17+ Only
Radhika terhempas tubuhnya di kasur karena didorong Shakti. Shakti kemudian meniban tubuh Radhika dan menyeringai.
"Bagaimana ? Hukuman yang menyenangkan huh ?" Ejek Shakti.
Mata Radhika terpancar ketakutan, hal yang sangat berbahaya mengancam dirinya.
"Sha-Shakti a-ak-u mi-minta maaf," bibir Radhika bergetar takut.Shakti tertawa sumbang, "maaf katamu ? Setiap pelanggaran ada konsekuennya,"
"Sha-shakti, to-tolong jangan," ucap Radhika menciut. Shakti mulai mengecup bibir Radhika, perlahan. "Ngg," erang Radhika.
Bibir tersebut semakin terpaut dengan penuh nafsu, kemudian Shakti mencium area leher Radhika yang jenjang tersebut.
"Shakti... tolong, jangan." Lirih Radhika.
Shakti menggigit telinganya, "nikmati saja sayang,"Radhika hanya dapat menggigit bibirnya, menahan kenikmatan yang memabukkan. Dengan perlahan Shakti melepas bagian atas Radhika. Akhirnya, hal yang selalu ditunggu-tunggu Shakti terpampang nyata.
Kembar milik Radhika begitu menantang, jika difoto sudah begitu menantang maka kali ini jauh lebih menantang. Kembar miliknya yang kencang, ukurannya yang pas, putingnya yang menjulang membuat siapapun ingin menjamahnya.
Shakti kembali menyerang telinganya, "Dari awal aku mengenalmu, milikmu begitu menantang," pujinya. Radhika tidak mengantisipasi lagi, sial! Akal sehatnya hilang.
Mencium pipi Radhika, "dan sekarang aku pemiliknya, hal begitu yang diidamkan," jelas Shakti.
Radhika mengerang mendengar tuturan tersebut, ia membuka kancing kemeja yang dipakai Shakti.
Shakti sibuk memainkan kembar milik Shakti. Mengecup kecil di daerah sekitarnya, menggoda putingnya seperti berpura-pura tersenggol tangannya saat menyentuh putingnya.
"Shakti, ngh..." erang Radhika menjadi-jadi, Shakti makin semangat menjamah tubuh Radhika.
Kemudian Shakti turun ke bawah, mencium perutnya kemudian melepas bagian celana dan celana dalam Radhika yang telah basah akibat setiap godaan.
Shakti juga membuka celana dirinya. Radhika terkejut, milik Shakti membuat Radhika takut.
"Kenapa huh ? Hehehe," Shakti terkekeh melihat reaksi Radhika.
Kemudian Shakti mencium leher Radhika. Dibawahnya Shakti sedang menggoda miliknya dengan milik Radhika, membuat dirinya rileks terlebih dahulu.
"Ini akan cukup sakit, tapi aku yakin pasti lama-lama kamu juga enjoy," bisik Shakti yang hanya dibalas erangan Radhika.Shakti mulai memasukkan kepala miliknya, "aaakh..." teriak Radhika, "Shakti, jang-an,"
Kemudian terjadi penyatuan mereka.
---
Paginya Radhika terbangun. Badannya terasa berat, setelah ia menyadari ternyata tangan Shakti menimpa dirinya.
Radhika melihat kesamping, terdapat wajah damai yang sedang tertidur. Ia mengelus wajah tersebut, akhirnya dia bisa menyentuh wajah tersebut lagi.
Jika dulu biasanya Radhika dengan mudahnya menyentuh wajah Shakti saat akting bersama, sekarang begitu sulit.
"Shakti, aku mencintaimu." air mata Radhika jatuh perlahan. "Sekalipun kamu menyakitiku, aku tetap mencintaimu. Aneh bukan ?" Ucap Radhika.
Radhika tersenyum melihat setiap sisi wajah Shakti, "aku mencintaimu sudah lama sekali, dari pertama kali kita bertemu. Rasanya begitu mudah berada di dekapanmu dulu, memelukmu yang begitu hangat walaupun hanya akting. Sekarang, di saat kita bersama malah menjadi begitu rumit," Radhika mendekap diri Shakti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Sang Pengantin
Fiksi PenggemarShakti... Yang sudah mempersiapkan semuanya untuk pernikahannya dengan Neha. Malah, sang pengantin wanita harus pergi tanpa alasan. Membuat sang pengantin pria harus berpikir 2 kali untuk pernikahannya. Tapi, wanita yang baik hatinya itu datang. Si...