9

491 56 14
                                    

Pasangan sejoli tersebut sedang asyik memakan hidangan yang ada di depannya, akibat Radhika yang mengidam di jam 2 subuh ini membuat mereka harus makan.
"Gimana ?" Tanya Shakti.
Radhika terkekeh, "enak. Akhirnya terpenuhi,"
"Kenapa dedek selalu begadang sih ? Ngidam tuh pas pagi,siang, sore gitu jangan subuh-subuh. Ribet nyarinya." Protes Shakti.

Dia tersenyum, "Dia bangunnya jam segini. Mau gimana ?" Tanya Radhika.
"Nanti kalo sudah lahir, kita pantau supaya dia tidak begadang!" Kekeh Shakti.
"Oke!"

Setelah makan selesai, mereka tidur kembali.

---

Esoknya, Radhika kedatangan tamu.

"Radhu!" Digangana kemudian memeluk Radhika kemudian dibalas oleh Radhika.

"Terakhir ketemu nikahan kemarin, sekarang udah gede aja kandungannya," ejek Digangana.

"Iya," angguk Radhika.

"Masih ingat ga waktu kita shooting 'Cinta di Pangkuan Himalaya' ? Kamu juga shooting tentang kehamilan bukan ?" Tanya Digangana.

"Iya, tapi inikan beda." Balas Radhika. "Sekarang anak sendiri, berdua dengan Shakti."

"Iya hehe, Dhu. Aslinya kamu sayang tidak dengan Shakti?" Tanya Digangana.

Radhika tersenyum, "tentu. Dari dulu." Balasnya.

Digangana membalas tersenyum, "lalu kenapa baru sekarang kalian bersama ? Padahal kalian saling mencintai."

"Aku, yang disini mencintai." Mendadak raut
wajah Radhika berbeda.

"Loh ? Shakti tidak ? Kelihatannya... ah," seketika Digangana mengingat kembali.

Pernikahan terpaksa bukan ? Tidak ada pernyataan Shakti selama ini yang mencintai Radhika.

"Begitulah. Tapi setidaknya hubungan kita membaik semenjak ada dia." Radhika mengelus perutnya kembali.

"Ya, aku senang melihatmu juga senang Radhu." Balas Digangana.

"Kita makan yuk! sepertinya dia ingin puding." Ajak Radhika.

---

"Aku pulang!" Kata Shakti dari pintu tamu tapi tidak ada sahutan.

Kemudian Shakti masuk dan melihat Radhika tertidur di sofa tempat nonton dan dia tersenyum.

Dia memapah tubuh Radhika ke kamarnya. Ya, kamar tersebut tetap kamar Radhika. Kesempatan untuk dia istirahat di kamarnya sendiri. Terkadang seseorang butuh ketenangan sendiri bukan ?

Semenjak Radhika hamil, dia selalu ingin menempel dengan Shakti. Shakti juga tidak bisa menolak karena dia sadar itu keinginan darah dagingnya.

"Selamat tidur sayang," kecup Shakti.

Kemudian Shakti meninggalkan kamar tersebut dan menuju kamarnya. Hari ini begitu berat bagi Shakti.

Flashback:
Semenjak festival dimana ia bertemu kembali dengan Neha, semua berubah kembali.
Dia tidak bisa menyangkal jika perasaannya memang belum hilang untuk Neha, cintanya.

Bukan Sang PengantinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang