Soonyoung X Jihoon
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
From Naiwu"Fuck lagi lagi"
"Ohhhh this is arghhhh"
"Shit Soonyoung"
"Bangsat"
Seseorang menggerutu dan menyumpah serapahkan sesuatu. Ia sedang memegang sebuah ponsel namun terdengar suara putus asa dan cemas disana.
"Ini milikku"
"Ini juga aishhh"
"Jangan no no no tidak lagi kumohon"
"Arghh terserah!"
Dan yah...
Dia membanting ponselnya
Seseorang itu sangat kesal sampai yg paling muda datang dari kamarnya sambil menguap
"Ada apa Jihoon hyung?"
Yg di sapa pun menoleh
"Eoh? Channie-yaa kau bangun? Pasti suaraku sangat keras ya?"
Dino duduk disebelah Jihoon yg sedari tadi mengumpat tak jelas
"Ani, aku haus saja hyung"
"Haus? Ahh kebetulan aku tadi mengambil minum. Nah ini minumlah" katanya sambil menyodorkan sebotol air mineral kepada Lee Chan atau biasa disebut Dino
"Hyung?"
"Ya?"
"Itu ponselmu?" Kata Dino sambil menunjuk ponsel yg tergeletak mengenaskan di lantai dingin
"Memangnya kenapa?"
"Kenapa kau buang hyung?"
Jihoon diam lalu ia mengambil sebuah bantal kecil disampingnya. Tiba-tiba ia meremas begitu kuat sampai urat dilehernya pun nampak.
"Hyung pipimu mer-"
"Argghhhhh AKU BENCI SOONYOUNG"
"Ohhh" Dino mengangguk mengerti lalu ia menepuk bahu hyungnya yg sedang marah
"Soonyoung hyung itu sangat mencintaimu tauk, aku tau pasti hyung gemas dengan gaya rambutnya yg baru"
Jihoon menatap Dino dengan tatapan yg sulit diartikan
"Gemas? Gemay gemay? Ani tidak sama sekali" ia membuang muka ke depan dengan mengerucutkan bibirnya yg mungil
"Itu milikku Channi-yaa hanya milik Ujik seorang yg boleh melihatnya hanya aku" Jihoon menunduk dalam
"Arraseo hyung, itu kan hanya tuntutan pekerjaan jangan dicemaskan nde?"
Jihoon mengangguk pelan. Tiba-tiba terdengar knop pintu terbuka, Jihoon dan Dino menoleh melihat Soonyoung yg baru saja selesai dengan latihannya. Memakai topi dan hoodie besar ia tersenyum kearah kekasihnya-Jihoon.