Part 1
.
.
.
.
.
.
.
Naiwu story
Seoul, 09.14am.
Secarik kertas terselip diantara buku-buku tua
Hari itu Jihoon sedang menikmati hari liburnya dengan membaca buku di perpustakaan Hanmi,Dong-gu.
Ia menemukan sebuah kertas terselip di antara halaman buku favoritnya. Seperti sebuah surat balasan, bibirnya menyunggingkan senyuman."Ah terbalas lagi"
Dengan pelan ia membukanya lalu ia baca
Semoga setiap kau membacanya mentari selalu tersenyum padamu. Agar kau merasakan hangat seperti salam yg kutitipkan padanya untukmu.
Bukankah kopi di sore hari tidak buruk? Datanglah ke dal.komm Coffee.
Aku sangat menantikan momen ini yaitu bertemu denganmu Jihoon. Sampai jumpa nanti.
Deg
Jangan bilang aku akan segera bertemu dengannya hari ini..
Segera ia menutup buku itu,menaruhnya dalam rak dan menyimpan suratnya. Ia pergi, wajahnya cemas bukan karena takut tapi ia merasakan debaran jantung yang begitu keras. Di sisi lain ada seorang pria berambut merah yang sibuk dengan ponselnya. Duduk di sebuah ranjang tidurnya, setelah sekian lama ia selalu menitipkan surat pada temannya Jun untuk menyelipkan ke buku yg sangat disukai Jihoon.
Lalu siapakah dia? Mengapa dia rela melakukan hal bodoh seperti itu?
Dia adalah pewaris dari seorang ketua bernama Kwon Se Hun. Hidupnya begitu mudah selama ini ia meneruskan studynya di Kanada. Namun karena ia sangat merindukan seseorang ia memutuskan untuk tinggal kembali di Korea.
"Jihoon aku merindukanmu"
Itu adalah foto semasa mereka masih duduk di bangku menengah akhir. Ia tentu masih menyimpannya, karena itu adalah momen terbaik dimana dia dan Jihoon bersama sebelum dirinya pergi ke Kanada.
Namanya Kwon Soonyoung. Jihoon adalah kekasihnya, walaupun begitu ia sangat jarang menghubungi satu sama lain. Waktu itu Jihoon hancur tetapi ia harus terus menyemangati Soonyoung, begitu pula Kwon yang sebenarnya tidak tega harus meninggalkan Jihoon sendirian. Ia takut sewaktu-waktu kekasihnya itu akan di culik.
04.30pm
setengah jam lagi mereka bertemu. Jihoon masih belum siap apa-apa.
"Bagaimana ini, aku masih belum percaya jangan-jangan dia bukan Soonyoung. Apa harus ku hubungi ahhh tidak tidak "
"Ishh bagaimana ini" lalu ia mulai berganti pakaian, sebuah sweater soft pink adalah pilihannya dan syal bewarna merah maroon dan juga celana jeans membalut kaki pendeknya.
"Apakah berlebihan?" Tanyanya pada dirinya sendiri didepan cermin
"Kenapa aku memilih pink? Haruskah aku ganti? Biru? Ani aniyaaa mengapa aku sangat gugup?" Katanya sambil mengacak surainya yang semakin panjang.
"Lebih baik aku pergi sekarang"
Benar Jihoon pergi dengan perasaan gugupnya, 3 tahun ia tidak bertemu Soonyoung.
Di tempat lain di dalam mobil yang terparkir didepan dal.komm coffe seorang namja tengah menunggu kekasih mungilnya.
"Aku sudah tidak sabar" ia senyum-senyum sendiri. Jika ada orang yang tau mungkin dirinya dikata gila
"Uji lama sekali" sesekali ia menengok ke arah tempat itu. Ia membuka ponsel, ingin menghubungi Jihoon tetapi ia urungkan saat melihat seorang pria mungil dengan balutan sweater soft pink masuk ke dalam kedai kopi itu.
"Chaa akhirnya kita bertemu" ia keluar dari mobil tersenyum lebar lalu berjalan masuk.
Matanya menelusuri tiap sudut ruangan ini, lalu pandangannya terhenti ketika menangkap seorang pria mungil yang sangat- manis ucapnya lirik
Soonyoung berjalan dengan pelan, ia terus tersenyum. Sedangkan Jihoon masih menunduk memainkan ponsel tidak menyadari ada seseorang yang menghampirinya.
Tap
Tap
Tap
Langkah itupun terhenti tepat di depan Jihoon, Jihoon tersentak samar lalu kepalanya ia angkat perlahan. Dan....
TBC wkwkwkwk ><
Ditunggu ya part part selanjutnya jangan lupa votenya^^Dan maaf ya kalo pakai namanya Sehun, soalnya mimin suka Sehun juga hihi. HunHan shipper loh ><