6. Move In Front Of Her

1.3K 170 19
                                    

Jimin menggeser jarinya naik turun untuk membaca obrolan grup beberapa saat yang lalu. Bukannya tidak mau membalas, hanya saja dia sedikit terkejut ketika membaca bagian Jungkook yang akan pindah ke apartemen Soohyun. Walaupun bukan sekamar, tapi tetap saja-risih.

Jimin menyibak poninya, menarik napas panjang-panjang dan membuangnya dengan kasar. Soohyun merupakan adik kelasnya di Seoul dulu. Anak itu masih sama seperti sekarang, nothing change on her.

Sebenarnya, ada alasan tersendiri bagi Jimin untuk berhenti sekolah dan mulai bekerja di perusahaan BT Group tanpa sepengetahuan Soohyun. Laki-laki itu tidak bodoh dan juga, sebenarnya ia ingin kembali bersekolah, lalu menjalani hari-hari seperti remaja pada seperti biasanya.

Tapi tidak semudah itu. Kedua orangtua Jimin itu sangat protektif-bahkan sangat posesif terhadapnya. Bayangkan saja, hidupmu di kekang setiap waktu, setiap kegiatanmu dari yang terkecil sampai yang paling penting akan diawasi sepanjang waktu. Kau hidup dalam kurungan ruang lingkup keluargamu,

there's no freedom,

there's no change to free...

Sampai pada akhirnya, Jimin terhanyut dalam titik jenuhnya; berhenti sekolah di Seoul dan melamar pekerjaan-agar tidak terikat dengan posesif orangtuanya-lalu dimutasi ke Busan, tempat anggota Beyond yang lainnya.

Jimin merasa puas, tapi dia merasa janggal. Jarang berkomunikasi dengan kedua orangtuanya, bahkan dengan teman-temannya yang berada di Seoul-bahkan dengan Soohyun, Jimin sempat putus kontak. Mungkin itu sudah bisa dikatakan sebagai makanan sehari-hari bagi Park Jimin.

Untungnya, Jimin bisa bertemu kembali dengan Soohyun, entah ada perasaan apa, yang pasti Jimin merasa hidupnya tidak sia-sia.

♤♡♡♧

Pagi ini, Soohyun merasa ada yang kurang. Apa karena Jungkook tidak masuk hari ini? Soohyun menggeleng kepalanya, bukan itu! Mana mungkin dirinya merindukan sesosok Jeon Jungkook?!

"Jangan melamun!" Soyeon menekan pipi gembul Soohyun. Yang merasa ditekan mengacuhkan Soyeon sambil memutar-mutarkan pensil. Efek bosan karena sekarang adalah pelajaran matematika Choi ssaem. Oh iya, Soyeon duduk disebelah Soohyun-untuk menggantikan eksistensi Jungkook, katanya.

"Kudengar Jungkook akan pindah ke daerah apartemenmu, apa itu benar?"

Soohyun tertampar oleh pertanyaan konyol temannya itu. Pindah apanya?!

"Maksudmu?!"

"Apanya yang 'maksudmu'? Apa kau tidak tahu kabar mengenai Jungkook yang pindah sudah tersebar luas tadi pagi-pagi sekali?!"

Soohyun menggeleng. Soohyun tidak tahu sama sekali mengenai 'Jungkook akan pindah ke daerahnya' atau 'Jungkook pindah rumah' bahkan 'kenapa hari ini Jungkook tidak masuk sekolah dan duduk disampingnya?'

Baiklah, lupakan option terakhir. Soohyun menoleh kebelakang, Taehyung yang notabenenya duduk dibelakang Soohyun sedikit terkejut dengan wajah yang terpasang datar.

"Ketua kelas, kenapa hari ini Jungkook tidak masuk?" Tanya Soohyun, berusaha menutupi rasa penasarannya tentang kepindahan Jungkook itu.

"Yang kutahu, hari ini dia pindah."

"Kau tahu dia pindah kemana?"

