"Capter-8 Pertemuan"

88 6 0
                                    

Nampak seorang pria paru baya yang di tempeli selang dan alat-alat medis sedang di suapi oleh putri cantiknya itu.

"Nazma?"

"iya by.."

"Maafin aby kalaw aby memaksakan kamu, tapi ini demi kebaikan kamu sayang."

"iya by" senyuman getir terukir di bibir gadis berbalut jilbab peach itu. Rasa menyesal kembali menyelimuti hatinya antara benar atau tidak ia melakukan ini? Otaknya masih harus di paksa agar tidak melakukan hal yang dapat menyebabkan ayah tercintanya kembali kambuh akibat sakit jantungnya.

"aby cepet sembuh ya?"

"iya aby kan ingin melihat putri aby ini menikah?". Bagai di sambar petir di siang bolong ucapan sang ayah sukses menyayat hati nazma. Ya dia akan menikah dengan lelaki pilihan ayahnya.

***

Malam yang kelabu. Bahkan bulan pun malu untuk menampakan keindahanya.

"nazma?" tanya seorang ibu yang sukses membuyarkan lamunan seorang gadis yang menatap bulan yang malu untuk menampakan keindahannya lewat jendela kamarnya itu.

"hm. Ya my?"

"bagaimana perasaanmu sekarang nak?"

"aku bahagia karena aby sudah mulai sehat."

"sabar ya nak? Umy dan aby tau mana yang terbaik buat kamu, kami melakukan ini semata-mata tidak ingin apa yang terjadi pada kakakmu terjadi juga padamu..

Flasback

Seorang gadis berbalut jilbab biru nampak sangat bahagia ketika sedang diamati oleh kekasihnya secara intens.

"husna?"

"iya kak."

"aku mencintaimu". Hafidz kekasih husna nampak mendekatkan bibirnya untuk mencium kening husna terhenti ketika tangan besar terasa menjewer daun telinganya.

"aww" pekiknya kesakitan.

"beraninya kamu ajak anak saya ke tempat sepi seperti ini, kamu mau ngapain-ngapain anak saya ya?Hah jawab?"

''Tidak, pa ampun..". Lelaki paru baya itu menyeret anak laki itu agar menjauh dari anaknya. Dia tidak habis fikir, bisa-bisanya anaknya mau di ajak laki-laki yang bukan mahromnya pergi berduan. Bahkan tadi dia melihat sendiri anaknya seperti akan di cium oleh anak laki-laki itu. Astagfirullah.. Dia tidak habis fikir apakah dia salah mendidik anaknya hingga menjadi seperti ini.
Setelah kejadian anak seorang ust. Mansyur azmy selalu bertemu kekasihnya Hafidz di pergoki ayahnya, semakin hari anaknya Al husna azmy semakin jadi, dia selalu mencuri kesempatan untuk melarikan diri pergi dari rumah hanya untuk bertemu kekasihnya hafidz, di masa itu husna menginjak sekolah menengah atas semester dua. Dia selalu mencuri kesempatan untuk menemui kekasihnya, sampai selalu di pergoki warga setempat dan langsung mengklaim negatif tentang anak ust.mansyur azmy yang terkenal dengan sikap sebagai panutan para warga atas dasar agama yang baik. Bahkan husna anak sang ustadz berani membawa kekasih pulang kerumah untuk mengantarnya.

"cukup sudah husna aby sudah cukup sabar dengan kelakuan kamu, aby akan menemui orang tua hafidz dan membicarakan tentang hubungan kalian kepada orang tua hafidz Aby akan menikahkan kalian.

"Hah, maksud aby aku akan di nikahkan dengan hafidz?"

"ya. Kelakuan kasih tidak bisa di toleransi lagi, aby sudah cukup cape mengurusmu yang membangkang, ditambah lagi omongan para warga tentang isu negatif keluarga kita."

Gadis berbalut jilbab putih itu hanya mengangguk seolah meng-iyakan jawaban ayahnya dengan bahasa isyarat.

3bulan kemudian.

Pernikahan sederhana di gelar di mendiang pengantin perempuan, mempelai perempuan nampak serasi dengan balutan baju pengantin brukat putih yang sangat sederhana seirama dengan pengan pria taman di sebelah husna.

"Sah". Setelah terucapnya kata sakral terlontar dari mulut para wali saksi pernikahan penyatuan 2 hati yang di adakan di kota kembang itu.

Entah apa yang membuat husna kakak dari nazma fredilla azmy
Itu sampai tergila-gila dengan pria yang sekarang sudah sah menjadi suaminya itu. Husna tidak lagi murung setelah menikah hanya ada raut wajah bahagia.
Setelah lulus dari sekolahnya dia bener-benar merasakan hidup yang sesungguhnya. Hidup baru bersama suaminya di kota kembang. Sedangkan nazma saat ini masih kelas 6sd. Saat menginjak smp dia dan ayah berserta umminya pindah ke jakarta.

Flasback off.

"Nazma?". Panggilan umy membuyarkan lamunanku tentang bayangan masa lalu kak husna.

"mm.. Iya mi'' aku menyunggingkan senyum paksaku.

"mm.. Besok calon suami kamu akan datang, aby mau ta'arufan dulu sama dia.."

"hah."

"tenang aja sayang. Umy udah kenal sama dia? Dia itu lumayan baik. Umy yakin kamu bakalan bahagia sama dia.."

"mm.. Iya my."

"yaudah. Umy mau tidur dulu ya? Kamu jangan malam-malam tidurnya. Ya sayang" seru ibu nazma sebelum pergi mengecup pucuk kepala anaknya yang tersayang itu."

Sementara nazma masih sibuk dengan lamunanya itu. Hatinya masih dilema meski keputusan sudah di ambil gadis berusia 18 tahun itu. Yaitu menikah dengan laki-laki pilihan ayahnya. Namun hatinya sangat menolak namun nalurinya terpacu untuk membahagiakan ayahnya. Rumit..

***

Tuk..tuk..

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan sang gadis yang seharian ini resah.

"nazma itu calon suami kamu udah di depan. Yuk kamu siap-siap dulu nak."

"aduh my. Gimana ya? Nazma malu my, masa nazma harus pergi berdua sama dia."

"ih nggak. Kalian nggak pergi berdua. Tpi calon suami kamu bawa adiknya buat nemenin kalian ketemu."

"oh'' . Umy langsung menyeretku ke kamar untuk ganti baju dan berias.
Aku hanya mengganti bajuku dengan gamis hitam dan khimar pink ku yang sederhana.

"Kamu hati-hati ya nak di jalanya? Jaga sikap juga mulut kamu."

"mm..iya my"

Saat pintu berukiran terbuka pemandangan yang pertama yang dilihat nampak seorang pria berwajah tampan sedang mengobrol dengan pria paruh baya.

"eh ini dia, anak aby lama banget dandanya. Hha.."

"ih aby jangan gitu, nih nazma pipinya sampe berubah warna gitu. Hhe..".

Di sinilah dia gadis berkhimar pink tapi entah hati nya ada di mana? Otaknya masih terlalu serius bertengkar dengan perasaanya. Pilihanya hanya Dua, melihat yang mencintai bahagia meski hati remuk, atau mengejar cinta tapi menyakiti hati yang di cintai. Tapi keputusan sudah di lontarkan dan umy aby sangat percaya padanya. Tapi ia tetap takut melukai karena mungkin nantinya dia mengingkarinya.

"umy". Nazma mencubit pelan pinggang umynya.

"ayo nak ini dia calon suamimu, tampan bukan? Baiklah karena waktu terus berjalan silahkan kalian saling berta'aruf, mengenal satu sama lain. Ya?. Dan kamu". Umy menujuk kepada adik calon suami nazma.

"jagain mereka berdua ya? Jangan sampai kalau berduaan nanti yang ketiga nya setan lagi. Hhe.."

"sip my.." gadis polos yang berumur sama dengan nazma pun mengacungkan jempol tanganya sebagai tanda setuju.

"iya my" nazma menyalami punggung tangan umynya. Lalu di susul dengan kedua orang di belakangnya. Mereka bertiga sudah di tunggu mobil hitam yang di klaim sebagai jemputan dari ketiga nya..

DUA BIDADARI SURGA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang