Untuk para pembaca, setelah membaca tolong luangkan waktunya untuk mengkritik atau memberi saran gitu!!. Aku butuh banget komentar kalian tentang cerita aku gimana? Dan jujur aku ini masih pemula jadi butuh inspirasi. So jangan lupa komentarnya ya guys setah membaca juga bintangnya ulah hilap hhee..
Happy reading..
NazmaPov
Sekarang aku berada dalam mobil yang melaju dengan kecepatan sedang, aku bingung harus memulai dari mana? Orang yang di depan ku ini yang katanya akan menjadi suamiku kelak belum memulai pembicaraan bahkan aku belum tau namanya siapa?
"kak?"
"mm. Iyah,"
"ini gak ada yang mau memperkenalkan diri gitu?. Yaudah, aku aja yang memperkenalkan diri. Namaku alya. Aku adik dari kak ali yang akan menjadi calon suami kakak, kalau kakak sendiri siapa namanya?". Akhirnya orang yang di sebelahku ini angkat bicara.
"Nazma fredilla zahsy, panggil ajah nazma."
"Aku muhammad ali sudibdjo, panggil saja ali."
"oo.. Oke.."
"Umur ka nazma berapa?"
"18"
"wah.. Umur kita sama, Aku juga 18 mm.. 18 kelewatan 2 bulan gitu deh. Hha" .
Apa? Jdi adiknya calon suami ku itu umurnya sama denganku. Oh tidaaak ! Gimana kalaw lelaki di depanku ini sudah berumur? Tapi tidak mungkin, di lihat dari tampang masih muda.
"oh iya. Panggil aja aku nazma gak perlu pake embel-embel kakak kan umur kita sama. Iya kan?"
"iya sih emang umur kita sama, tapi suatu saat nanti kan kamu bakalan nikah sama kak ali jdi kamu juga bakalan jadi kakak aku kan? Dan seharusnya aku juga manggil kamu kakak !"
"Gak perlu seformal itu lah, biasa aja?".
"Serterah kamu deh.. Nazma". mm.. Adiknya ali ini cerewet juga ya? Tapi ada gunanya juga sih, jadi mencairkan suasana gitu, sementara ali dia tidak kunjung bicara juga. Hah so kalem, apa emang gitu ya orangnya?. Cukup lama termenung dalam pikiran masing-masing akhirnya kita sampai di sebuah restoran yang lumayan mewah.
"sampai juga. ". Ali keluar membukakan pintu mobil untuku dan juga adiknya yang bawel ini tentunya.
"terima kasih". Kataku yang di balas senyuman manis darinya.
"kalian duluan, nanti saya menyusul". Aku hanya menganggukan kepalaku dan setelah itu berjalan masuk menuju restoran, saat ku menengok ke belakan ali sedang berbicara sesuatu pada supirnya. Apakah ali orang kaya? Dia bekerja apa? Sampai punya mobil Crv white itu. Ah semua pertanyaan itu ingin sekali ku lontarkan pada calon suamiku itu..
***
Kami selesai makan setelah mungkin lima belas menit kita menyantap makanan tanpa ada obrolan atau basa-basi apa pun, bahkan alya tidak mengeluarkan sepatah kata pun, dia hanya asik dengan makananya.
"kak ali kerja di mana?" akhirnya aku memberanikan diri untuk membuka percakapan, bukankah ini masa ta'aruf? Jadi aku dan dia harus saling mengenal bukan?
"saya punya gramedia di daerah kemang, sebenernya itu bukan murni milik saya. Itu milik kakak saya kak alviah dia memberikan toko buku itu kepada saya setelah dia menikah, sedangkan aku sekarang masih kuliah jurusan ekonomi baru semester 3 ."
"oh". Aku hanya ber-oh ria saja. Tapi dia termasuk pria mapan juga, masih muda tapi sudah memiliki pekerjaan, ngomong-ngomong tentang muda memang berapa umurnya?
"umur kakak berapa?"
"19".
"oh". Ternyata dia beneran masih muda, terlihat jelas juga dari wajahnya. Setelah itu hanya hening, alya pun sibuk dengan telepon genggamnya, huh dia benar-benar membiar aku dan ali saling berkenalan tanpa di ganggu. Sementara ali sendiri dia cendrung banyak diam, apa dia tidak menyukai aku? Tapi baguslah kalaw begitu.
"kita ke gremedia ku, kamu mau nazma?"
"boleh saja." kataku singkat, setelah menyelesaikan pembayaran di kasir kita langsung melesat ke daerah kemang menuju gremedia ali, sesampainya di sana waktu menunjukan pukul 12:28, waktu untuk sholat dzuhur telah lewat beberapa menit. Kita berhenti di salah satu mesjid terdekat untuk menunaikan ibadah sholat dhuzur, ali menjadi imam kami. Sungguh, jujur saja ali ini bila dari penilaianku adalah suami idaman para kaum hawa. Dia mapan di usia muda, sholeh dan yaa.. Dia baik sejauh yang ku kenal sekarang.
Kita sampai. gremedianya cukup besar , bahkan di luar toko tersedia bangku dan juga payung untuk kenyamanan para pembaca, dan pembelinya pun cukup ramai oh ternyata rata-rata pengunjungnya perempuan mungkin karena pemilik bukunya itu laki-laki tampan jadi mungkin sebagian dari mereka modus membeli buku di sini.
"ayo masuk". Aku dan alya mengekorinya dari belakang.
"assalamu'alaikum dibba?". Sapa ali pada penjaga kasir nya itu.
"wa'alaikum salam". Jawabnya dan di barengi senyuman manis.
"oh kenalkan ini nazma dia.."
"calon is.." potong alya.
Aku menginjak kakinya dan mengoreksi ucapanya. " saya teman sekolah alya". Kataku secepat kilat.
"saya mau lihat-lihat dulu permisi". Aku meninggalkan mereka dan mulai memilih buku, setelah mendapatkanya aku menyerahkan buku itu untuk di bayar.
"Berapa?''
"oh tidak perlu nazma, langsung di bungkus saja." ali menyuruh kasirnya untuk membungkus novel yang ingin ku baca dan memberikanya padaku secara percuma.
"baiklah, terima kasih. Kalau begitu saya akan membacanya di luar. Ayo al?". Aku menyeret pergelangan tangan alya.
"hah". Alya seprti sedikit kaget.
"nazma kamu ini gimana sih? Seharusnya kamu yang berduan dengan kak Ali bukanya membiarkan kak ali berduaan dengan kak adibba? Kamu tau gak?"
"gak" kataku masih terus asik dengan bukuku.
"ihh.. Kak adibba itu sepertinya suka dengan kak ali".
"oh". Tapi baguslah kalau seperti itu, ali bisa saja tidak jadi menikah denganku kalaw ada adiba, saat ku melihat dari jendela ali memang sedang asik mengobrol dengan adibba bahkan mereka sesekali tertawa.
"nazma. Kak adibba itu seperti memanfaatkan kebaikan kak ali. Aku gak suka".
"memanfaatkan apa maksud kamu?"
"memanfaatkan .."
"Assalamu'alaikum?."
"Wa'alaikum salam". Jawabku dan alya bersama.
"kalian sedang ngobrol apa? Asik sepertinya?"
"engga cuma ngobrol biasa." alya menembali.
"bukunya gimana nazma?". Ali bertanya padaku.
"bagus". Kataku singkat
"apa judulnya?"
"Aku tersentuh cinta"
"oh yang sinopsisnya itu tentang seorang istri yang berbakti kepada suaminya gitukan?"
"mm.. Iya kok ali tau?"
"yaa taulah. Kakaku ini kan yang punya toko bukunya. Ciee nazma baca buku kaya gituan, mentang-mentang bentar lagi mau jadi istri dari seorang muhamad ali sudibdjo.hha". Alya menggodaku dan sontak membuat pipiku bersemu merah.
"apaan kamu ini al, ini kan cuma novel".
"kita pulang sekarang yu? Kakak ada kerjaan sesudah asar."
"yuk". Kataku.
"kamu tidak keberatan kan nazma?"
"mm.. Tidak?" kataku jujur.
"lain kali kita jalan lagi ya nazma?"
"insyaa Allah"
"dan yang lain kali itu kalian gak usah ngajak aku, ya?"
"apaan kamu ini dek." ali bergegas sambil merangkul alya.
Dan kita pun pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA BIDADARI SURGA [REVISI]
RomanceCinta itu fitrah tapi jangan salah kaprah maka bertaaruf-lah lalu Menikah. *** "Sampai kapanpun aku hanya mencintai kak devan, meski aku terikat oleh lelaki yg tak sama sekali ku cintai." (Nazma Fredilla azmy) "Cobalah belajar mencintai aku, meski i...