Taehyung mengalihkan pandangannya ke buku tulis miliknya, alisnya menekuk. Tanda tidak suka Soohyun bertanya tentang pria lain selain dirinya. "Mungkin sekitar area Paradise Apartment. Kenapa bertanya?" Tanya Taehyung, tidak suka.

Sebenarnya, akhir-akhir ini atensi Taehyung terpaku pada Soohyun. Jantung Taehyung kembali berdetak dengan cepat setelah sekian lama pasca dirinya dikhianati oleh mantan kekasihnya sendiri-Nayeon.
Setiap kali melihat Soohyun, Taehyung merasa ada yang spesial dalam diri gadis itu. Tidak seperti Nayeon yang memilih laki-laki lain karena hartanya, Soohyun itu terlihat polos dan cantik dimata Taehyung.

Soohyun terdiam. Paradise Apartment memang nama apartemen yang dia tinggali. Tapi Soohyun penasaran, dimana tepatnya Jungkook pindah? Apakah di motel yang berada didepan Paradise Apartment?

Suara Taehyung memecahkan mereka berdua, "sudahlah. Fokus saja pada Choi ssaem kalau tidak mau dihukum."

Sebenarnya, aku ingin mengobrol denganmu lebih lama lagi, Soohyun-ah..

♤♡◇♧

Park Soohyun's Point of View

Aku membuka sandi handphone-ku dan melirik jam. Sudah hampir jam 9 malam. Aku masih setia terbaring diatas tempat tidur selama hampir 45 menit lamanya. Pikiranku kosong mengenai Jungkook yang akan pindah ke daerah apartemenku. Bukankah ini berarti aku akan sering melihatnya?

Detak jantungku berpacu dengan cepat, aku juga dapat merasakan perutku seperti ada yang menggelitiki. Apakah ini tandanya aku akan mengalami gejala darah tinggi?

Ting!

Indera pendengaranku menangkap sebuah notifikasi dari salah satu aplikasi chat, kulihat dulu ini dari siapa. "Jimin sunbae?"

Jimin
Bagaimana dengan kabarmu?

Me
Seperti yang sunbae lihat kemarin. Not bad.

Jimin
Hahaha... sepertinya kemarin kau bingung ya?

Apa maksudnya aku bingung?

Me
Maksud sunbae?

Jimin
Ya.. you know? Beyond's Club...

Me
Ohh itu...
Awalnya aku bingung, tapi setelah mendengar penjelasan dari kalian, aku sudah mengerti.

Aku menunggu beberapa saat, pesanku sudah dibaca, namun belum dibalas beberapa menit.

Ting!

Jimin
Lain. Kali. Sebut. Namaku. Dengan. Sebutan. Oppa.

Aku terkekeh. Mungkin sedikit menggodanya akan sangat menyenangkan.

Me
Wae kkapcagi? (Kenapa tiba-tiba?)

Jimin
Aniyo... lupakan.
Oh iya, kau tahu malam ini Jungkook akan pindah? Yang aku dengar sih dekat dengan apartemenmu.

Me
Teman-temanku juga mengatakan hal yang sama..
Apa sunbae tahu dia pindah kemana?

Jimin
Tepat di apartemenmu. Paradise Apartment.

Aku bangkit dari posisiku, apa aku tidak salah baca?!

Me
APA?!

Jimin
Kami sudah menuju kesana hehe..

Me
Sunbae... kau!

Jimin
Kami akan sampai dalam beberapa menit. Nanti tolong bantu, ya! -Hoseok Vitamin Sunshine.

Read

Aku segera berlari kearah meja rias, tampilanku sungguh berantakan dengan rambut yang acak-acakan, piyama Gudetama, dan sandal Rilakkuma.. Dengan cepat, aku mengganti bajuku dengan celana training panjang dan kaus putih polos, menyisir rambutku, dan tentu saja menyiapkan sandal jepit untuk jaga-jaga jika mereka datang untuk berkunjung.

Baiklah Soohyun, Jungkook tidak akan mau melihatmu yang berantakan seperti tadi.

Sialan, aku lupa menanyakan nomor kamarnya! []

Sweet Dream; Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang