya. Anak perempuan berkulit putih itu menerima uluran tangannya. Aditya menyampingkan tubuhnya, memberikan dua tanda jempol dari ibu jarinya sembari tersenyum.
Senja sejak tadi Terpaku ditempatnya. Kini pikirannya dipenuhi oleh sosok misterius didepan sana. Dia tidak pernah menyangka seorang Aditya, cowok multikarakter itu, rupanya bisa tersenyum pada seorang anak kecil.
Kedua bocah kecil tadi, lantas meninggalkan Aditya dengan langkah ringan, tidak seperti saat dimarahi oleh Aditya, Mereka tertunduk takut dan berjalan dengan langkah lamban. Aditya meniup-niup lutut anak kecil dihadapannya. Setelah itu, dia memutar arah kedepan, anak kecil tadi naik kepunggungnya. Aditya berdiri, menggendong Anak perempuan itu dibelakang punggungnya.
Senja mengikuti mereka dengan mendorong sepedanya, dia tersenyum melihat bagaimana perlakuan lembut seorang Aditya terhadap Anak kecil.
"Adit?" Panggil senja dari arah belakang, Aditya dan juga anak kecil yang mengaitkan tangan mungilnya dileher aditya, bersamaan menoleh ke sumber suara.
"Lo?" Alis hitam tebal Aditya terangkat sebelah.
"Siapa?" Senja menunjuk Anak perempuan yang bersembunyi dibalik punggung Aditya.
"Lo nakutin dia." Mata Aditya menajam.
Senja maju kehadapan Aditya, dia mengelus rambut anak kecil yang bersembunyi dibalik punggung tegap Aditya, Anak kecil itu kelihatan ketakutan oleh kehadiran Senja.
"Hey, gadis manis, jangan takut, kakak tidak akan memakanmu, Ok?" Senja tersenyum memperlihatkan lesung pipinya, Anak kecil itu melirik takut-takut. Dia menatap senyum senja lantas menyentuh pipinya.
Senja Tertawa geli, Melihat Aksi anak perempuan imut didepannya.
"Kamu suka lesung pipiku?" Anak perempuan itu hanya mengangguk diiringi senyum yang menunjukkan gigi putihnya.
"Namanya Bintang, Lo tolong Jagain dulu." Aditya menurunkan Bintang dari balik punggungnya.
Dia menyentuh puncak kepala Anak perempuan itu, "Kakak pendek itu akan menjagamu, jika dia menculikmu gigit saja ya, Ang, Ok?" Aditya menunjuk Senja, Anak kecil itu tersenyum lalu mengangguk disertai tos meninjukan tangan ala mereka.
Senja memutar bola mata malas, Jengkel. Kini dia duduk berselonjoran dibawah pohon bersama dengan bintang.
"Bintang, Kak Aditya itu seperti apa?"
Senja mengutarakan pertanyaan yang terus berputar-putar dalam otak kecilnya, dia menunggu respon jawaban dari bintang. Anak berbaju mickey mouse itu, Sejak tadi hanya diam, dia tidak pernah mengeluarkan suaranya.
"Kenapa Lo pengen banget tau tentang gue?" Aditya berjongkok dihadapan Bintang, dia menyiram luka bintang, mengobati dengan betadin dan membalut lukanya dengan plester bergambar.
"G-gue," Senja tergagap, dia menggigit bibirnya kecil akibat tertangkap basah sedang mencari tau tentang Aditya.
Aditya mendongakkan kepalanya, menumpu tangan kiri dan kanan pada lututnya yang sedang berjongkok, menunggu jawaban dari Senja. Bintang menarik ujung baju Aditya, hingga cowok itu membalikkan badan dan Senja menghembuskan Napas lega.
Bintang menggerakkan tangannya menggunakan bahasa isyarat, Senja tersentak akan kenyataan yang baru saja dia ketahui, Napasnya tercekat, lidahnya kelu untuk bertutur kata, Pantas saja daritadi Bintang tidak pernah menjawab pertanyaannya, rupanya Anak kecil bertubuh mungil itu, Bisu.
"B-bintang berkata apa, Dit?" Ujar senja selagi mengatur kegugupan yang tiba-tiba menyerangnya.
"Katanya Lo Cantik," Aditya tidak menoleh ke arah Senja, dia sibuk memperhatikan bintang yang menggerakkan tangannya dengan sangat lincah dihadapan Aditya.
"C-cantik?" Senja bersemu merona dengan perkataan terang-terangan Aditya. Entahlah, Rasanya Aneh saja saat cowok paling menyebalkan di dunia ini melontarkan ucapan pujian dari seorang anak kecil.
"Iya, Tapi sayangnya Lo pendek." Kata terakhir yang keluar dari bibir Adit melunturkan Rona merah dari pipi Senja, digantikan oleh sumpah serapah dalam hatinya.
Aditya berdiri, seketika itu Senja ikutan berdiri.
"Ketik nomor handphone lo." Aditya menyodorkan handphonenya pada Senja.
"Ga punya." Senja menjawab dengan enteng.
"Hah?"
Aditya menatap senja dengan alis yang saling menaut.
"Lo dari Zaman Mana sih?" Imbuh Aditya dengan gamblangnya disertai Paras Keanehan.
Senja melebarkan bola matanya, disertai gemeletuk dari giginya.
Cowok ini tidak sedang menghina dirinya'kan? karena jika memang iya, Matilah kau ditangan Senja, karena sekarang, Senja sudah diliputi oleh Bara Emosi yang berkobar dari dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Shot (On Hold)
Fiksi RemajaKetika A bertemu D, Bagaimanakah kelanjutannya? Update setiap Sabtu dan minggu~~