Aku masih sangat tidak percaya aby begitu teganya denganku sampai dia bisa mengatur kehidupanku sejauh ini. Tidak ! Aku tidak mau menikah dengan lelaki yang akan di jodoh kan denganku, dan bagaimana dengan kak devan? Apa yang akan terjadi jika kak devan tau jika aku sudah menikah nantinya? Dia pasti kecewa dengan ku? Dan dia bakalan ninggalin aku ya.. Jelaslah kak devan bakal ninggalin aku. Kini aku menangis, menangis sejadi-jadinya. Sampai umy menghampiriku, dia pasti ingin membujuku supaya aku mau menikah.
"nak, nazma sayang?". Umy membelay pucuk kepala ku, aku menutupinya dengan bantal.
"nazma?.." nada suara umy mulai tinggi, aku takut..
"iya mi,"
"kamu harus mengerti nak, umy dan aby melakukan ini karena umi dan aby engga mau nantinya kamu mengalami kejadian seperti kakakmu yasmin..". Apa kak husna? Jadi umy dan aby melakukan ini karena mereka gak mau aku mengalami nasib seperti kak yasmin!. Oh no?
"umy, aku ini nazma mi. Bukan kak husna kehidupan kami pun beda, aku engga ngelakuin apa yang kak yasmin lakuin, jadi aku mohon mi.. Aku gak mau menikah dulu aku masih mau kuliah..". Aku menangis sejadi-jadinya bahkan tangisanku pun mungkin tidak menyurutkan tekat umy! semuanya bisa terbaca dari raut wajah umy. Umy hanya menggeleng.
"umy mohon nak?"
"Umy aku gak mau my, tolong umy ngertiin perasaan aku."
"nazma dengerin umy? Cinta itu datang karena terbiasa bersama, umy yakin kalau kamu sudah menikah nanti kamu bisa belajar mencintai suami kamu kelak. Dia itu baik nak.." umy meninggalkanku untuk berfikir sejenak menenangkan hatiku yang kacau, mungkin jika hatiku tidak terisi oleh kak devan aku bisa betfikir untuk menerima perjodohan ini..
***
"Nazma, aby mau bicara?"
"bicara apa my? Kalau bicara tentang perjodohan itu aku tidak mau."
"nak dengerin um..''
"nazma sejak kapan kamu menjadi anak membangkang seperti ini hah?" tiba-tiba aby sudah ada di ambang pintu, menyemprotku dengan kata-kata kasarnya. Apa aby bilang anak membangkang katanya? Huh
"kenapa sih by? Knapa aby bisa ngurusin hidup aku sejauh ini hah?"
"apa yang aby lakukan ini untuk kebaikan dan kebahagiaan kamu sayang"
"kebahagiaan apa by? Apakah aku bisa bahagia hidup dengan pernikahan yang aku sendiri gak tau gimana sikap suami aku kelak? Apa aku bisa menjadi seorang istri yang baik sementara usiaku masih muda yang seharusnya aku kuliah.." paparku panjang lebar, aku benar-benar menumpahkan semuanya yang menyakiti hati dan pikiranku.
"Kamu bener-bener membangkang ya?"
GUBRAK..
Aby membanting pintu kamarku, dan setelah itu aku menangis, menangis dengan sejadi-jadinya aby kejam.
***
"nazma tolong umy nak? Nazma.." aku mendengar suara umy berteriak.
"astagfirullah aby.."
"panggil ambulans nak cepat!". Apa lagi ini tuhan? Kenapa dengan aby?. Kami sudah tiba di rumah sakit, dari tadi umy hanya mengutarakan kepanikanya dengan mondar-mandir kesana kemari. Ya.. Aku juga panik walaupun aku merasa sakit dengan perkataan aby sebelumnya tapi akan lebih sakit bila aku kehilangan aby..
"dok bagaimana keadaan suami saya!" tanya umy ambisius ketika dokter baru saja keluar dari ruangan.
"mari bu kita keruangan saya dulu" dokter menggiring umy untuk keruanganya. Ada apa ini? Apakah ada hal serius? Oh tidak jangan!
"nazma.."
"umy gimana aby my?. Umy terus menangis membuat hatiku sakit.
''abymu riwayat penyakit jantungnya kumat nak, dan yang kali ini parah nak."
"knpa my ini bisa terjadi?"
"aby mu syok, itu makanya abymu..." umy menangis sejadi-jadinya.
"aby sakit karena aku my, karena aku membangkang maafin nazma my?".
"engga sayang jangan seperti itu." kami saling berpelukan saling menenangkan satu sama lain, sungguh ini sangat rumit ya tuhan..
***
"aby gimana keadaan aby?"
"aby keadaanya buruk" kata aby sambil memutar bola matanya..
"astagfirulaah by, maafin aku ."
"aby gak akan maafin kamu, sebelum kamu mau menikah dengan pria pilihan aby?"
"by..." tapi aby malah membalikan tubuhnya memunggungiku, aku bingung harus gimana? aku bingung..
"umy tau kamu punya jawaban yang terbaik nak, pikirkanlah.." apa kata umy? Dia malah tidak mendukungku untuk hal ini. Ini benar-benar persoalan yang rumit, ketika hatiku sudah di isi oleh kak devan kenapa aby malah terus memaksa agar aku menikah dengan lelaki pilihanya, aku bener-bener ga nyangka sama aby. Kini aku berada antara pilihan yang menyakitkan.
***
Aku memasuki ruang inap aby, sudah 2 hari aby di rawat tapi dia terus saja bersikap angkuh padaku. Ya allah bagaimana ini?
"by.."
"mau apa kamu kesini?"
"tentu aku mau jengung aby ku yang paling tampan sedunia.."
"by. Knapa aby gini terus sama aku? Aku mohon by aku gak kuat
Kalau aby sakit terus?""aby cuma mau kamu menikah nazma, apa yang membuat kamu berat hah? Karena kamu belum mencintainya iya?". Aku hanya menunduk dan terasa butiran air mata membasahi pipi ku, iya mungkin itu alasanya aku tidak mau menikah. Tpi bukan itu saja mungkin karena di hatiku sudah ada yang mengisi sehingga tidak mungkin aku mengijinkan orang asing memasuki hatiku yang sudah di isi ini.
"Nazma.. Aww.."
"aby, aby kenapa? Dokter.. Dok.." dokter pun masuk dan aku keluar agar dokter bisa leluasa memeriksa aby.
Baiklah mungkin aku harus mengalah meski menyakiti diriku sendiri. Bila dengan terus membangkang menjadikan aby terus sakit aku tidak bisa. Baiklah semoga pilihan yang menyakitkan ini benar. Akuu menikah kak devan!!..
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA BIDADARI SURGA [REVISI]
Storie d'amoreCinta itu fitrah tapi jangan salah kaprah maka bertaaruf-lah lalu Menikah. *** "Sampai kapanpun aku hanya mencintai kak devan, meski aku terikat oleh lelaki yg tak sama sekali ku cintai." (Nazma Fredilla azmy) "Cobalah belajar mencintai aku, meski i...